Thalhah bin Ubaidillah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk dalam sepuluh orang yang dijamin masuk surga. Ia juga merupakan salah satu dari enam orang yang dipilih oleh Umar bin Khattab sebagai calon khalifah setelahnya. Namun, bagaimana kisah masuk Islamnya Thalhah bin Ubaidillah? Dan apa saja keistimewaan dan keutamaan yang dimilikinya?
Latar Belakang Thalhah bin Ubaidillah
Thalhah bin Ubaidillah lahir pada tahun 595 M di Makkah dari keluarga Quraisy, suku Bani Taim. Ayahnya bernama Ubaidillah bin Usman bin Kaab bin Said, dan ibunya bernama Sa’abah binti al-Hadrami. Thalhah memiliki saudara perempuan bernama Ummu Kultsum, yang juga menjadi istri Umar bin Khattab.
Thalhah sejak kecil sudah menunjukkan bakat sebagai pedagang yang handal. Ia sering melakukan perjalanan dagang ke Syam, Yaman, dan Bahrain. Dari hasil usahanya, ia menjadi salah satu orang terkaya di Makkah. Ia juga dikenal sebagai orang yang dermawan, jujur, dan berakhlak mulia.
Kisah Masuk Islamnya Thalhah bin Ubaidillah
Kisah masuk Islamnya Thalhah bin Ubaidillah terjadi ketika ia sedang berada di Syam untuk berdagang. Di sana, ia mendengar kabar bahwa ada seorang lelaki di Makkah yang mengaku sebagai utusan Allah dan membawa agama baru. Thalhah merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang lelaki tersebut.
Ketika ia kembali ke Makkah, ia bertemu dengan Abu Bakar ash-Shiddiq, sahabat Nabi yang juga merupakan kerabatnya dari suku Bani Taim. Abu Bakar menceritakan kepada Thalhah tentang Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang dibawanya. Thalhah tertarik dan meminta Abu Bakar untuk membawanya bertemu dengan Nabi.
Abu Bakar pun membawa Thalhah ke rumah Al-Arqam bin Abi al-Arqam, tempat Nabi biasa mengajarkan Islam secara rahasia kepada para pengikutnya. Di sana, Thalhah mendengarkan langsung dakwah Nabi dan membaca beberapa ayat Al-Quran yang diturunkan kepada beliau. Thalhah merasa hatinya tersentuh dan langsung mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan Nabi.
Dengan demikian, Thalhah menjadi salah satu pemeluk Islam awal dan termasuk dalam golongan as-Sabiqun al-Awwalun (orang-orang yang terdahulu masuk Islam). Ia juga menjadi salah satu sahabat Nabi yang paling dekat dan setia.
Keistimewaan dan Keutamaan Thalhah bin Ubaidillah
Thalhah bin Ubaidillah memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan sebagai sahabat Nabi. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Ia termasuk dalam sepuluh orang yang dijamin masuk surga oleh Nabi SAW. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Ahmad dan Imam at-Tirmidzi dari Abdurrahman bin Auf, bahwa Nabi bersabda:
“Aku telah diperintahkan untuk memberitakan kepada kalian sepuluh nama dari penghuni surga: Abu Bakar di dalamnya, Umar di dalamnya, Utsman di dalamnya, Ali di dalamnya, Talhah di dalamnya, az-Zubair di dalamnya, Abdurrahman bin Auf di dalamnya, Sa’ad bin Abi Waqqash di dalamnya, Said bin Zaid di dalamnya, dan Abu Ubaidah bin al-Jarrah di dalamnya.”
- Ia termasuk dalam enam orang yang dipilih oleh Umar bin Khattab sebagai calon khalifah setelah beliau wafat. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam al-Bukhari dari Abdullah bin Umar, bahwa Umar berkata:
“Sesungguhnya aku telah meminta izin kepada Nabi SAW untuk menunjuk enam orang dari sahabatnya, agar kalian memilih salah seorang di antara mereka sebagai khalifah setelahku. Mereka adalah Ali, Utsman, Abdurrahman bin Auf, az-Zubair, Talhah, dan Sa’ad bin Abi Waqqash.”
