FOKUS JAKARTA – Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar dan istrinya Tine Al Muktabar menjadi pusat perhatian saat menghadiri acara Istana Berbatik di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu malam (1/10/2023). Pasangan ini tampil memukau dengan mengenakan pakaian dan sepatu rajut yang bermotif batik khas Banten.
Al Muktabar mengatakan bahwa pakaian dan sepatu batik yang dikenakannya merupakan hasil karya dari perajin batik di Banten yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Banten melalui program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).
“Kita ingin mempromosikan Batik Banten yang memiliki motif dan warna yang unik dan indah. Kita juga ingin menunjukkan bahwa batik tidak hanya bisa dipakai sebagai baju, tetapi juga sebagai sepatu, tas, dan aksesori lainnya,” kata Al Muktabar.
Menurutnya, Batik Banten mendapat banyak pujian dan apresiasi dari para tamu yang hadir, termasuk dari Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri. Bahkan, ada yang ingin memesan batik Banten untuk koleksi pribadi atau hadiah.
“Alhamdulillah, tanggapannya sangat baik. Ini menunjukkan bahwa Batik Banten memiliki potensi yang besar untuk berkembang dan bersaing di pasar nasional maupun internasional,” ujar Al Muktabar.
Ia menambahkan bahwa Pemprov Banten sangat serius dalam mengembangkan Batik Banten sebagai salah satu produk unggulan daerah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para perajin batik dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kita sudah menyiapkan program pelatihan dan bantuan modal untuk 100 orang perajin batik dan tenun di Banten. Saat ini, baru 80 orang yang mengikuti program ini. Kita masih mencari 20 orang lagi yang benar-benar serius dan berusia produktif,” tutur Al Muktabar.
Sementara itu, Tine Al Muktabar selaku Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Banten mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk melestarikan dan mengembangkan Batik Banten sebagai warisan budaya bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Kita ingin mewariskan budaya batik kepada generasi muda agar mereka juga mencintai dan menghargai batik sebagai identitas bangsa. Untuk itu, kita perlu melakukan inovasi desain dan model batik yang modern dan sesuai dengan selera zaman,” kata Tine.
Ia berharap bahwa dengan adanya acara Istana Berbatik, Batik Banten dapat lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat luas, baik di dalam maupun luar negeri. Ia juga mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bangga dan aktif menggunakan batik.
“Batik adalah karya seni yang luar biasa yang merupakan warisan budaya tak benda dunia. Batik juga memiliki simbolisme, teknik, dan budaya yang sangat melekat dengan Indonesia. Kita harus bersyukur dan berbangga memiliki batik sebagai bagian dari kekayaan bangsa kita,” ucap Tine.
Acara Istana Berbatik merupakan bagian dari peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2023. Acara ini menampilkan pagelaran busana yang melibatkan sekitar 500 peserta yang mengenakan berbagai macam batik nusantara.
Acara ini juga menjadi ajang promosi dan apresiasi bagi para perajin batik, terutama UMKM ekonomi kreatif (Ekraf), yang telah berkontribusi dalam melestarikan dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu.