FOKUS KIDS – Membedong bayi baru lahir sudah menjadi tradisi sejak zaman dahulu, karena cara ini dipercaya mampu membuat bayi merasa lebih nyaman dan tidur lebih nyenyak. Sebagian bayi baru lahir bahkan menggunakan bedong sepanjang hari, meskipun tidak sedang tidur. Apakah hal ini perlu?
Membedong anak bayi baru lahir dilakukan dengan membalut tubuh bayi, mulai dari bahu hingga kakinya, menggunakan kain bedong (lampin). Saat bayi dibedong, hanya leher dan kepalanya yang tidak tertutup kain. Tujuan membedong bayi adalah agar ia merasa hangat dan terlindungi seperti saat dipeluk erat atau sewaktu berada di rahim ibu.
Fungsi Bedong Pada Bayi
Ibu Tidak Perlu Membedong Bayi Sepanjang Hari Bayi baru lahir memiliki gerakan refleks yang kadang muncul tiba-tiba dan membuat bayi terkejut atau terbangun saat tidur. Nah, membedong bayi dianggap bisa mencegah bayi terkejut akibat gerakannya sendiri, sehingga ia bisa tidur lebih tenang dan lebih lama.
Meski begitu, tidak dianjurkan untuk membedong bayi sepanjang hari, ya, Ibu. Ketika dibedong, kedua kaki bayi berada dalam posisi lurus dan rapat. Hal ini bisa menyebabkan tulang panggul bayi bergeser jika bedong dipasang seharian, terlebih jika bedongnya terlalu kencang.
Bahaya lainnya adalah sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindom kematian bayi mendadak. Risiko terjadinya SIDS akan meningkat jika bayi yang dibedong berguling ke posisi tengkurap saat tidur. Selain itu, bedong juga bisa membuat bayi sesak dan kepanasan.
Manfaat Membedong Bayi
Banyak Ibu yang masih bertanya-tanya, apa sih manfaat membedong bayi dan efek bayi tidak dibedong? Jawabannya, membedong bayi adalah hal yang diperbolehkan dan memiliki banyak manfaat. Berikut beberapa manfaat membedong bayi :
1. Bedong Membuat Bayi Merasakan Sentuhan Menenangkan dari Ibu dan Ayah
Menurut penelitian, sentuhan terbukti memiliki efek neurologis yang dapat memicu respon otak manusia untuk membuat dirinya merasa lebih tenang, menstabilkan detak jantung dan tekanan darah, serta menurunkan kadar kortisol.
Hal ini sejalan dengan pentingnya sentuhan orang tua bagi perkembangan bayi. Bedong yang nyaman dan benar mampu berfungsi seperti sentuhan lembut yang diberikan oleh Ibu dan Ayah kepada bayi. Hal ini membantu bayi untuk tidur lebih lama dan nyenyak karena merasa tenang.
2. Membuat Bayi lebih Hangat
Alasan pertama untuk jawaban dari apakah bayi harus dibedong adalah karena kain bedong yang menutup seluruh tubuh bayi akan membuatnya hangat dan nyaman.
Kondisi ini mengingatkan sang bayi semasa berada dalam lingkungan rahim.
Tentu saja pemilihan kain bedong harus diperhatikan, tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, untuk menjaga kenyamanan bayi.
3. Membuat Tidur Bayi lebih Nyenyak dan lebih Lama
Apakah bayi harus dibedong? Bila Ibu dan Ayah ingin sang bayi tidur dengan nyenyak dan lebih lama maka jawabannya adalah ya. Bayi, terutama yang baru lahir, sering mengalami refleks Moko atau yang sering dikenal dengan refleks kejut.
Refleks kejut ini yang membuat bayi terkejut sendiri tanpa sebab saat sedang tidur. Refleks kejut ini sebenarnya merupakan respon neurologis normal yang menyebabkan bayi baru lahir merasa seperti sedang jatuh bebas.
Bayi akan mengalami ini sepanjang waktu dalam 3-4 bulan pertama setelah dilahirkan. Penggunaan bedong akan membantu bayi mengatasi refleks tersebut dan membuatnya kembali tenang sehingga tidurnya lebih nyenyak dan lebih lama.
Efek bayi tidak dibedong dalam hal ini adalah membuatnya mudah terbangun sehingga memengaruhi kualitas tidur bayi dan juga Ibu.
4. Menenangkan Bayi yang Sedang Kolik
Bayi yang sedang kolik biasanya akan menangis terus menerus karena merasa tidak nyaman. Pemakaian bedong akan membuat bayi menjadi lebih nyaman dan tenang.