- Ia menjadi salah satu saksi perjanjian Hudaibiyah antara Nabi SAW dan kaum Quraisy. Perjanjian ini merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, yang membuka jalan bagi penyebaran Islam di Jazirah Arab.
- Ia menjadi salah satu pahlawan dalam Perang Uhud, ketika ia melindungi Nabi SAW dari serangan musuh dengan tubuhnya sendiri. Ia mengalami luka-luka parah dan kehilangan beberapa jarinya akibat panah dan pedang musuh. Nabi SAW bersabda kepadanya:
“Siapakah yang akan mengurus luka-luka Thalhah? Sesungguhnya ia telah melindungi aku dari api neraka dengan tubuhnya.”
- Ia menjadi salah satu orang yang paling banyak memberikan harta untuk kepentingan Islam. Ia sering menyumbangkan hartanya untuk membantu kaum muslimin yang membutuhkan, terutama dalam berbagai peperangan. Ia juga mendirikan masjid-masjid dan madrasah-madrasah di berbagai tempat.
Kesimpulan
Thalhah bin Ubaidillah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk dalam sepuluh orang yang dijamin masuk surga. Ia masuk Islam setelah mendengar dakwah Nabi SAW dari Abu Bakar ash-Shiddiq, kerabatnya dari suku Bani Taim. Ia menjadi salah satu sahabat Nabi yang paling dekat dan setia, serta memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan sebagai pemeluk Islam awal.
FAQ
Q: Kapan Thalhah bin Ubaidillah wafat? A: Thalhah bin Ubaidillah wafat pada tahun 656 M (36 H) dalam Perang Jamal, sebuah perang saudara antara kaum muslimin yang dipicu oleh pembunuhan Utsman bin Affan, khalifah ketiga. Thalhah termasuk dalam pihak Aisyah binti Abu Bakar, istri Nabi SAW, yang menuntut pembalasan atas pembunuhan Utsman. Ia gugur akibat terkena panah yang dilepaskan oleh seorang anak buahnya sendiri.
Q: Apakah Thalhah bin Ubaidillah memiliki keturunan? A: Thalhah bin Ubaidillah memiliki beberapa istri dan sebelas orang anak laki-laki yang diambil namanya dari nama-nama para nabi, antara lain: Muhammad, Imran, Musa, Ya’qub, Ismail, Ishaq, Zakariya, Yusuf, Yahya, Isa, dan Shalih. Ia juga memiliki empat orang anak perempuan, yaitu: Aisyah, Ummu Ishaq, Shu’bah, dan Maryam.
Q: Apakah Thalhah bin Ubaidillah memiliki hubungan keluarga dengan Abu Bakar ash-Shiddiq? A: Thalhah bin Ubaidillah memiliki hubungan keluarga dengan Abu Bakar ash-Shiddiq dari dua sisi. Pertama, mereka berasal dari suku Bani Taim yang sama. Kedua, Thalhah menikahi Ummu Kultsum binti Abu Bakar ash-Shiddiq, putri Abu Bakar dari istri keduanya.
Q: Apa julukan lain yang diberikan kepada Thalhah bin Ubaidillah? A: Selain Ash-Shiddiq al-Akbar (yang paling jujur), Thalhah bin Ubaidillah juga mendapatkan julukan al-Fayyadh (yang paling dermawan) dan al-Ghurab al-Uhud (burung elang Uhud).
Q: Apa sumber utama yang menceritakan tentang kisah masuk Islamnya Thalhah bin Ubaidillah? A: Sumber utama yang menceritakan tentang kisah masuk Islamnya Thalhah bin Ubaidillah adalah kitab Sirah Nabawiyah