Terasi adalah salah satu bumbu dapur yang sering digunakan dalam masakan Indonesia. Terasi memiliki aroma yang khas dan rasa yang gurih. Terasi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti meningkatkan nafsu makan, melancarkan pencernaan, dan mengandung protein. Namun, tahukah Anda bagaimana cara membuat terasi? Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan? Bagaimana tips dan trik untuk membuat terasi yang enak dan berkualitas? Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan Anda tentang alat dan bahan pembuatan terasi. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Apa itu Terasi?
Pengertian Terasi
Terasi adalah bumbu dapur yang terbuat dari hasil fermentasi udang, ikan, atau hewan laut lainnya yang dicampur dengan garam. Terasi biasanya berbentuk padat, berwarna cokelat gelap, dan berbau menyengat. Terasi digunakan sebagai bahan pembuat sambal, sayur asem, nasi goreng, dan masakan lainnya.
Sejarah dan Asal-Usul Terasi
Terasi merupakan salah satu warisan kuliner dari nenek moyang kita. Menurut sejarah, terasi sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya di abad ke-7 Masehi. Saat itu, terasi dibuat dari ikan teri yang difermentasi dengan garam. Terasi kemudian menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku. Setiap daerah memiliki cara membuat terasi yang berbeda-beda, sesuai dengan bahan dan alat yang tersedia.
Manfaat dan Khasiat Terasi
Terasi memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Meningkatkan nafsu makan. Aroma dan rasa terasi dapat merangsang selera makan Anda. Terasi juga mengandung glutamat, asam amino yang memberikan rasa gurih pada makanan.
- Melancarkan pencernaan. Terasi mengandung bakteri asam laktat yang bermanfaat untuk menjaga keseimbangan flora usus. Bakteri ini dapat membantu menguraikan makanan dan mencegah sembelit.
- Mengandung protein. Terasi merupakan sumber protein hewani yang baik untuk tubuh. Protein dapat membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
- Mengandung mineral. Terasi juga mengandung mineral penting seperti kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, dan yodium. Mineral ini dapat membantu menjaga kesehatan tulang, gigi, darah, otot, dan tiroid.
Jenis-Jenis Terasi
Terdapat berbagai jenis terasi yang dapat Anda temukan di pasaran. Jenis-jenis terasi ini berbeda-beda tergantung pada bahan dasar, proses pembuatan, warna, bentuk, tekstur, aroma, dan rasa. Berikut adalah beberapa jenis terasi yang populer di Indonesia:
Terasi Udang
Terasi udang adalah jenis terasi yang paling umum digunakan dalam masakan Indonesia. Terasi udang dibuat dari udang segar atau udang kering yang difermentasi dengan garam selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Terasi udang biasanya berwarna cokelat gelap atau merah tua, berbentuk padat atau setengah padat, bertekstur kasar atau halus, berbau tajam atau sedikit amis, dan berasa gurih atau asin.
Terasi Ikan
Terasi ikan adalah jenis terasi yang dibuat dari ikan segar atau ikan kering yang difermentasi dengan garam selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Terasi ikan biasanya berwarna cokelat muda atau kuning kecokelatan, berbentuk padat atau setengah padat, bertekstur kasar atau halus, berbau tajam atau sedikit amis, dan berasa gurih atau asin. Jenis ikan yang sering digunakan untuk membuat terasi ikan adalah ikan teri, ikan bilis, ikan layang, ikan tongkol, dan ikan sarden.
Terasi Belacan
Terasi belacan adalah jenis terasi yang berasal dari Malaysia. Terasi belacan dibuat dari udang kering yang difermentasi dengan garam selama beberapa bulan hingga setahun. Terasi belacan biasanya berwarna merah tua atau hitam, berbentuk padat atau setengah padat, bertekstur halus atau agak kasar, berbau sangat tajam atau busuk, dan berasa sangat gurih atau pedas.
Terasi Lainnya
Selain terasi udang, terasi ikan, dan terasi belacan, ada juga jenis terasi lainnya yang dibuat dari bahan-bahan yang tidak biasa, seperti kepiting, cumi-cumi, kerang, siput, cacing, dan bahkan buah-buahan. Jenis terasi ini biasanya memiliki warna, bentuk, tekstur, aroma, dan rasa yang berbeda-beda sesuai dengan bahan dasarnya. Jenis terasi ini jarang ditemukan di pasaran dan lebih banyak dibuat secara tradisional oleh masyarakat lokal.
