Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa masa lalu yang melibatkan aktivitas manusia. Dalam mempelajari sejarah, ada tiga unsur penting yang harus dipahami, yaitu manusia, ruang, dan waktu. Dari ketiga unsur tersebut, muncul pendapat bahwa manusia menjadi dimensi penting dalam sejarah. Mengapa demikian? Artikel ini akan menjelaskan mengapa manusia menjadi dimensi penting dalam sejarah dengan menguraikan peran dan fungsi manusia sebagai subjek dan objek sejarah.
Manusia sebagai Penggerak Sejarah
Salah satu alasan mengapa manusia menjadi dimensi penting dalam sejarah adalah karena manusia adalah penggerak sejarah. Artinya, manusia adalah faktor utama yang menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa bersejarah. Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir, berkreasi, berinovasi, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Dengan kemampuan-kemampuan tersebut, manusia dapat menciptakan berbagai hal yang dapat mempengaruhi jalannya sejarah, seperti ide, gagasan, teori, penemuan, teknologi, seni, budaya, agama, politik, ekonomi, dan lain-lain.
Contoh nyata dari peran manusia sebagai penggerak sejarah adalah Revolusi Industri. Revolusi Industri adalah peristiwa bersejarah yang terjadi pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika, yang ditandai oleh perubahan besar-besaran dalam bidang produksi, transportasi, dan komunikasi. Revolusi Industri dipicu oleh penemuan-penemuan canggih yang dibuat oleh manusia, seperti mesin uap, lokomotif, telegraf, dan pabrik-pabrik modern. Penemuan-penemuan tersebut mengubah cara hidup, bekerja, dan berinteraksi manusia, serta membawa dampak sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan yang signifikan.
Manusia sebagai Pelaku Sejarah
Alasan lain mengapa manusia menjadi dimensi penting dalam sejarah adalah karena manusia adalah pelaku sejarah. Artinya, manusia adalah aktor atau pemeran yang terlibat langsung dalam peristiwa-peristiwa bersejarah. Manusia dapat berperan sebagai individu atau kelompok, sebagai pemimpin atau pengikut, sebagai pahlawan atau penjahat, sebagai korban atau pelaku, dan sebagainya. Dengan berperan sebagai pelaku sejarah, manusia dapat memberikan kontribusi, pengaruh, atau dampak pada sejarah, baik secara positif maupun negatif.
Contoh nyata dari peran manusia sebagai pelaku sejarah adalah Perang Dunia II. Perang Dunia II adalah peristiwa bersejarah yang terjadi pada tahun 1939-1945, yang melibatkan hampir seluruh negara di dunia, yang terbagi menjadi dua kubu, yaitu Sekutu dan Poros. Perang Dunia II dipicu oleh ambisi dan agresi beberapa pemimpin negara, seperti Adolf Hitler, Benito Mussolini, dan Hideki Tojo, yang ingin menguasai dunia dengan menggunakan ideologi fasis dan rasial. Perang Dunia II juga melibatkan jutaan manusia sebagai tentara, pejuang, pekerja, tahanan, pengungsi, dan korban, yang mengalami berbagai penderitaan, kekejaman, dan kematian. Perang Dunia II juga melahirkan beberapa tokoh bersejarah yang berjuang untuk perdamaian dan kemanusiaan, seperti Winston Churchill, Franklin D. Roosevelt, Joseph Stalin, Mahatma Gandhi, dan lain-lain.
Manusia sebagai Saksi Sejarah
Alasan terakhir mengapa manusia menjadi dimensi penting dalam sejarah adalah karena manusia adalah saksi sejarah. Artinya, manusia adalah orang-orang yang menyaksikan, mengalami, atau mengetahui peristiwa-peristiwa bersejarah. Dengan menjadi saksi sejarah, manusia dapat menyimpan, merekam, menceritakan, atau menulis sejarah, baik secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian, manusia dapat menjaga, melestarikan, dan mewariskan sejarah kepada generasi berikutnya.
Contoh nyata dari peran manusia sebagai saksi sejarah adalah Pramoedya Ananta Toer. Pramoedya Ananta Toer adalah seorang sastrawan Indonesia yang terkenal dengan karya-karyanya yang mengangkat tema sejarah, seperti Tetralogi Buru, Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Pramoedya Ananta Toer adalah saksi sejarah yang mengalami masa penjajahan Belanda, Jepang, dan Orde Baru. Dengan menggunakan bakat dan pengalamannya sebagai sastrawan, Pramoedya Ananta Toer menulis sejarah dengan gaya yang menarik, kritis, dan humanis, yang dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi pembacanya.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manusia menjadi dimensi penting dalam sejarah karena berperan sebagai penggerak, pelaku, dan saksi sejarah. Dengan peran-peran tersebut, manusia dapat menciptakan, mengubah, atau menyebarkan sejarah, yang dapat memberikan manfaat, pelajaran, atau hikmah bagi dirinya sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, sebagai manusia, kita harus menghargai, mempelajari, dan mengaplikasikan sejarah dengan bijak, agar kita dapat menjadi manusia yang lebih baik dan lebih beradab.