Jadi, apakah bayi harus dibedong dalam situasi ini? Tentu saja. Setiap orang tua yang pernah mengalami bayi dengan kolik akan memberi tahu Ibu bahwahal tersebut merupakan salah satu pengalaman yang paling sulit dalam mengasuh bayi.
Ibu dan Ayah yang sudah pernah menangani bayi yang kolik akan menceritakan perasaan bingung dan tidak berdaya karena kesulitan menenangkan bayi mereka yang menangis.
Kolik merupakan dampak dari sistem pencernaan yang berkembang, sehingga sulit bagi bayi Ibu dan Ayah untuk mencerna makanan.
Hal ini dapat menyebabkan gas dan rasa sakit yang hebat bagi bayi, yang menyebabkan tangisan atau kerewelan yang berkepanjangan sehingga tidak mudah ditenangkan seperti saat kondisi bayi sehat.
Oleh karena itu, membedong bayi yang sedang Kolik dapat memberikan efek terapeutik yang sangat menenangkan.
Hal ini karena penggunaan bedong dapat memberikan tekanan ringan pada perut bayi. Hal ini memberikan suasana yang mirip seperti saat bayi sedang dalam rahim sehingga memberikan rasa tenang bagi bayi Ibu dan Ayah.
5. Membantu Ibu Menyusui
Dengan menggunakan bedong, posisi bayi akan lebih mudah diatur sehingga Ibu dapat lebih mudah menyusui. Efek bayi tidak dibedong dalam hal ini lebih berdampak pada kenyamanan Ibu dan bayi saat proses pemberian ASI.
Apakah bayi harus dibedong? Bila Ibu masih kesulitan dalam mengatur posisi, maka tidak ada salahnya untuk membedong bayi. Selain dengan membedong bayi.
6. Meningkatkan Perkembangan Neuromuskular
Manfaat ini sangat terlihat utamanya pada bayi prematur. Bayi prematur yang dibedong menunjukkan perkembangan yang positif pada sistem neuromuskular, tingkat stres fisiologis yang lebih rendah, serta kemampuan motorik yang lebih baik dibandingkan bayi prematur yang tidak dibedong. Jadi, efek bayi yang tidak dibedong adalah pada perkembangan neuromuskular yang kurang maksimal.
Risiko Membedong Bayi Secara Tidak Benar
Apakah bayi harus dibedong? Jawabannya adalah ya, dengan syarat, bedong dilakukan dengan baik dan benar. Bila bedong dilakukan dengan salah akan berisiko pada:
1. Kelainan Bentuk Panggul
Pada saat dibedong, posisi kaki yang rapat dan lurus, terutama dalam waktu lama akan membuat bayi memiliki risiko lebih tinggi menderita dysplasia atau kelainan bentuk panggul.
Kondisi ini terjadi bila posisi panggul bergeser dan tidak sejajar satu sama lain. Hal ini dapat membuat posisi kaki berbeda dan menyebabkan pincang nantinya.
2. Meningkatkan Risiko SIDS (Sindrom Kematian Bayi Mendadak)
Apakah bayi harus dibedong? ya, apabila dilakukan dengan benar, membedong bayi bisa membantu mempertahankan posisi tidur bayi agar tetap terlentang. Efek bayi tidak dibedong yaitu kemungkinan perubahan posisinya menjadi miring / telungkup akan semakin besar dan berpotensi meningkatkan risiko sindrom kematian bayi secara mendadak (SIDS).
Hal ini juga berlaku apabila terdapat kesalahan dalam membedong bayi, seperti membiarkan kain bedongnya longgar. Apabila kain bedong terlalu longgar, maka bayi akan lebih leluasa bergerak dan menimbulkan risiko kain dapat menutup hidung bayi yang akan membuatnya sulit bernapas.
Tips Membedong Bayi yang Aman
Untuk mendapatkan manfaat maksimal serta menghindari dampak negatif atau efek bayi dibedong, ada beberapa tips membedong bayi yang aman untuk Ibu ikuti:
1. Pilih Jenis Kain yang Tepat
Pilih kain yang tepat, tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal sehingga tetap nyaman. Jangan menggunakan kain licin yang membuat ikatan mudah lepas.
2. Jangan Mengikat Kain Terlalu Kencang
Jangan mengikat kain terlalu kencang karena dapat menyebabkan bayi kepanasan, sulit bernapas, dan tidak dapat bergerak sama sekali. Apakah bayi harus dibedong? Ya, dengan teknik mengikat yang tepat (tidak terlalu kencang namun juga jangan sampai ada kain yang longgar).
3. Eratkan Bedong pada Bagian Atas
Eratkan bedong pada bagian atas sehingga tangan bayi tidak mudah keluar, atau kain tersebut tidak lepas dan menutup wajah bayi.
