Sejarah Slank – Sebelum Slank secara resmi didirikan, Bimo Setiawan Almachzumi, yang adalah seorang drummer, awalnya membentuk sebuah band bernama Cikini Stones Complex (CSC) dengan teman-temannya saat menghadiri Universitas Cikini di Jakarta. Namun, karena mereka merasa lelah dan bosan, mereka hanya membawakan lagu-lagu dari grup musik Rolling Stone, sehingga pada tahun 1983 akhirnya mereka mampu membubarkan CSC.
Kemudian dengan sepupunya Denny BDN (Bang Denny) sebagai Bass, Erwan on Vocal, dan Kiki yang juga mantan gitaris CSC untuk mengisi gitar, Bimbim bermaksud untuk membentuk grup musik baru yang disebut “Red Evil”. Melalui grup ini, mereka mulai menyanyikan lagu mereka sendiri, dan mereka sekarang bebas untuk membawakan lagu apa pun. Meski persentasenya lebih ke barat, tapi lagunya – lagi-lagi dari Van Halen mendapat porsi paling banyak karena karakter vokal Erwan dikatakan mirip dengan vokalis Van Halen David Lee Roth. Karena dia tidak puas hanya dengan satu gitaris, maka Bimbim mengundang Bongky Marcel yang merupakan gitaris “Rese Band” (ketika Rese Band adalah saingan dari Red Evil).
Mereka pertama kali bertemu di daerah Menteng, kemudian Bongky bergabung dengan teman-temannya dalam pelatihan di tempat Bimbim. Melalui pertemuan itu, Bongky juga setuju untuk berjalan bersama Bimbim untuk membentuk band baru. Pada awal pembentukan kolaborasi Bimbim dan Bongky, beberapa kali mereka masih membawakan lagu-lagu dari Rolling Stones dan Van Hallen. Namun untuk beberapa alasan, penampilan mereka tidak pernah bisa persis dari band aslinya. Oleh karena itu teman-teman mereka yang sering diundang untuk memeriahkan penampilan mereka, memanggil mereka band Slenge. Untuk memeriahkan penampilan mereka, masing-masing pertunjukan mereka sering mengundang teman-teman di sekolah yang tidak lain adalah anak-anak Cikini College dengan biaya untuk minum.
Pada saat itu, grup musik mereka masih berdiri dengan nama Red Evil. Hingga akhir Desember 1983, mereka berniat mengganti nama yang telah digunakan sejak Bongky bergabung. Proses pemilihan nama baru untuk grup musik mereka diadakan di arena Bowling Hotel Kartika Chandra, Jakarta. Tepat ketika mereka merayakan ulang tahun Denny BDN, 26 Desember 1983. Selama pertemuan, Bimbim mengusulkan untuk menggunakan nama Setan Merah saja. Tetapi setelah beberapa waktu berkompromi dengan semua panggilan, nama SLANK dipilih dari obrolan teman-teman mereka yang sering diundang untuk tampil dan memanggil mereka band Slenge. Jadi Slank adalah singkatan dari kata Slenge tetapi berakhir dengan huruf K dengan maksud menjadi gaya / slang.
For Some Info : Saat pemilihan nama tersebut, Bongky kurang menyimak apa yang teman – teman satu band-nya bicarakan, karena sibuk memperhatikan gadis – gadis cantik di tempat tersebut.
Jadi Formasi SLANK pertama adalah Erwan (Vocal), Bongky (Gitar), Kiki (Gitar), Bimbim (Drum) dan Denny BDN (Bass). Penampilan pertama mereka menggunakan nama SLANK dilakukan di Universitas Nasional (UNAS) Jakarta dengan semangat membawakan lagu-lagu mereka sendiri. Namun sayang penampilan SLANK pertama saat itu kurang menyenangkan. SLANK kurang bergengsi dibandingkan grup musik Makara (grup musik Adi Adrian KLA Project) yang pada saat itu bermain jauh lebih baik daripada SLANK. Meskipun penampilannya bisa dibilang cukup kacau, SLANK tetap bangga karena mereka datang dengan pengawalan seorang manajer bernama Erry yang tak lain adalah saudara dari vokalis Erwan.
