Mengenal Lupus Nefritis, Penyakit yang Menyebabkan Shena Malsiana Meninggal Dunia

Shena Malsiana

Shena Malsiana, penyanyi jebolan X Factor Indonesia, meninggal dunia pada Rabu, 25 Oktober 2023, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Kabar duka ini disampaikan oleh keluarga melalui akun Instagram pribadinya. Sebelum meninggal, Shena diketahui mengidap penyakit lupus nefritis yang menyerang ginjalnya. Penyakit ini menyebabkan Shena mengalami gagal ginjal kronik dan harus menjalani transplantasi ginjal dari ibunya.

Lupus nefritis adalah salah satu komplikasi dari penyakit lupus eritematosus sistemik (SLE) atau yang lebih dikenal dengan nama lupus. Lupus adalah penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ sehat dalam tubuh, termasuk ginjal. Akibatnya, ginjal mengalami peradangan dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Penyakit lupus nefritis ini cukup serius dan membutuhkan penanganan medis segera. Jika tidak ditangani dengan baik, lupus nefritis dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen hingga gagal ginjal. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan lupus nefritis.

Gejala Lupus Nefritis

Lupus Nefritis

Gejala lupus nefritis biasanya berkembang sekitar lima tahun setelah gejala lupus pertama kali muncul. Gejala ini dapat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada tingkat peradangan dan kerusakan ginjal. Beberapa gejala yang umum terjadi pada penderita lupus nefritis adalah:

  • Darah dalam urine (hematuria)
  • Protein dalam urine (proteinuria) yang menyebabkan urine berbusa
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Pembengkakan di sekitar mata, kaki, atau tangan akibat penumpukan cairan (edema)
  • Kenaikan berat badan
  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari
  • Nyeri dan pembengkakan sendi
  • Nyeri otot
  • Demam
  • Ruam kulit kemerahan pada pipi, wajah, dan hidung

Selain gejala di atas, penderita lupus nefritis juga dapat mengalami gejala lain yang berkaitan dengan gangguan ginjal, seperti:

  • Mual dan muntah
  • Kelelahan
  • Gatal-gatal
  • Sesak napas
  • Gangguan tidur
  • Kram otot
  • Gangguan mental

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Penyebab Lupus Nefritis

Penyebab pasti lupus nefritis belum sepenuhnya dipahami. Namun, diyakini bahwa penyebabnya terkait dengan sistem kekebalan tubuh yang salah sasaran, menyebabkan peradangan pada ginjal. Faktor genetik dan lingkungan juga mungkin berperan dalam memicu penyakit ini.

Pada kondisi normal, sistem kekebalan tubuh hanya akan menyerang kuman atau zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Namun, pada penderita lupus nefritis, sistem kekebalan tubuh mengalami kelainan dan malah menyerang sel-sel tubuh sendiri, termasuk sel-sel ginjal. Kelainan sistem kekebalan tubuh ini disebut autoimun.

Baca Juga:  10 Makanan yang Meningkatkan Keratin Tubuh

Peradangan pada ginjal akibat autoimun dapat merusak struktur-struktur penting di dalam ginjal yang berfungsi untuk menyaring darah dan mengeluarkan limbah. Struktur-struktur ini disebut glomeruli. Jika glomeruli rusak, fungsi ginjal akan menurun dan dapat menyebabkan gagal ginjal.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap lupus nefritis adalah:

  • Jenis kelamin. Wanita lebih rentan terkena lupus nefritis daripada pria.
  • Usia. Lupus nefritis biasanya terjadi pada usia 15-45 tahun.
  • Ras. Orang Asia, Afrika, dan Hispanik lebih berisiko terkena lupus nefritis daripada orang Kaukasia.
  • Riwayat keluarga. Orang yang memiliki anggota keluarga dengan lupus atau penyakit autoimun lainnya lebih berisiko terkena lupus nefritis.
  • Paparan lingkungan. Beberapa zat atau bahan kimia yang ada di lingkungan, seperti infeksi, virus, silika, merkuri, atau polutan, dapat memicu atau memperburuk lupus nefritis.
  • Perubahan hormon. Wanita yang mengalami perubahan hormon, seperti saat hamil atau menstruasi, dapat mengalami kambuhnya gejala lupus nefritis.
  • Stres. Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu kambuhnya gejala lupus nefritis.
  • Merokok. Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan peradangan pada ginjal.
  • Obat-obatan. Beberapa obat-obatan, seperti antibiotik dan obat antikejang, dapat memicu atau memperburuk lupus nefritis.

