PKL Pasar Rangkasbitung Buka Paksa Perlintasan Kereta Api

PKL Pasar Rangkasbitung Buka Paksa Perlintasan Kereta Api

LEBAK, FOKUS.CO.ID – Ratusan pedagang kaki lima (PKL) Pasar Kota Rangkasbitung melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Lebak pada Kamis (10/8/2023). Mereka menuntut agar Pemerintah Kabupaten Lebak membuka kembali perlintasan kereta api yang menghubungkan Jalan Hardiwinagun dan Jalan Tirtayasa Rangkasbitung.

Perlintasan kereta api tersebut ditutup oleh Pemkab Lebak dan PT KAI sejak beberapa minggu lalu dengan alasan keamanan dan ketertiban. Namun, para PKL merasa dirugikan karena penutupan tersebut mengganggu aktivitas perdagangan mereka.

“Kami tidak bisa berjualan di sini kalau perlintasan kereta api ditutup. Pembeli tidak bisa lewat. Ini menyangkut perut kami,” kata Agay Oktavia, salah satu PKL Pasar Rangkasbitung.

Menurut Agay, sebelumnya pihak DPRD Lebak sudah berjanji akan membuka kembali perlintasan kereta api tersebut pada Rabu (9/8/2023). Namun, janji itu tidak ditepati. Oleh karena itu, para PKL mengambil tindakan sendiri dengan membuka paksa penutupan perlintasan kereta api tersebut.

“Kami sudah sabar menunggu janji DPRD. Tapi ternyata mereka bohong. Kami terpaksa membuka paksa penutupan ini bersama-sama. Kalau ditutup lagi oleh Pemkab atau PT KAI, kami akan buka lagi,” ujar Agay.

Aksi unjuk rasa para PKL ini ditandai dengan pemasangan pita merah di sekitar lokasi perlintasan kereta api. Mereka juga membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan mereka.

Sementara itu, Pemkab Lebak belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi unjuk rasa para PKL ini. Wartawan fokus.co.id akan terus mengupdate perkembangan berita ini.