FOKUS BALITA – Kenapa bayi sering muntah setelah minum susu formula, Sufor untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan hanya dilakukan bila bayi tidak dapat memperoleh ASI, misalnya karena ibu menderita kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk menyusui. Selama bunda dapat menghasilkan ASI, jangan diberikan sufor untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan.
Untuk cadangan bila bunda tidak dapat menyusui sementara waktu, berikanlah ASI perah. Setiap kali selesai menyusui bayi, bunda perlu mengosongkan kedua payudara dengan jalan memerahnya.
ASI yang diperah ini lalu disimpan dalam lemari pendingin bila akan segera digunakan, atau di freezer (pembeku) bila ingin disimpan lebih lama.
Setiap payudara terasa penuh, atau paling lama tiap 2 jam sekali, bunda perlu memompa ASI untuk meningkatkan produksinya. Simpan ASI dalam kemasan kecil yang cukup untuk sekali pemberian ASI.
Bila akan digunakan, ASI dihangatkan / dicairkan dengan jalan direndam dalam air hangat sampai mencapai suhu yang diperlukan bayi. ASI perah tidak boleh dimasak, karena ini akan merusak kandungan gizinya.
Ada banyak hal yang dapat membuat bayi muntah saat diberi sufor, antara lain:
Cara penyiapan sufor kurang tepat, mungkin terlalu encer / kental.
Sufor terkontaminasi kuman, misalnya karena air tidak dimasak hingga matang betul, perlengkapan menyusui tidak disterilkan dengan baik, atau tercemar kuman karena tidak disimpan di wadah tertutup, atau orang yang menyiapkan sufor tidak mencuci tangan dengan baik menggunakan sabun dan air mengalir, kemasan sufor tidak ditutup rapat sehingga terkontaminasi kuman, dan banyak kemungkinan lainnya.
Sufor yang dibeli mungkin sudah kadaluarsa, kemasannya bocor, cara penyimpanan di supermarket / rumah tidak ideal sehingga sufor rusak meski belum kadaluarsa, sufor palsu, dll.
Bayi mendapat sufor yang sudah dibuat terlalu lama. Setelah dibuat, sufor harus dihabiskan dalam waktu 1 jam, sisanya harus dibuang, jangan disimpan dalam kulkas untuk diberikan lagi ke bayi. Ini dapat menyebabkan bayi mengalami food poisoning. Bila bunda menyiapkan sufor untuk disimpan (tidak langsung diberikan ke bayi), segera setelah disiapkan sufor harus langsung dimasukkan ke kulkas.
Bila disimpan di bagian pintu kulkas, sufor aman digunakan selama max. 4 jam, setelahnya harus dibuang. Bila disimpan di kulkas bagian belakang atas, sufor dapat bertahan selama 6 – 12 jam, tergantung suhu dan ukuran kulkas, serta berapa banyak makanan yang mengisi kulkas saat itu. Bila disimpan di freezer, sufor yang masih steril dapat bertahan hingga 1 minggu. Bila disimpan di deep freezer, sufor dapat bertahan hingga 1 bulan. Sufor yang sudah dicairkan / dihangatkan harus segera digunakan, tidak boleh disimpan kembali.
Bayi tidak suka dengan rasa sufor, tidak cocok, alergi, dll
Mengingat bayi Anda muntah setiap kali diberi sufor, sementara bunda masih mampu menghasilkan ASI, sebaiknya jangan berikan sufor kepada bayi, cukup berikan ASI saja. Bila bunda memang ingin memberikan sufor pada bayi, sebaiknya pilih sufor dalam bentuk cair yang siap minum.
Sufor ini dikemas dalam botol bersegel, di mana bunda hanya perlu membuka segelnya dan memasang dot yang bersih, lalu dapat segera diberikan ke bayi. Dengan proses penyiapan sufor yang minimal, diharapkan peluang terjadinya kontaminasi, kesalahan penyiapan sufor, dll dapat sangat ditekan, dan bayi tidak mengalami efek yang tidak diinginkan.