Macam-Macam Elemen Gerakan Revolusi Mental, Materi PPKn Kelas VII Kurikulum Merdeka
FOKUS EDUKASI – Revolusi mental adalah sebuah istilah yang pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1956. Istilah ini menggambarkan sebuah perubahan besar dalam mental atau jiwa bangsa Indonesia yang dulunya lemah menjadi kuat.
Revolusi mental menjadi salah satu program utama pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dikenal dengan Gerakan Revolusi Mental. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang berintegritas, beretos kerja tinggi, dan bergotong royong.
Lalu, apa saja elemen-elemen dari revolusi mental dan mengapa penting bagi bangsa Indonesia? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Sejarah Revolusi Mental
Revolusi mental pertama kali diungkapkan oleh Presiden Soekarno dalam pidato kenegaraannya pada tanggal 17 Agustus 1956. Dalam pidatonya, Presiden Soekarno menyatakan bahwa bangsa-bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki mental atau jiwa yang kuat.
Presiden Soekarno tidak ingin bangsa Indonesia memiliki mental yang lemah, apalagi setelah merdeka dari penjajahan. Ia ingin bangsa Indonesia memiliki mental yang tangguh, berani, dan mandiri. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan revolusi mental.
Revolusi mental menurut Presiden Soekarno adalah sebuah langkah besar untuk mengubah mental bangsa yang lemah menjadi mental yang kuat. Revolusi mental ini meliputi aspek-aspek seperti kepercayaan diri, kemandirian, kreativitas, inovasi, disiplin, tanggung jawab, dan lain-lain.
Gerakan Revolusi Mental

Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo, istilah revolusi mental kembali digaungkan sebagai salah satu program prioritas nasional. Presiden Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Presiden No.12 Tahun 2016 tentang Gerakan Revolusi Mental.
Gerakan Revolusi Mental adalah sebuah gerakan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pembinaan karakter dan budaya. Gerakan ini diharapkan dapat mendorong terciptanya masyarakat Indonesia yang berintegritas, beretos kerja tinggi, dan bergotong royong.
Gerakan Revolusi Mental memiliki tiga elemen utama, yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong. Ketiga elemen ini merupakan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia untuk mencapai kemajuan bangsa.
Elemen-Elemen Gerakan Revolusi Mental

Integritas
Integritas adalah elemen pertama dari revolusi mental. Integritas artinya jujur dan konsisten dalam perkataan dan perbuatan. Seseorang yang berintegritas adalah seseorang yang tidak suka berbohong apalagi korupsi. Ia akan selalu berkata sesuai dengan fakta dan bertindak sesuai dengan janjinya.
Selain itu, seseorang yang berintegritas juga akan tertib mengikuti aturan, berbuat sesuai posisi atau wewenangnya, serta selalu menjunjung kebenaran. Sifat dan sikap ini selaras dengan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Integritas penting bagi bangsa Indonesia karena integritas merupakan pondasi dari kepercayaan. Tanpa integritas, tidak akan ada kepercayaan antara pemerintah dan rakyat, antara sesama rakyat, maupun antara Indonesia dan negara lain. Kepercayaan ini sangat dibutuhkan untuk membangun kerjasama yang harmonis dan produktif.
Etos Kerja
Etos kerja adalah elemen kedua dari revolusi mental. Etos kerja artinya semangat kerja yang tinggi, tekun, dan pantang menyerah dalam menjalankan pekerjaan. Seseorang yang memiliki etos kerja akan selalu berusaha untuk memberikan hasil yang terbaik, mencari solusi dari setiap masalah, dan terus belajar dan berkembang.
Etos kerja penting bagi bangsa Indonesia karena etos kerja merupakan kunci dari prestasi. Tanpa etos kerja, tidak akan ada kemajuan dalam bidang apapun. Etos kerja juga dapat meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di era globalisasi yang penuh tantangan dan persaingan.
Gotong Royong
Gotong royong adalah elemen ketiga dari revolusi mental. Gotong royong artinya kerjasama atau bantuan timbal balik antara sesama anggota masyarakat. Seseorang yang memiliki jiwa gotong royong adalah seseorang yang tidak egois, tetapi peduli dan mau membantu orang lain.
Gotong royong merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia yang menjadi kekuatan utama bagi bangsa ini. Dengan gotong royong, bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai kesulitan dan tantangan bersama-sama. Gotong royong juga dapat menciptakan suasana yang harmonis dan rukun di tengah keberagaman bangsa Indonesia.
Gerakan Revolusi Mental mengingatkan bahwa jiwa gotong royong penting untuk terus diperkuat yang dilandasi dengan integritas dan etos kerja. Dengan demikian, bangsa Indonesia dapat bersatu dan maju bersama-sama.
Diagram Gerakan Revolusi Mental
Berikut ini adalah beberapa diagram yang dapat membantu memahami Gerakan Revolusi Mental.
Diagram 1: Hubungan antara Revolusi Mental, Gerakan Revolusi Mental, dan elemen-elemen Gerakan Revolusi Mental.
Revolusi Mental | Gerakan Revolusi Mental | Elemen-Elemen Gerakan Revolusi Mental |
---|---|---|
Istilah yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1956 | Program prioritas nasional yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 | Integritas, Etos Kerja, Gotong Royong |
Perubahan besar dalam mental atau jiwa bangsa Indonesia yang lemah menjadi kuat | Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pembinaan karakter dan budaya | Nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia untuk mencapai kemajuan bangsa |
Diagram 2: Hubungan antara elemen-elemen Gerakan Revolusi Mental dengan sila-sila Pancasila.
Elemen-Elemen Gerakan Revolusi Mental | Sila-Sila Pancasila |
---|---|
Integritas | Ketuhanan Yang Maha Esa |
Etos Kerja | Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab |
Gotong Royong | Persatuan Indonesia |
– | Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan |
– | Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia |
Diagram 3: Hubungan antara elemen-elemen Gerakan Revolusi Mental dengan manfaat bagi bangsa Indonesia.
Elemen-Elemen Gerakan Revolusi Mental | Manfaat Bagi Bangsa Indonesia |
---|---|
Integritas | Membangun kepercayaan antara pemerintah dan rakyat, antara sesama rakyat, maupun antara Indonesia dan negara lain |
Etos Kerja | Meningkatkan prestasi dan daya saing bangsa Indonesia di era globalisasi |
Gotong Royong | Mengatasi berbagai kesulitan dan tantangan bersama-sama, menciptakan suasana yang harmonis dan rukun di tengah keberagaman |
Kesimpulan
Revolusi mental adalah sebuah istilah yang menggambarkan perubahan besar dalam mental atau jiwa bangsa Indonesia yang lemah menjadi kuat. Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1956 dan kembali digaungkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 sebagai Gerakan Revolusi Mental.
Gerakan Revolusi Mental adalah sebuah gerakan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pembinaan karakter dan budaya. Gerakan ini memiliki tiga elemen utama, yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong.
Ketiga elemen ini merupakan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia untuk mencapai kemajuan bangsa. Dengan memiliki integritas, etos kerja, dan gotong royong, bangsa Indonesia dapat membangun kepercayaan, meningkatkan prestasi, mengatasi tantangan, dan menciptakan harmoni.