Cara Membuat Terasi
Membuat terasi tidaklah sulit. Anda hanya membutuhkan beberapa alat dan bahan yang mudah didapatkan. Berikut adalah alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat terasi:
Persiapan Bahan dan Alat
- Bahan dasar (udang segar atau udang kering)
- Garam
- Air
- Wadah plastik atau kayu
- Penutup wadah (kain atau plastik)
- Batu atau benda berat
- Saringan
- Loyang atau talenan
- Pisau
- Blender atau cobek
Proses Fermentasi
- Cuci bersih bahan dasar (udang segar atau udang kering) dengan air mengalir.
- Potong-potong bahan dasar menjadi ukuran kecil-kecil dengan pisau.
- Campurkan bahan dasar dengan garam secukupnya dalam wadah plastik atau kayu. Rasio garam dan bahan dasar adalah 1:4.
- Tutup wadah dengan kain atau plastik yang rapat. Letakkan batu atau benda berat di atasnya untuk memberikan tekanan.
- Simpan wadah di tempat yang gelap dan sejuk selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Sesekali buka penutupnya untuk mengaduk-aduk campuran dan mengeluarkan gas yang terbentuk akibat fermentasi.
- Setelah fermentasi selesai, saring campuran untuk memisahkan airnya.
Proses Pengeringan
- Ratakan campuran yang telah disaring di atas loyang atau talenan.
- Jemur campuran di bawah sinar matahari selama beberapa hari hingga kering dan keras.
- Balik-balik campuran sesekali agar pengeringannya merata.
Proses Penggilingan
- Potong-potong campuran yang telah kering menjadi ukuran kecil-kecil dengan pisau.
- Haluskan campuran dengan blender atau cobek hingga menjadi bubuk halus.
- Terasi siap digunakan atau disimpan dalam wadah tertutup.
Tips dan Trik Membuat Terasi
Membuat terasi membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Anda harus memperhatikan beberapa hal agar terasi Anda menjadi enak dan berkualitas. Berikut adalah beberapa tips dan trik yang dapat Anda lakukan saat membuat terasi:
Memilih Bahan Berkualitas
Bahan dasar yang Anda gunakan untuk membuat terasi harus berkualitas baik. Pilihlah udang segar atau udang kering yang masih segar, bersih, tidak busuk, tidak berjamur, dan tidak berbau aneh. Jika Anda menggunakan udang segar, pastikan udang tersebut sudah dikupas kulitnya. Jika Anda menggunakan udang kering, pastikan udang tersebut tidak terlalu asin.
Mengatur Suhu dan Waktu Fermentasi
Suhu dan waktu fermentasi sangat mempengaruhi kualitas terasi. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menghambat pertumbuhan bakteri asam laktat yang dibutuhkan untuk fermentasi. Waktu yang terlalu singkat atau terlalu lama dapat membuat terasi menjadi kurang matang atau terlalu asam. Anda harus mengatur suhu dan waktu fermentasi sesuai dengan jenis bahan dasar yang Anda gunakan. Secara umum, suhu ideal untuk fermentasi adalah antara 25-35°C, dan waktu ideal untuk fermentasi adalah antara 7-14 hari.
Menghindari Kontaminasi Bakteri
Kontaminasi bakteri dapat merusak terasi Anda. Bakteri yang tidak diinginkan dapat masuk ke dalam wadah fermentasi melalui udara, air, atau alat-alat yang tidak bersih. Bakteri ini dapat menyebabkan terasi menjadi berbau busuk, berwarna hijau, atau berjamur. Anda harus menjaga kebersihan wadah, penutup, dan alat-alat yang Anda gunakan untuk membuat terasi. Anda juga harus menutup wadah dengan rapat dan menyimpannya di tempat yang gelap dan sejuk.
Menyimpan Terasi dengan Benar
Terasi yang sudah jadi harus disimpan dengan benar agar tidak cepat basi atau berubah rasa. Anda harus menyimpan terasi dalam wadah tertutup yang kedap udara dan cahaya. Anda juga harus menjauhkan terasi dari bahan-bahan yang berbau kuat, seperti bawang, cabe, atau ikan asin. Terasi dapat disimpan di lemari es atau di tempat kering dan sejuk. Terasi dapat bertahan hingga beberapa bulan hingga beberapa tahun, tergantung pada cara pembuatan dan penyimpanannya.