4. Jangan Membedong Bayi Seharian Penuh
Berikan kesempatan pada bayi untuk bergerak. Membedong bayi seharian penuh justru dapat meningkatkan risiko dysplasia.
Cara Membedong Bayi yang Benar
Ikuti langkah-langkah membedong bayi yang benar berikut ini:
-
- Bentangkan kain di permukaan datar dan lipat sedikit salah satu sudutnya
- Baringkan bayi di atas kain dengan posisi bahu di tepi sudut kain yang dilipat
- Tarik sudut selimut dekat lengan kiri sehingga menutupi lengan kiri dan dadanya, lalu selipkan sudut selimut di bawah sisi kanan tubuh bayi
- Tarik sudut selimut dekat lengan kanan sehingga menutupi lengan kanan dan dadanya, lalu selipkan sudut selimut di bawah sisi kiri tubuh bayi.
- Putar dan lipat ujung bawah selimut dan selipkan ke bagian belakang bayinya. Pastikan kedua kakinya agak menekuk sehingga kaki dan pinggulnya dapat bergerak.
- Sebagian bayi lebih suka bila lengannya tidak dibedong. Dalam hal ini, selipkan sudut selimut di bawah ketiaknya sehingga tangannya tetap dapat bergerak.
Ibu dapat berlatih terlebih dahulu untuk membedong bayi dengan benar. Bila ragu, konsultasikan cara bedong yang benar dengan bidan dan dokter kandungan terpercaya di Klinik Kehamilan Sehat.
Sampai Kapan Bayi harus Dibedong
Bayi dibedong sampai umur berapa? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan orang tua, terutama orang tua baru. Bayi dibedong sampai umur berapa? Umumnya bayi dibedong sampai umur dimana bayi sudah mulai aktif bergerak, utamanya saat mulai belajar berguling. Ibu tidak disarankan untuk membedong bayi di atas usia 2-3 bulan karena bayi sudah mulai aktif bergerak menyamping, berguling, ataupun telungkup.
Bedong juga sebaiknya tidak digunakan di siang hari dan di saat bayi terlihat ingin banyak bergerak. Ini bisa membantu bayi untuk membedakan siang dan malam, sehingga pola tidurnya akan semakin cepat mengikuti pola tidur Ibu.
Jika Si Kecil sedang demam, hindari penggunaan bedong karena akan mengungkung panas tubuhnya dan memperlambat turunnya demam.
Dengan dibedong, bayi memang lebih tidak rewel dan bisa tidur lebih pulas. Namun, membedong bukanlah satu-satunya cara untuk membuat bayi nyaman dan tidur dengan nyenyak.
Ada cara-cara lain yang bisa Ibu lakukan untuk menenangkan Si Kecil, seperti menggunakan empeng, menciptakan suasana kamar yang tenang dan nyaman, serta mengatur suhu kamar yang pas agar Si Kecil tidak kepanasan atau kedinginan.
Jadi, sekarang Ibu sudah tahu, kan, bahwa membedong bayi baru lahir sepanjang hari itu tidak dianjurkan? Selain bisa berbahaya, membedong bayi terus-menerus juga membuatnya tidak bisa bergerak bebas dan tidak nyaman, lho.
Untuk mencegah bahaya akibat bedong bayi, pastikan Ibu membedong Si Kecil dengan cara yang aman. Bila masih bingung bagaimana caranya, jangan ragu untuk bertanya kepada bidan atau dokter, ya, Ibu.
Apa efek jika bayi tidak dibedong?
Pada umumnya kaki bayi baru lahir memang cenderung membengkok seperti huruf O. Hal ini dikarenakan posisi menekuk yang dialami bayi saat dalam kandungan.
Hal ini merupakan keadaan yang normal, akan lurus dengan sendirinya seiring dengan perkembangan tulang bayi. Kebiasaan memasang bedong pada bayi merupakan hal yang lumrah pada sejumlah negara/daerah tertentu.
Namun perlu diingat, tujuan memasang bedong bukanlah untuk meluruskan kaki bayi, tapi untuk memberikan perasaan nyaman kepada bayi.
Bayi baru lahir biasanya akan lebih mudah terkena rangsangan suara/lainnya (mudah kaget), dikarenakan masa adaptasi yang awalnya berada dalam rahim ibu yang sempit kepada dunia luar yang luas.
Jadi, bukanlah merupakan masalah jika bayi Ibu tidak suka dibedong. Bentuk kaki bayi yang tidak lurus dapat disebabkan oleh gangguan perkembangan tulang. Salah satu penyebab tersering dari gangguan perkembangan tulang adalah kurangnya vitamin D.