LEBAK, FOKUS.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Lebak akan segera menutup kembali perlintasan kereta api yang berada di Jalan Hardiwinagun menuju Jalan Tirtayasa. Penutupan ini dilakukan untuk memuluskan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Stasiun Rangkasbitung.
Penutupan perlintasan kereta api ini sempat dibuka oleh para pedagang kaki lima (PKL) Pasar Rangkasbitung yang melakukan aksi unjuk rasa pada Kamis (10/8/2023). Mereka menuntut agar perlintasan kereta api tetap dibuka karena berdampak pada omzet penjualan mereka.
Baca juga: PKL Pasar Rangkasbitung Buka Paksa Perlintasan Kereta Api
Asisten Daerah (ASDA) II Pemkab Lebak, Ajis Suhendi, mengatakan bahwa rencana pembangunan JPO sudah ada sejak tahun 2022. Namun, baru tahun ini pihaknya bersama PT KAI dapat merealisasikannya.
“Kita nggak mau ambil risiko makanya ditutup permanen dalam waktu dekat ini. Proses pembangunan pasti ada yang terdampak tapi sudah kita siapkan walaupun memang belum maksimal dan perlu pembenahan di sana-sini,” kata Ajis saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Kamis (10/8/2023).
Ajis menambahkan bahwa pihaknya akan segera membahas bersama pihak terkait, di antaranya Kementerian Perhubungan dan Balai Teknik Perkeretaapian. Tujuannya adalah untuk mempertimbangkan aspek keselamatan lalu lintas orang, kendaraan, dan kerja saat pembangunan JPO.
Pembangunan JPO di Stasiun Rangkasbitung diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan para penumpang kereta api. Selain itu, juga dapat mengurangi kemacetan dan kecelakaan yang sering terjadi di perlintasan kereta api.
Baca juga: PKL Pasar Kota Rangkasbitung Demo Minta Buka Perlintasan Kereta Api