Diagnosis Lupus Nefritis

Untuk mendiagnosis lupus nefritis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

Wawancara medis.

Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan, riwayat keluarga, dan faktor risiko yang mungkin dimiliki oleh pasien.

Pemeriksaan fisik.

Dokter akan memeriksa tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan pernapasan. Dokter juga akan memeriksa adanya pembengkakan di sekitar mata, kaki, atau tangan, serta ruam kulit pada wajah.

Tes darah.

Tes darah bertujuan untuk mengukur kadar sel darah merah, sel darah putih, trombosit, kreatinin, urea, protein C-reaktif (CRP), laju endap darah (LED), dan antibodi antinuklear (ANA). Tes darah juga dapat membantu menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala yang dialami pasien.

Tes urine.

Tes urine bertujuan untuk mengukur kadar protein, darah, sel-sel ginjal, dan zat lain yang ada dalam urine. Tes urine juga dapat membantu menentukan tingkat kerusakan ginjal.

Biopsi ginjal.

Biopsi ginjal adalah prosedur yang dilakukan dengan mengambil sebagian kecil jaringan ginjal untuk diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi ginjal dapat membantu menentukan jenis dan tingkat keparahan lupus nefritis yang dialami pasien.

Pencitraan ginjal.

Pencitraan ginjal adalah prosedur yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat seperti ultrasound, CT scan, MRI, atau renogram untuk menghasilkan gambar-gambar detail dari struktur dan fungsi ginjal.

Pengobatan Lupus Nefritis

Pengobatan lupus nefritis bertujuan untuk mengurangi peradangan pada ginjal, mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut, dan mengontrol gejala yang dialami pasien. Pengobatan lupus nefritis dapat meliputi:

Baca Juga:  Penyebab Gigi Berlubang

Obat-obatan.

Beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati lupus nefritis adalah:

Obat antihipertensi. Obat ini digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah kehilangan protein melalui urine. Contoh obat antihipertensi yang sering digunakan adalah inhibitor ACE (angiotensin-converting enzyme) dan ARB (angiotensin II receptor blocker).

  • Obat kortikosteroid. Obat ini digunakan untuk mengurangi peradangan pada ginjal dan tubuh secara keseluruhan. Contoh obat kortikosteroid yang sering digunakan adalah prednison dan metilprednisolon.
  • Obat imunosupresan. Obat ini digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh yang salah sasaran dan menyerang ginjal. Contoh obat imunosupresan yang sering digunakan adalah siklofosfamid, azatioprin, mikofenolat mofetil, dan rituksimab.
  • Obat biologis. Obat ini digunakan untuk menghambat zat-zat yang memicu peradangan pada ginjal, seperti sitokin dan antibodi monoklonal. Contoh obat biologis yang sering digunakan adalah belimumab, abatacept, dan epratuzumab.
  • Obat antimalaria. Obat ini digunakan untuk mengurangi gejala lupus pada kulit dan sendi, serta mencegah kambuhnya penyakit. Contoh obat antimalaria yang sering digunakan adalah hidroksiklorokuin dan klorokuin.

Terapi plasmaferesis.

Terapi ini dilakukan dengan menyaring darah pasien untuk menghilangkan antibodi-antibodi yang menyerang ginjal. Darah yang telah disaring kemudian dikembalikan ke tubuh pasien dengan ditambahkan plasma donor atau cairan pengganti.

Dialisis.

Dialisis adalah prosedur yang dilakukan dengan menggunakan mesin atau membran untuk menyaring darah pasien dan mengeluarkan limbah yang tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal. Dialisis biasanya diperlukan jika fungsi ginjal sudah menurun hingga di bawah 15%.

Transplantasi ginjal.

Transplantasi ginjal adalah prosedur yang dilakukan dengan mengganti ginjal pasien yang rusak dengan ginjal donor yang sehat. Transplantasi ginjal biasanya diperlukan jika dialisis tidak dapat lagi membantu pasien atau jika pasien mengalami komplikasi serius akibat lupus nefritis.

Pengobatan lupus nefritis harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing pasien. Dokter akan menentukan jenis dan dosis obat-obatan, frekuensi dan durasi terapi plasmaferesis, jadwal dan metode dialisis, serta kelayakan dan persiapan transplantasi ginjal bagi pasien.