Cara Menggunakan Terasi
Terasi dapat digunakan sebagai bahan pembuat berbagai masakan yang lezat dan menggugah selera. Terasi dapat memberikan rasa gurih, asin, dan pedas pada masakan Anda. Berikut adalah beberapa cara menggunakan terasi dalam masakan:
Membuat Sambal Terasi
Sambal terasi adalah salah satu sambal favorit masyarakat Indonesia. Sambal terasi dibuat dari cabai merah, bawang merah, bawang putih, gula merah, garam, air asam jawa, dan tentu saja terasi. Bahan-bahan ini diulek hingga halus dan dicampur rata. Sambal terasi cocok disajikan dengan nasi hangat, ayam goreng, tahu tempe, lalapan, dan masakan lainnya.
Membuat Sayur Asem
Sayur asem adalah salah satu sayur khas Jawa Barat yang memiliki rasa asam segar. Sayur asem dibuat dari berbagai macam sayuran, seperti kacang panjang, labu siam, jagung manis, daun melinjo, dan cabai hijau. Bumbu-bumbu yang digunakan adalah bawang merah, bawang putih, lengkuas, daun salam, gula merah, garam, air asam jawa, dan tentu saja terasi. Bahan-bahan ini direbus hingga matang dan harum. Sayur asem cocok disajikan dengan nasi hangat, ikan asin, peyek kacang, dan sambal.
Membuat Nasi Goreng
Nasi goreng adalah salah satu masakan praktis yang bisa dibuat dengan sisa nasi semalam. Nasi goreng dibuat dari nasi putih yang digoreng dengan minyak goreng atau mentega. Bumbu-bumbu yang digunakan adalah bawang merah, bawang putih, cabai merah, kecap manis, garam, merica bubuk, kaldu bubuk, telur orak-arik, dan tentu saja terasi. Bahan-bahan ini ditumis hingga harum dan dicampur dengan nasi hingga rata. Nasi goreng cocok disajikan dengan telur mata sapi, acar timun wortel, kerupuk, dan sambal.
Membuat Masakan Lainnya
Selain sambal terasi, sayur asem, dan nasi goreng, Anda juga bisa menggunakan terasi untuk membuat masakan lainnya yang tidak kalah lezat. Beberapa contoh masakan yang bisa Anda buat dengan terasi adalah:
- Tumis kangkung terasi. Kangkung yang ditumis dengan bawang merah, bawang putih, cabai merah, garam, gula, dan terasi.
- Pepes ikan terasi. Ikan yang dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, cabai merah, daun kemangi, daun salam, garam, gula, dan terasi. Kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.
- Oseng-oseng tempe terasi. Tempe yang digoreng hingga kering dan ditumis dengan bawang merah, bawang putih, cabai merah, kecap manis, garam, gula, dan terasi.
- Soto ayam terasi. Kuah soto yang dibuat dari kaldu ayam yang dimasak dengan bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, kunyit, serai, daun salam, daun jeruk, garam, gula, dan terasi. Kemudian disajikan dengan ayam suwir, tauge, seledri, bawang goreng, sambal, dan nasi.
Kesimpulan
Terasi adalah bumbu dapur yang terbuat dari hasil fermentasi udang, ikan, atau hewan laut lainnya yang dicampur dengan garam. Terasi memiliki aroma yang khas dan rasa yang gurih. Terasi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Terdapat berbagai jenis terasi yang dapat Anda temukan di pasaran. Jenis-jenis terasi ini berbeda-beda tergantung pada bahan dasar, proses pembuatan, warna, bentuk, tekstur, aroma, dan rasa.
Membuat terasi tidaklah sulit. Anda hanya membutuhkan beberapa alat dan bahan yang mudah didapatkan. Proses pembuatan terasi meliputi fermentasi, pengeringan, dan penggilingan.
Membuat terasi membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Anda harus memperhatikan beberapa hal agar terasi Anda menjadi enak dan berkualitas. Beberapa tips dan trik yang dapat Anda lakukan saat membuat terasi adalah memilih bahan berkualitas, mengatur suhu dan waktu fermentasi, menghindari kontaminasi bakteri, dan menyimpan terasi dengan benar.
