FOKUS – Kekuasaan ialah sebuah kemampuan seseorang dalam suatu kelompok manusia yang bertujuan untuk memengaruhi seseorang atau suatu kelompok sehingga sesuai dengan keinginan dan tujuan orang yang mempunyai kekuasaan tersebut.
Kekuasaan itu sendiri bisa berasal dari jabatan pribadi atau dari garis keturunan.Dalam hal ini, jabatan pribadi bisa didapatkan ketika menjabat suatu organisasi atau lembaga yang dimana seseorang itu menjabat sebagai ketua.
Kekuasaan sendiri memiliki beberapa bentuk, diantaranya:
- Kekuasaan Politik
- Kekuasaan Ekonomi
- Kekuasaan Sosial
- Kekuasaan Pribadi
Pada dasarnya,kekuasaan dalam skala yang kecil sudah sering kita lihat atau kita menjadi pemegang kekuasaan itu sendiri. Kekuasaan dalam hal kecil ini dapat berupa keluarga yang dimana terdapat kepala keluarga dan anggota keluarga.
Contoh dari kekuasaan sangat beragam dari kelompok kecil seperti RT/RW yang mengatur masyarakat desa setempat sampai pemerintah negara yang mengatur ribuan rakyatnya.
Adapun yang menjadi sumber kekuasaan adalah kedudukan, kekayaan dan kepercayaan.
Pada dasarnya kekuasaan itu bisa dimiliki oleh siapa saja tanpa terkecuali karena kekuasaan terkecil berada dilingkungan keluarga. Selain itu, seseorang yang mendapatkan kekuasan bisa karena memiliki jabatan di organisasi atau lembaga, keturunan raja atau keduanya.
Apa itu Demokrasi?
Demokrasi merupakan sistem yang bertumpu pada kedaulatan rakyat. Pada awal sejarahnya, demokrasi hanya dimengerti lewat model partisipasi politik langsung yang melibatkan seluruh warga yang sudah dewasa dalam suatu proses politik.
Demokrasi juga merupakan sistem pemerintahan di mana keputusan politik dibuat oleh rakyat atau wakil yang mereka pilih. Ini melibatkan proses pemilihan umum, partisipasi warga negara dalam pengambilan keputusan politik, dan pengakuan hak asasi manusia.
Dalam politik modern, demokrasi telah begitu luas diterima sehingga hampir secara politik tidak perlu lagi dipertanyakan. Meskipun banyak terdapat kontroversi tentang bentuk demokrasi yang paling diinginkan, banyak dari debat kontemporer berkisar diseputar bagaimana demokrasi berjalan dalam praktiknya dan apakah implikasi dari demokratisasi.
Demokrasi adalah suatu musyawarah untuk memecahkan solusi bersama dan menjamin hak-hak seseorang/warga negara dan menempatkannya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Kekuasaan pemerintah berada ditangan rakyat mengandung tiga prinsip utama dalam pembangunan politik yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Adapun tujuan berdemokrasi adalah supaya seseorang berpikir kritis dan berpikir demokratis.
Demokrasi juga memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi dimana seseorang bebas memberikan pendapatnya dan menyuarakan aspirasinya.
Demokrasi menjamin hak-hak seseorang dan mengedepankan musyawarah untuk memecahkan solusi bersama.
Pada dasarnya, demokrasi merupakan jalan tengah untuk mencapai kesepakatan bersama dalam musyawarah secara damai.
Berpikir Politik seperti apa?
Kebanyakan orang menilai pemahaman politik hanya sebatas pada topik presidensi dan pemerintahan. Padahal topik politik yang ada disekitar kita berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari. Misalnya ketika ada aturan yang melarang penjualan tiktok shop di Indonesia. Itu adalah hasil dari keputusan politik. Atau mengutamakan penumpang hamil dan berkebutuhan khusus ketika diangkutan umum. Itu juga merupakan akibat dari keputusan politik. Seringkali ketika kita berbicara tentang politik, kita berbicara tentang hal-hal yang jauh dari kenyataan. Hal ini sebenarnya patut kita ketahui untuk lebih peduli terhadap berbagai keputusan politik di sekitar kita.
Namun, kurangnya pemahaman mengenai politik juga disebabkan oleh kurangnya pendidikan mengenai kewarganegaraan. Kita hanya diberi pelajaran PPKn tapi tidak diajarkan kenapa kita harus peduli pada negara. Di dalamnya terdapat mata pelajaran terkait moralitas, pasal-pasal, bahkan undang-undang yang harus dihafal namun tidak ada motivasi kenapa kita harus peduli.
Berpikir politik memungkinkan seseorang untuk mengambil keputusan yang baik dalam konteks politik dan ikut serta dalam pembentukan arah kebijakan negara.
Meskipun pemerintah dan kebijakan publik adalah bagian integral dari politik, berpikir politik juga mencakup aspek lain dalam masyarakat dan kehidupan sehari-hari seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Semua keputusan politik ini dapat berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari kita, dan itu adalah alasan mengapa pemahaman dan partisipasi dalam proses politik sangat penting.
Berpikir politik dapat mencakup pemahaman tentang isu-isu sosial, seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender, rasisme, diskriminasi, dan masalah sosial lainnya. Ikut berkecimpung dalam komunitas, kelompok advokasi, atau gerakan sosial untuk memperjuangkan perubahan sosial dan politik.
Berpikir politik juga melibatkan kesadaran dan tindakan terkait dengan isu-isu lingkungan, seperti perubahan iklim, konservasi, dan keberlanjutan. Memahami politik luar negeri, diplomasi, dan kerjasama internasional dalam konteks global.
Berpikir politik juga mencakup pemahaman tentang bagaimana berbagai aspek masyarakat dan interaksi sosial memengaruhi pembuatan keputusan dan kebijakan yang dapat memiliki dampak pada individu dan kelompok.
Politik adalah topik yang sangat luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan.
Penulis: Elin Eliyana
Mahasiswa semester 1 Universitas Sultan Ageng, Tirtayasa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Prodi Ilmu Komunikasi.