FOKUS SERANG – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi mengeluarkan surat keputusan (SK) pemberhentian Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan Wakil Bupati (Wabup) Ade Sumardi. Keduanya mengundurkan diri dari jabatannya karena akan maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) di Pemilu 2024.
SK pemberhentian tersebut terlebih dahulu diserahkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten pada Sabtu (16/9). Plt Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Banten Gunawan Rusminto mengatakan SK pemberhentian sudah diserahkan kepada Iti Octavia Jayabaya serta Ade Sumardi.
“SK pemberhentian bupati serta wakil bupati Lebak sudah keluar. Sudah diserahkan juga,” ucap Gunawan.
Iti Octavia Jayabaya Maju Sebagai Caleg DPR RI dari Partai Demokrat
Iti Octavia Jayabaya maju sebagai caleg DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Banten I yang meliputi Lebak dan Pandeglang. Ia mendaftar sebagai caleg melalui Partai Demokrat.
Iti Octavia Jayabaya merupakan bupati Lebak periode 2018-2023. Ia terpilih sebagai bupati setelah memenangkan Pilkada Lebak 2018 dengan perolehan suara sebesar 51,67 persen. Ia merupakan bupati Lebak pertama yang berlatar belakang perempuan dan profesional.
Iti Octavia Jayabaya menempuh pendidikan terakhir untuk meraih gelar S2-ya di Fakultas Ekonomi Pascasarjana Usakti Jakarta, dan lulus pada tahun 2005.
Ade Sumardi Maju Sebagai Caleg DPRD Banten dari Partai PDI Perjuangan
Ade Sumardi maju sebagai caleg DPRD Banten. Ia mendaftar sebagai caleg melalui Partai PDI Perjuangan.
Ade Sumardi merupakan wakil bupati Lebak sejak 2018 sampai sekarang. Ia terpilih sebagai wakil bupati setelah berpasangan dengan Iti Octavia Jayabaya dalam Pilkada Lebak 2018.
Sebelum menjadi wakil bupati, Ade Sumardi pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Lebak pada tahun 1999 selama tiga periode.
Adapun dua periode di antaranya, yaitu periode 2004 -2009 sekaligus menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan.
Pada periode 2009-2013 menjadi Anggota DPRD Kabupaten Lebak Fraksi PDI Perjuangan sekaligus menjadi Ketua DPRD. Ia juga saat ini menjadi ketua DPD Partai PDI Perjuangan Provinsi Banten.
Di dunia politik, Ade sempat menjadi Koordinator Wilayah Zona II PDI Perjuangan pada tahun 1998 sampai 2000.
Dilanjutkan pada tahun 2000 sampai 2005 menjadi Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lebak.
Mengenai pendidikannya, Ade menamatkan pendidikan Sarjana Ekonomi Manajemennya pada 1998 di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Nusantara Bandung.
Iti Octavia Jayabaya dan Ade Sumardi Masih Memimpin Lebak Sampai 3 Oktober 2023
Gunawan menjelaskan meskipun SK pemberhentian sudah keluar, Iti Octavia serta Ade masih dapat memimpin Kabupaten Lebak. Mereka berdua masih dapat memimpin Kabupaten Lebak sampai 3 Oktober 2023 setelah adanya keputusan daftar calon tetap (DCT) sebagai calon anggota legislatif Pemilu 2024.
“Apabila DCT sudah keluar maka keduanya harus berhenti dari jabatannya,” ujarnya.
Sementara sosok pengganti bupati Lebak belum diusulkan mengingat Kemendagri belum mengintruksikan hal tersebut.
“Biasanya satu bulan sebelum DCT. Jadi, kemungkinan Oktober 2023,” tutur dia.
Sebelumnya diberitakan DPRD Kabupaten Lebak menggelar rapat paripurna usulan pemberhentian Bupati Iti Octavia Jayabaya dan Wakil Bupati (Wabup) Ade Sumardi. Rapat paripurna digelar pada Senin (31/7) di Gedung DPRD Kabupaten Lebak.
Iti Octavia dan Ade Sumardi telah mengundurkan diri dari jabatannya, karena akan maju sebagai calon legislatif (caleg). Iti Octaviani maju sebagai caleg DPR RI. Sedangkan Ade Sumadi maju di tingkat DPRD Banten.
Ketua DPRD Kabupaten Lebak M Agil Zulfikar mengatakan Iti Octavia berserta Ade Sumardi telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bupati dan wabup. Pihaknya menggelar paripurna bermaksud untuk menindaklanjuti usulan pengunduran diri tersebut.
“Kami pada paripurna ini mengumumkan bahwa ibu bupati sudah mengundurkan diri. Lalu, ada surat yang harus ditandatangani,” ucap Agil. (*/red)