Terasi dapat digunakan sebagai bahan pembuat berbagai masakan yang lezat dan menggugah selera. Terasi dapat memberikan rasa gurih, asin, dan pedas pada masakan Anda. Beberapa cara menggunakan terasi dalam masakan adalah membuat sambal terasi, sayur asem, nasi goreng, dan masakan lainnya.
Demikianlah artikel tentang alat dan bahan pembuatan terasi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang terasi. Jika Anda tertarik untuk membuat terasi sendiri, Anda bisa mencoba resep-resep yang telah kami bagikan di atas. Selamat mencoba dan selamat menikmati terasi buatan Anda.
FAQ
Apa beda terasi dengan petis?
Terasi dan petis adalah dua bumbu dapur yang berbeda. Terasi dibuat dari hasil fermentasi udang, ikan, atau hewan laut lainnya yang dicampur dengan garam. Petis dibuat dari hasil saringan air rebusan udang, ikan, atau hewan laut lainnya yang dicampur dengan gula merah. Terasi berbentuk padat atau setengah padat, berwarna cokelat gelap atau merah tua, berbau tajam atau sedikit amis, dan berasa gurih atau asin. Petis berbentuk cair atau kental, berwarna hitam pekat, berbau manis atau sedikit asam, dan berasa manis atau asam.
Bagaimana cara menghilangkan bau terasi?
Bau terasi memang cukup menyengat dan tidak disukai oleh beberapa orang. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan bau terasi, seperti:
- Membakar terasi di atas api kecil hingga harum sebelum digunakan.
- Mencuci terasi dengan air panas atau air jeruk nipis sebelum digunakan.
- Menyimpan terasi dalam wadah tertutup yang kedap udara dan cahaya.
- Menjauhkan terasi dari bahan-bahan yang berbau kuat, seperti bawang, cabe, atau ikan asin.
Apa saja merk terasi yang bagus?
Ada banyak merk terasi yang bagus dan berkualitas yang bisa Anda temukan di pasaran. Beberapa di antaranya adalah:
- Terasi ABC. Merk terasi yang sudah terkenal sejak tahun 1975. Terasi ABC dibuat dari udang segar pilihan yang difermentasi dengan garam halal. Terasi ABC memiliki rasa yang gurih dan aroma yang harum.
- Terasi Cap Udang. Merk terasi yang sudah ada sejak tahun 1958. Terasi Cap Udang dibuat dari udang kering pilihan yang difermentasi dengan garam halal. Terasi Cap Udang memiliki rasa yang asin dan aroma yang tajam.
- Terasi Jenggala. Merk terasi yang berasal dari Cirebon. Terasi Jenggala dibuat dari udang segar pilihan yang difermentasi dengan garam halal. Terasi Jenggala memiliki rasa yang gurih dan aroma yang sedap.
Bagaimana cara mengukur takaran terasi?
Takaran terasi yang Anda gunakan dalam masakan tergantung pada selera Anda. Secara umum, Anda bisa mengikuti aturan berikut:
- Untuk membuat sambal terasi, gunakan sekitar 1-2 sendok teh terasi untuk setiap 10 buah cabai merah.
- Untuk membuat sayur asem, gunakan sekitar 1/2-1 sendok teh terasi untuk setiap 1 liter air kaldu.
- Untuk membuat nasi goreng, gunakan sekitar 1/4-1/2 sendok teh terasi untuk setiap 2 piring nasi putih.
- Untuk membuat masakan lainnya, gunakan sekitar 1/4-1/2 sendok teh terasi untuk setiap 4 porsi masakan.
Apa saja efek samping terasi?
Terasi adalah bumbu dapur yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Namun, terasi juga mengandung garam yang cukup tinggi. Jika Anda mengonsumsi terasi secara berlebihan, Anda bisa mengalami beberapa efek samping, seperti:
- Kenaikan tekanan darah. Garam dapat meningkatkan volume darah dan menyebabkan tekanan darah naik. Jika Anda memiliki riwayat hipertensi, Anda harus mengurangi konsumsi terasi.
- Dehidrasi. Garam dapat menarik cairan dari tubuh dan menyebabkan dehidrasi. Jika Anda mengonsumsi terasi, Anda harus minum air putih yang cukup untuk menggantikan cairan yang hilang.
- Gangguan pencernaan. Garam dapat mengiritasi lambung dan usus, serta mengganggu keseimbangan flora usus. Jika Anda memiliki riwayat maag, diare, atau sembelit, Anda harus berhati-hati dalam mengonsumsi terasi.