Ikut Festival Band KMSS
SLANK terus berusaha untuk menunjukkan bakat mereka sampai akhirnya mereka mencoba untuk mengambil bagian dalam festival band KMSS yang diadakan di Istora Senayan, Jakarta. Grup musik yang menjadi saingan SLANK adalah grup musik dari Surabaya, Jawa Timur bernama Grass Rock dan salah satu penyanyi solo, Ita Purnamasari. Sejak awal karier, SLANK memang sering menunjukkan sesuatu yang berbeda. Keunikan yang dibawa oleh SLANK saat tampil di KMSS Festival Band adalah hadirnya alat musik daerah yaitu Gamelan Jawa yang dimainkan oleh Erwan. Tujuan dari partisipasi Gamelan Jawa dalam pertunjukan bukan hanya anti-belaka. Tetapi karena SLANK melihat irama yang dihasilkan oleh ensembel musik Gamelan tradisional adalah blues Indonesia. Penampilan SLANK pada waktu itu tentu membuat heboh dan mengesankan para peserta lainnya. Namun sayangnya SLANK kembali harus menelan kekecewaan karena mereka dikalahkan oleh grup musik Grass Rock.
Masa Masa Pergantian Personil
Sama seperti seorang remaja yang mencari identitas, pada awal berdiri SLANK beberapa kali mengalami reformasi. Pada tahun 1984 Kiki sang Gitaris memutuskan untuk meninggalkan SLANK, dan secara otomatis SLANK Formation 2 hanya memiliki 4 orang. Untuk mengisi kekosongan di gitar yang ditinggalkan oleh Kiki, pada awal tahun 1985 SLANK memutuskan untuk menggaet saudara kandung dari Bimbim, Adrian Sidharta (Adri). Kehadiran Adri benar-benar membawa warna baru untuk musik SLANK karena Adri memainkan alat musik yang sebelumnya tidak ada di SLANK, yaitu Keyboard dan menegaskan Formasi SLANK 3. Tidak lama setelah Adri masuk, vokalis Erwan memutuskan untuk mengundurkan diri dari SLANK karena dia harus melanjutkan pendidikannya ke Paman Sam (Amerika). Masih di tahun yang sama, setelah kematian Erwan, SLANK akhirnya memberikan sesuatu yang baru dengan kehadiran Hawa yang berperan sebagai vokalis, Uti Suharyani dan Lala. Jadi Formasi SLANK 4 terdiri dari Bongky (Gitar), Bimbim (Drum), Denny BDN (Bass), Adri (Keyboard), dan Uti + Lala (Vokal).
Seolah-olah dia masih belum menemukan chemistry di antara personelnya, pada tahun berikutnya 1986, SLANK kembali mengubah formasi dengan menampilkan kembali sosok laki-laki sebagai vokalis. Nah Willy yang merupakan mantan vokalis dari grup Bimbim sebelumnya yaitu Cikini Stones Complex (CSC), tertarik untuk mengisi vokal dan membentuk Formasi SLANK 5. Tahun ini, SLANK sering muncul dari panggung ke panggung yang tentunya dengan slenge’an berdandan dan mengundang teman – teman dekatnya sebagai pendukung. Tahun berikutnya, 1987, SLANK melanjutkan formasinya setelah merilis Adri (Keyboard) yang posisinya digantikan oleh Andre (Keyboard) dan memperkuat Formasi SLANK 6. Masih merombak, masih di tahun yang sama Andre dan Well Willy Vokalis meninggalkan SLANK. Posisi vokal yang ditinggalkan oleh Well Willy akhirnya diisi oleh Denny BDN yang sebelumnya dikenal memainkan Bass untuk SLANK. Sementara itu, untuk mengisi kekosongan dalam Bass, SLANK menarik seorang Bassis yang sebelumnya bergabung dalam grup musik Metal Crew, Abdul FIrman Saad atau yang akrab disapa Imanez dan membentuk Formasi SLANK 7.
