LEBAK, FOKUS.CO.ID – Pasar kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, kembali mengalami penurunan pendapatan parkiran setelah aksi demonstrasi pedagang kaki lima (PKL) yang membuka paksa penutupan sebidang perlintasan kereta api pada Kamis (10/8/2023) lalu. Aksi tersebut membuat kawasan pasar tidak tertib lagi dalam mengatur parkiran kendaraan.
Baca juga: PKL Pasar Rangkasbitung Buka Paksa Perlintasan Kereta Api
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Orok Sukmana, pendapatan parkiran di pasar kota Rangkasbitung sempat meningkat drastis hampir 200 persen selama diterapkannya sistem satu pintu masuk dari tanggal 1-5 Agustus 2023.
“Pendapatan parkiran di pasar kota Rangkasbitung dari tanggal 25-29 Juli 2023 hanya Rp 12.530.000. Namun, selama diterapkannya satu pintu masuk dari tanggal 1-5 Agustus 2023, pendapatan parkiran naik menjadi Rp 30.560.000,” ujar Orok Sukmana saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Sabtu (12/8/2023).
Baca juga: Pintu Masuk Pasar Rangkasbitung Tingkatkan PAD Lebak
Orok Sukmana mengatakan, pihaknya berencana dalam waktu dekat ini akan memasang barir atau pembatas beton di perlintasan kereta api, agar kawasan pasar kota Rangkasbitung hanya memiliki satu pintu masuk dan keluar. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketertiban parkiran kendaraan di kawasan pasar, serta meningkatkan pendapatan parkiran yang merupakan salah satu sumber PAD Kabupaten Lebak.