FOKUS KESEHATAN MENTAL – Bullying adalah perilaku agresif yang bertujuan untuk menyakiti atau menguasai orang lain yang lebih lemah atau berbeda. Bullying dapat terjadi di mana saja, baik di sekolah, tempat kerja, maupun Media Sosial. Bullying dapat menimbulkan dampak negatif bagi korban, pelaku, maupun saksi, seperti stres, depresi, trauma, penurunan prestasi, bahkan bunuh diri.
Bullying adalah masalah serius yang harus dicegah dan ditangani dengan tepat. Orang tua, guru, dan masyarakat memiliki peran penting dalam melindungi anak-anak dari bullying dan membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang sehat. Artikel ini akan membahas tentang pengertian bullying, jenis-jenisnya, penyebab dan dampaknya, serta cara mengatasinya.
Daftar Isi
Pengertian Bullying
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (KPPPA), bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Bullying biasanya memiliki tiga karakteristik utama:
- Disengaja (intentional), yaitu pelaku bullying memang bermaksud menyebabkan rasa sakit pada korbannya, baik secara fisik maupun psikologis.
- Berulang-ulang (repetitive), yaitu bullying adalah pola perilaku yang terjadi berkali-kali, bukan insiden yang terisolasi.
- Ketimpangan kekuasaan (power imbalance), yaitu pelaku bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih tinggi daripada korbannya, sehingga dapat menyalahgunakan posisinya.
Bullying dapat terjadi baik secara langsung (direct) maupun tidak langsung (indirect). Bullying secara langsung adalah perilaku agresif yang dilakukan secara tatap muka, seperti memukul, menendang, mencaci maki, atau mengancam. Bullying secara tidak langsung adalah perilaku agresif yang dilakukan melalui perantara lain, seperti media sosial, SMS, email, atau orang ketiga.
Jenis-Jenis Bullying
Berdasarkan bentuk dan cara pelaksanaannya, bullying dapat dibedakan menjadi enam jenis, yaitu:
- Verbal bullying, yaitu bullying yang menggunakan kata-kata untuk menyakiti perasaan atau harga diri korban, seperti menghina, mengejek, mencemooh, menyebarkan gosip, atau mengancam.
- Sosial bullying (relational bullying), yaitu bullying yang bertujuan untuk merusak hubungan sosial korban dengan orang lain, seperti mengucilkan, memfitnah, membentuk kelompok eksklusif, atau mempengaruhi orang lain agar tidak berteman dengan korban.
- Fisik bullying (physical bullying), yaitu bullying yang melibatkan kontak fisik untuk menyakiti tubuh korban, seperti memukul, menampar, menendang, menjambak rambut, merampas barang milik korban, atau merusak properti korban.
- Siber bullying (cyberbullying), yaitu bullying yang dilakukan melalui media digital atau Media Sosial, seperti media sosial, SMS, email, atau platform Media Sosial lainnya. Contoh siber bullying adalah mengirim pesan bernada negatif atau ancaman, mengunggah foto atau video yang mempermalukan korban, membuat akun palsu untuk meniru atau mencemarkan nama baik korban, atau melakukan peretasan akun korban.
- Rasial bullying (racial bullying), yaitu bullying yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis, budaya, agama, bahasa, atau warna kulit korban. Contoh rasial bullying adalah mengejek nama, penampilan, kebiasaan, atau keyakinan korban yang berbeda dari mayoritas, menggunakan istilah atau julukan yang merendahkan atau menyinggung korban, atau melakukan diskriminasi atau kekerasan terhadap korban karena perbedaan rasialnya.
- Seksual bullying (sexual bullying), yaitu bullying yang berkaitan dengan identitas atau orientasi seksual korban, seperti menggoda, meraba, mencium, atau melakukan tindakan seksual lainnya tanpa persetujuan korban, mengejek atau menghina korban karena ekspresi gender atau orientasi seksualnya, atau menyebarkan rumor atau informasi pribadi tentang kehidupan seksual korban.
Penyebab Bullying
Bullying dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sisi pelaku, korban, maupun lingkungan. Beberapa faktor penyebab bullying adalah:
- Kurangnya pengawasan dan bimbingan dari orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya, sehingga pelaku bullying tidak mendapatkan batasan atau konsekuensi atas perilakunya.
- Kurangnya keterampilan sosial dan emosional, seperti empati, komunikasi, penyelesaian masalah, atau pengendalian diri, sehingga pelaku bullying tidak mampu berinteraksi dengan orang lain secara positif dan sehat.
- Adanya pengaruh negatif dari teman sebaya, media, atau budaya yang mempromosikan kekerasan, agresivitas, atau dominasi sebagai cara untuk mendapatkan kekuasaan, popularitas, atau penghargaan.
- Adanya masalah pribadi, keluarga, atau sekolah yang membuat pelaku bullying merasa stres, marah, frustrasi, tidak bahagia, tidak percaya diri, atau tidak dihargai, sehingga mereka mencari pelampiasan dengan menyakiti orang lain.
- Adanya perbedaan atau kesenjangan antara pelaku dan korban bullying dalam hal fisik, intelektual, sosial, ekonomi, budaya, agama, gender, atau orientasi seksual yang membuat pelaku bullying merasa lebih unggul atau berhak menindas korban.
- Adanya siklus bullying yang terjadi dari generasi ke generasi, yaitu pelaku bullying yang dulunya adalah korban bullying yang tidak mendapatkan bantuan atau penanganan yang tepat.
Dampak Bullying
Bullying dapat menimbulkan dampak negatif yang berkepanjangan bagi semua pihak yang terlibat. Berikut adalah beberapa dampak bullying bagi korban, pelaku, dan saksi:
Dampak Bullying bagi Korban
- Mengalami luka fisik, seperti memar, luka lecet, patah tulang, atau cidera serius.
- Mengalami gangguan kesehatan mental dan emosional, seperti stres, depresi, kecemasan, trauma, rendah diri, kesepian, atau isolasi sosial.
- Mengalami penurunan prestasi akademik atau kinerja kerja, seperti absen, menghindari sekolah atau tempat kerja, tidak fokus, tidak termotivasi, atau gagal dalam ujian atau tugas.
- Mengalami masalah perilaku, seperti menarik diri, menjadi agresif, melawan balik, menyalahgunakan narkoba atau alkohol, atau melukai diri sendiri.
- Mengalami risiko bunuh diri yang lebih tinggi.
Dampak Bullying bagi Pelaku
- Mengalami masalah hukum, seperti ditangkap polisi, dihukum sekolah atau tempat kerja, atau digugat oleh korban atau keluarganya.
- Mengalami masalah sosial, seperti kehilangan teman, dibenci orang lain, tidak dipercaya orang lain, atau diucilkan oleh kelompoknya.
- Mengalami masalah kesehatan mental dan emosional, seperti stres, depresi, kecemasan, rendah diri, kesepian, atau isolasi sosial.
- Mengalami penurunan prestasi akademik atau kinerja kerja, seperti absen, menghindari sekolah atau tempat kerja, tidak fokus, tidak termotivasi, atau gagal dalam ujian atau tugas.