Adrian Sidharta
Pergantian formasi terus terjadi di tubuh SLANK. Hingga 1988, Formasi SLANK 8 dibentuk di mana Imanez dan Bongky, yang pada waktu itu harus melanjutkan studi mereka di negara itu, meninggalkan SLANK. Sehingga Denny BDN kembali mengisi Bass, sementara posisi vokal diisi oleh Sammy, dan untuk mengisi instrumen gitar yang ditinggalkan oleh Bongky, SLANK mengaitkan duo gitaris dari band Angkatan Laut Punk, Parlin Burman atau Pay dan Jaya (Whizzkid).
Sammy, Pay, dan Jaya terpaksa meninggalkan SLANK
Tidak lama setelah itu, Sammy, Pay, dan Jaya terpaksa meninggalkan SLANK dan membuat Bimbim yang tinggal sendirian lagi menarik Imanez sebagai Bassist, Denny BDN sebagai Vokalis, dan Anto sebagai gitaris untuk Formasi SLANK 9. Masih di tahun yang sama Denny BDN memiliki untuk menyelesaikan sekolahnya di Fakultas Ekonomi di Universitas Pancasila terpaksa mengundurkan diri dari SLANK kemudian diikuti oleh Anto yang juga ikut cuti. Bimbim dan Imanez, yang merupakan Personel SLANK yang tersisa, akhirnya mengundang Adri untuk mengembalikan keyboard dengan kehadiran Tole yang memainkan Bass dan posisi gitar yang diisi oleh Imanez. Serta hadirnya wanita cantik yang merupakan saudara dari vokalis grup musik GIGI, Nita Tilana. Kehadiran Nita Tilana di SLANK Formation 10 membuat formasi ini dijuluki sebagai formasi SLANK yang paling genit.
Tidak berlangsung lama, Nita Tilana, Adri, dan Tole meninggalkan SLANK dan kembali meninggalkan Bimbim dan Imanez seorang diri. Untuk mempertahankan SLANK, pada akhirnya Bimbim dan Imanez menarik Pay untuk mengisi gitar, dan Well Willy untuk vokal sehingga SLANK Formation 11 hanya memiliki 4 anggota. Dalam formasi 11 ini, Pay bertugas sebagai gitaris sekaligus penjaga studio Potlot Bimbim yang disewakan kepada publik. Karena posisinya sebagai penjaga studio, Pay juga akrab dengan beberapa grup musik yang berlangganan ke penyewa studio Potlot. Salah satu band yang sering menyewa potlot studio adalah band Oppie Andaresta dengan Indra Qadarsih dan Ronald Fristianto (Ex. GIGI) yang mengusung genre Jazz.
Karena Indra Q sering berlatih di Potlot dan Bimbim kadang-kadang menguasai studio dan melihat keyboard Indra Q yang menakjubkan, Bimbim juga tertarik untuk menawarkan Indra Q untuk bergabung dengan SLANK. Tentu saja dengan bantuan persuasi Pay yang lebih akrab dengan Indra Q. Pada saat itu Indra Q kurang tertarik karena aliran musik yang dibawanya adalah Jazz, sedangkan musik yang dibawa oleh SLANK lebih ke Rock. Namun berkat rayuan Bimbim dan Pay yang memberi tahu Indra, “Tidak apa-apa, keren kalau Rock bergabung dengan Chord Jazz,” Indra Qadarsih juga merasa tertantang. Terutama ketika baru berusia 18 tahun. Akibatnya Indra Qadarsih menyetujui permintaan Pay dan Bimbim. Jadi Formasi SLANK 12 lahir, terdiri dari Bimbim, Imanez, Bayar, Yah Willy, dan Indra Qadarsih.
Untuk Beberapa Info: Pada tahun 1989 Bimbim juga membentuk grup musik bernama Lemon Tea yang sering muncul di pub dengan Oppie Andaresta. Namun setelah mengajak Indra Q untuk bergabung dan memintanya menghafal 20 lagu, LemonTea tiba-tiba bubar sebelum Indra Q merasa naik ke atas panggung.
Tak lama setelah masuknya Indra Qadarsih yang mencoba untuk bisa membawa Rock dengan menghafal berbagai liriklagu dari band Rock dan akhirnya berhasil melepaskan akord yang terpelintir, Imanez dan Well Willy meninggalkan SLANK. