Kekeringan El Nino Melanda Lebak, BPBD Hanya Punya Tiga Unit Tangki

Tangki Air Tidak Cukup, BPBD Lebak Kesulitan Atasi Kekeringan

Kekeringan El Nino Melanda Lebak, BPBD Hanya Punya Tiga Unit Tangki
Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama

LEBAK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengalami kesulitan dalam mendistribusikan bantuan air bersih ke masyarakat yang terdampak kekeringan. Pasalnya, BPBD hanya memiliki tiga unit mobil tangki yang tidak mencukupi untuk menjangkau 28 kecamatan di wilayah tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, mengatakan bahwa idealnya pihaknya membutuhkan 12 unit tangki untuk mengatasi kekeringan yang disebabkan oleh fenomena El Nino. Namun, dengan keterbatasan anggaran dan sumber daya, BPBD hanya bisa mengandalkan tiga unit tangki yang dimilikinya.

“Kami berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan. Tapi dengan tiga unit tangki, daftar tunggu saja sudah ada 16 desa. Kalau kekeringan biasa, dengan empat tangki kami bisa atasi. Tapi ini kekeringan dampak El Nino, situasinya sangat mengkhawatirkan,” kata Febby saat dikonfirmasi fokus.co.id di ruang kerjanya, Rabu (20/9/2023).

Febby menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak dan Pemerintah Provinsi Banten, untuk meminta bantuan tambahan tangki.

“Kami harap ada bantuan dari pemerintah pusat atau provinsi, karena tangki-tangki milik instansi itu semuanya dipakai. Kami juga berharap ada partisipasi dari swasta atau masyarakat yang memiliki tangki untuk membantu kami. Kami siap bekerja sama dengan siapa saja demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Febby.

Menurut Febby, kekeringan di Kabupaten Lebak telah berlangsung sejak Juli 2023 dan diperkirakan akan berlanjut hingga Oktober 2023. Kekeringan tersebut telah berdampak pada sekitar 40 ribu jiwa di 60 desa yang tersebar di 15 kecamatan. Selain kekurangan air bersih, masyarakat juga mengalami gagal panen dan kerugian ekonomi.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan hemat dalam menggunakan air. Jangan buang-buang air untuk hal-hal yang tidak penting. Jika ada sumber air alternatif, seperti sumur atau sungai, manfaatkanlah dengan baik. Kami juga mengajak masyarakat untuk berdoa agar hujan segera turun dan mengakhiri musim kemarau ini,” tutur Febby.