Mahasiswa UNSERA Bersihkan Pantai Tanjung Layar dan Gedung TIC Jelang Kunjungan Tim KNGI

LEBAK, FOKUS.CO.ID – Sebagai bentuk dukungan terhadap Geopark Bayah Dome yang sedang menuju pengakuan nasional, mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kelompok 55 Universitas Serang Raya (UNSERA) melakukan aksi peduli lingkungan dengan membersihkan dan menata pantai Tanjung Layar dan gedung Tourist Information Center (TIC) di Desa Sawarna, Kabupaten Lebak. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan kunjungan Tim Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) yang akan melakukan peninjauan langsung ke kawasan Geopark Bayah Dome pada Kamis (10/8).

Selama dua hari, para mahasiswa bekerja keras untuk membersihkan area pantai dan gedung TIC dari sampah-sampah yang berserakan. Mereka juga menanam pohon-pohon di sekitar pantai untuk meningkatkan keseimbangan ekosistem. Selain itu, mereka juga menyampaikan pesan-pesan edukasi kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Ketua KKM kelompok 55 UNSERA, Rizky Pratama, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial mahasiswa sebagai agen perubahan.

“Kami ingin berkontribusi untuk menjaga lingkungan hidup dan menghadirkan manfaat bagi masyarakat sekitar. Kami juga ingin mendukung Geopark Bayah Dome agar mendapatkan pengakuan nasional sebagai kawasan geologi yang memiliki nilai-nilai ilmiah, budaya, dan pariwisata,” ujarnya.

Setelah melakukan pembersihan dan penataan pantai Tanjung Layar dan gedung TIC, tim KNGI beserta jajarannya datang untuk melakukan kunjungan ke beberapa Geosite di kawasan Geopark Bayah Dome. Salah satu Geosite yang dikunjungi adalah Pantai Pulo Manuk dan Karang Bokor. Di sana, tim KNGI dapat melihat keindahan alam dan kekayaan geologi yang dimiliki oleh Geopark Bayah Dome.

Tim KNGI memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKM UNSERA yang telah melakukan aksi peduli lingkungan.

“Kami sangat mengapresiasi kerja keras dan semangat dari mahasiswa KKM UNSERA yang telah membersihkan dan menata pantai Tanjung Layar dan gedung TIC. Ini menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap lingkungan dan mendukung Geopark Bayah Dome. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk ikut menjaga lingkungan hidup,” kata Ketua Tim KNGI, Dr. Irwan Meilano.

Geopark Bayah Dome merupakan kawasan geologi yang memiliki potensi besar untuk menjadi geopark nasional maupun global. Kawasan ini memiliki berbagai macam objek geologi yang unik dan menarik, seperti gunung api purba, bebatuan metamorf, gua-gua karst, pantai-pantai eksotis, dan lain-lain. Selain itu, kawasan ini juga memiliki nilai-nilai budaya dan pariwisata yang tinggi, seperti adat istiadat masyarakat lokal, kesenian tradisional, kuliner khas, dan fasilitas akomodasi.

Dengan adanya kunjungan Tim KNGI, diharapkan Geopark Bayah Dome dapat segera mendapatkan pengakuan nasional sebagai geopark pertama di Provinsi Banten. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat sekitar.