Feodalisme adalah sistem sosial, ekonomi, dan politik yang mendominasi Eropa selama Abad Pertengahan (kira-kira abad ke-9 hingga ke-15). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), feodalisme adalah sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan. Feodalisme adalah suatu sistem yang terutama didasarkan pada hubungan hierarki antara individu dan kelompok, di mana tanah merupakan sumber daya utama yang menentukan hubungan kekuasaan.
Ciri-Ciri Utama Feodalisme :
- Bawahan Dan Tuan : Hubungan timbal balik antara dua kelompok utama, “lord” (tuan tanah) dan “vassal” (pengikut).
- Kepemilikan Tanah : Tuan memiliki tanah dan memberikannya kepada bawahannya dalam bentuk feodalisme.
- Piramida Kekuasaan : Sistem feodal digambarkan sebagai piramida kekuasaan, dengan raja atau sultan di puncaknya. Di bawahnya tuan dan pengikut dari tingkat yang lebih rendah dan lebih rendah.
- Tugas dan Pelayanan : Pengikut wajib mengabdi pada tuannya. Mencakup dinas militer, pajak, produksi tanah, atau layanan lainnya.
- Desentralisasi : Sistem feodal menciptakan struktur kekuasaan yang sangat hierarkis. Kekuasaan dan otonomi kuat dimiliki oleh raja dan penguasa feodal setempat.
- Peran Gereja : Gereja Katolik Roma memberikan legitimasi kekuasaan dan mengawasi kehidupan sosial dan budaya.
Feodalisme Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram menjadi salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Sistem pemerintahan Kerajaan Mataram tidak sama dengan konstitusi modern yang kita kenal sekarang. Mereka mendirikan sistem monarki absolut di mana raja atau sultan mempunyai kekuasaan tertinggi. Kerajaan Mataram memiliki beberapa fase sejarah.
- Kerajaan Mataram Kuno
- Raja sebagai kepala pemerintahan : Mereka dianggap diberkati oleh dewa atau roh leluhur, sehingga mereka mempunyai hak hukum untuk memerintah.
- Keberadaan kaum bangsawan : Mereka menikmati hak istimewa dan berperan dalam administrasi kerajaan.
- Sistem feodal: Masyarakat dibagi menjadi beberapa kelompok atau kasta, termasuk petani, tentara, dan
- Hindu-Budha: Agama Hindu dan Budha memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat dan pemerintahan.
- Sistem desa: Pemerintah mengorganisasi masyarakat menjadi desa-desa yang disebut “wanua”. Setiap wanua dipimpin oleh seorang kepala desa atau lurah.
- Kesultanan Mataram
- Konversi: Raja-raja Mataram menganut agama Islam, yang mempengaruhi budaya dan struktur pemerintahan.
- Raja Mataram: Raja Mataram yang beragama Islam memasukkan unsur-unsur Islam dalam pemerintahannya.
- Sistem feodal: Elemen feodal sebelumnya masih ada, namun ada kecenderungan ke arah Islamisasi.
- Agama merupakan faktor penting: Kebijakan pemerintah dan masyarakat diatur berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
Feodalisme Kolonial Belanda
Sistem pemerintahan feodal di Indonesia pada masa penjajahan Belanda merupakan akibat dari kebijakan dan praktik pemerintah kolonial Belanda yang memanfaatkan struktur sosial, ekonomi, dan politik yang ada dalam masyarakat Indonesia. Pemerintahan Koloni Belanda menggunakan struktur feodal yang sudah ada di tanah air. Mereka bersekutu dengan bangsawan setempat, seperti adipati, bupati, dan raja setempat, yang menguasai wilayah mereka.
Belanda menerapkan kebijakan pertanian, mengumpulkan pajak, dan memanfaatkan tenaga kerja pribumi dengan menggunakan hukum adat dan struktur sosial yang sudah ada dalam menyelesaikan sengketa dan mengatur masalah di tingkat lokal.
Kerjasama Feodalisme Pemerintah Lokal dan Pemerintah Kolonial Belanda
Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, terdapat kerjasama antara penguasa lokal dan kolonial Belanda, yang mencerminkan unsur feodalisme. Kerjasama ini mengandalkan kontrol dan eksploitasi dibandingkan hubungan yang seimbang. Mereka menunjuk bupati atau pemimpin daerah setempat untuk mengurus urusan sehari-hari. Penguasa lokal akan membantu dalam pengumpulan pajak, rekrutmen tenaga kerja, dan pemeliharaan ketertiban lokal. Pemerintah kolonial Belanda terkadang menggunakan hukum adat dan struktur sosial yang ada untuk mengatur masyarakat lokal. Hal ini mencakup penerapan aturan adat untuk menyelesaikan perselisihan atau memperlakukan pemerintah daerah sebagai pemimpin adat.
Peristiwa Feodalisme Pada Masa Kini
- Korupsi
Korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan dan jabatan untuk keuntungan pribadi. Banyak kasus korupsi korupsi di Indonesia melibatkan pejabat daerah yang memanfaatkan kedudukannya untuk kepentingan kelompok atau individu tertentu. Jenis-Jenis Korupsi: Penyuapan (suap), nepotisme (pemberian posisi atau kontrak kepada keluarga atau teman), pemerasan, pencucian uang, dan penyalahgunaan kekuasaan. Kasus korupsi masih terus terjadi hingga saat ini.
Indonesia memang sudah menyatakan kemerdekaannya. Istilah-istilah seperti perbudakan, kolonialisme, dan penindasan fisik sudah tidak ada lagi. Namun sejarah membuktikan salah satu penyebab negara ini dijajah selama ratusan tahun adalah adanya budaya feodal.