Pengobatan lupus nefritis juga harus diimbangi dengan perubahan gaya hidup yang sehat, seperti:

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang rendah garam, lemak, gula, dan protein
  • Minum air putih yang cukup sesuai anjuran dokter
  • Menghindari alkohol, kafein, rokok, dan obat-obatan terlarang
  • Berolahraga secara teratur sesuai kemampuan
  • Mengelola stres dengan baik
  • Menghindari paparan sinar matahari langsung atau menggunakan tabir surya
  • Mengikuti program edukasi kesehatan tentang lupus nefritis
  • Berkonsultasi secara rutin dengan dokter dan tim kesehatan lainnya
  • Mematuhi anjuran pengobatan dan terapi dari dokter

Pencegahan Lupus Nefritis

Lupus nefritis tidak dapat dicegah sepenuhnya karena penyebabnya belum diketahui pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini atau memperburuk kondisi ginjal, yaitu:

  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika memiliki faktor risiko atau gejala lupus nefritis
  • Mengobati penyakit lupus secara adekuat dan tepat waktu
  • Menghindari faktor-faktor pemicu atau pencetus lupus nefritis, seperti infeksi, stres, paparan lingkungan, perubahan hormon, merokok, atau obat-obatan tertentu
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
  • Menjaga berat badan ideal
  • Meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup dan mengonsumsi vitamin C
Baca Juga:  Cara Mengatasi Tidur Ngorok - Tips Dokter

Kesimpulan

Lupus nefritis adalah salah satu komplikasi dari penyakit lupus yang menyerang ginjal. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada ginjal hingga gagal ginjal.

Gejala lupus nefritis dapat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada tingkat peradangan dan kerusakan ginjal.

Penyebab lupus nefritis belum diketahui pasti, namun diyakini terkait dengan sistem kekebalan tubuh yang salah sasaran, faktor genetik, dan lingkungan.

Diagnosis lupus nefritis dilakukan dengan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti wawancara medis, pemeriksaan fisik, tes darah, tes urine, biopsi ginjal, dan pencitraan ginjal.

Pengobatan lupus nefritis bertujuan untuk mengurangi peradangan pada ginjal, mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut, dan mengontrol gejala yang dialami pasien.

Pengobatan lupus nefritis dapat meliputi obat-obatan, terapi plasmaferesis, dialisis, dan transplantasi ginjal.

Pengobatan lupus nefritis juga harus diimbangi dengan perubahan gaya hidup yang sehat. Lupus nefritis tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini atau memperburuk kondisi ginjal.

FAQ

Apa itu lupus?

Lupus adalah penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ sehat dalam tubuh.

Apa bedanya lupus nefritis dan lupus eritematosus sistemik (SLE)?

Lupus nefritis adalah salah satu komplikasi dari penyakit lupus eritematosus sistemik (SLE) atau yang lebih dikenal dengan nama lupus. Lupus nefritis menyerang ginjal, sedangkan SLE dapat menyerang berbagai organ tubuh lainnya, seperti kulit, sendi, otak, jantung, paru-paru, dan darah.

Apa yang menyebabkan lupus nefritis?

Penyebab pasti lupus nefritis belum sepenuhnya dipahami. Namun, diyakini bahwa penyebabnya terkait dengan sistem kekebalan tubuh yang salah sasaran, menyebabkan peradangan pada ginjal. Faktor genetik dan lingkungan juga mungkin berperan dalam memicu penyakit ini.

Bagaimana cara mendiagnosis lupus nefritis?

Untuk mendiagnosis lupus nefritis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti wawancara medis, pemeriksaan fisik, tes darah, tes urine, biopsi ginjal, dan pencitraan ginjal.

Bagaimana cara mengobati lupus nefritis?

Pengobatan lupus nefritis bertujuan untuk mengurangi peradangan pada ginjal, mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut, dan mengontrol gejala yang dialami pasien. Pengobatan lupus nefritis dapat meliputi obat-obatan, terapi plasmaferesis, dialisis, dan transplantasi ginjal. Pengobatan lupus nefritis juga harus diimbangi dengan perubahan gaya hidup yang sehat.

Bagaimana cara mencegah lupus nefritis?

Lupus nefritis tidak dapat dicegah sepenuhnya karena penyebabnya belum diketahui pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini atau memperburuk kondisi ginjal, yaitu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, mengobati penyakit lupus secara adekuat dan tepat waktu, menghindari faktor-faktor pemicu atau pencetus lupus nefritis, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menjaga berat badan ideal, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *