FOKUS KESEHATAN MENTAL – Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, atau tidak berharga yang berlangsung selama dua minggu atau lebih. Depresi dapat memengaruhi siapa saja, termasuk pria. Namun, depresi pada pria seringkali tidak terdiagnosis atau tidak mendapat perhatian yang cukup, karena pria cenderung menyembunyikan atau menyangkal perasaan mereka. Padahal, depresi pada pria dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik, hubungan sosial, dan produktivitas kerja.
Gejala Depresi pada Pria
Gejala depresi pada pria dapat berbeda dengan gejala depresi pada wanita. Selain merasakan sedih, cemas, atau putus asa, pria yang depresi juga dapat menunjukkan gejala-gejala berikut:
- Marah, mudah tersinggung, atau agresif
- Menarik diri dari keluarga, teman, atau kegiatan yang biasanya disukai
- Mengalami kesulitan berkonsentrasi, mengingat, atau membuat keputusan
- Mengalami gangguan tidur, seperti insomnia, hipersomnia, atau bangun lebih awal
- Mengalami perubahan nafsu makan, seperti kehilangan atau bertambahnya berat badan
- Mengalami penurunan minat atau fungsi seksual
- Merasa lelah, lesu, atau tidak berenergi
- Mengalami sakit kepala, nyeri otot, atau nyeri punggung yang tidak jelas penyebabnya
- Menggunakan alkohol, obat-obatan, atau zat adiktif lainnya untuk mengatasi perasaan
- Berperilaku berisiko, seperti mengemudi ugal-ugalan, berjudi, atau berhubungan seks tanpa perlindungan
- Memiliki pikiran atau tindakan bunuh diri
Penyebab Depresi pada Pria
Depresi pada pria dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik biologis maupun psikososial. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko depresi pada pria adalah:
- Faktor genetik, yaitu memiliki riwayat keluarga dengan depresi atau gangguan kesehatan mental lainnya
- Faktor hormonal, yaitu mengalami perubahan kadar testosteron atau hormon stres (kortisol) yang dapat memengaruhi suasana hati
- Faktor neurokimia, yaitu mengalami ketidakseimbangan zat kimia di otak, seperti serotonin, dopamin, atau norepinefrin, yang berperan dalam mengatur emosi
- Faktor lingkungan, yaitu mengalami stres, trauma, kehilangan, atau perubahan besar dalam hidup, seperti bercerai, kehilangan pekerjaan, atau pensiun
- Faktor gaya hidup, yaitu memiliki pola makan yang buruk, kurang berolahraga, kurang tidur, atau mengonsumsi alkohol, obat-obatan, atau rokok
Cara Mengatasi Depresi pada Pria
Depresi pada pria adalah kondisi yang serius dan membutuhkan penanganan yang tepat. Jika Anda mengalami gejala-gejala depresi, segera hubungi dokter, psikolog, atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi depresi pada pria adalah:
- Melakukan psikoterapi, yaitu proses konseling dengan profesional kesehatan mental untuk membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir, perasaan, dan perilaku yang negatif
- Mengonsumsi obat antidepresan, yaitu obat yang diresepkan oleh dokter untuk membantu menyeimbangkan zat kimia di otak dan mengurangi gejala depresi
- Melakukan terapi elektrokonvulsif (ECT), yaitu prosedur medis yang menggunakan arus listrik untuk merangsang aktivitas otak dan mengatasi depresi yang berat atau tidak responsif terhadap obat
- Melakukan terapi gaya hidup, yaitu mengubah kebiasaan sehari-hari yang dapat mendukung kesehatan mental, seperti berolahraga secara teratur, makan makanan bergizi, tidur cukup, dan menghindari alkohol, obat-obatan, atau rokok
- Mencari dukungan sosial, yaitu berbicara dan berbagi perasaan dengan orang-orang yang dipercaya, seperti keluarga, teman, atau kelompok dukungan untuk depresi
Depresi pada pria adalah masalah yang tidak boleh dianggap enteng. Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala depresi, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Dengan pengobatan yang tepat dan dukungan yang kuat, depresi pada pria dapat diatasi dan kualitas hidup dapat meningkat. ***
Kata penutup:
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan informasi yang Anda butuhkan tentang tanda dan gejala depresi pada pria, serta cara mengatasinya. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.