Lebak, Fokus.co.id – Kabupaten Lebak telah memasuki fase fenomena El Nino, yang diperkirakan akan menyebabkan musim kemarau yang panjang dan kering.
Dalam situasi seperti ini, persawahan dan pasokan air bersih di daerah tersebut menjadi rentan terdampak.
Kekeringan yang diakibatkan oleh fenomena cuaca ini dapat mengakibatkan bencana, salah satunya kekurangan pasokan air bersih.
Agust Riza Faizal, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, menjelaskan bahwa fenomena El Nino telah melanda Kabupaten Lebak sejak bulan Juni ini.
“Konsekuensi dari fenomena ini adalah kekeringan yang akan terjadi di area persawahan dan pasokan air bersih,” ujar Agust Riza Faizal saat diwawancarai oleh wartawan di ruang kerjanya, Selasa (13/6/2023).
Lebih lanjut, Agust Riza Faizal menjelaskan bahwa daerah-daerah yang paling rawan mengalami kekurangan pasokan air bersih terdapat di beberapa kecamatan di Kabupaten Lebak, seperti Kecamatan Leuwidamar, Kecamatan Bojongmanik, Kecamatan Cikulur, Kecamatan Bayah, dan Kecamatan Cibeber.
Meskipun Kabupaten Lebak telah memasuki fase fenomena El Nino, hingga saat ini belum ada laporan yang masuk dari pihak desa maupun kecamatan terkait masalah kekurangan air bersih.
Agust Riza Faizal menambahkan bahwa minggu lalu ada laporan mengenai kekeringan persawahan di Desa Lebak Parahiang, Kecamatan Leuwidamar, yang telah dilaporkan ke kantor BPBD. Untungnya, esok harinya wilayah tersebut turut menerima curah hujan.
Jika warga mengalami kekurangan pasokan air bersih di wilayahnya, diharapkan agar segera melaporkan hal tersebut kepada pihak desa atau kecamatan setempat.
Langkah ini penting agar pihak berwenang dapat membuat laporan kepada BPBD Lebak. Dengan begitu, koordinasi dapat segera dilakukan dengan pihak PDAM Lebak untuk mengirimkan pasokan air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan.
Dalam menghadapi fenomena El Nino ini, perlu adanya kerja sama antara berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat.
Di samping itu, upaya konservasi air juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan guna mengurangi dampak kekeringan yang dapat berdampak negatif terhadap kehidupan sehari-hari.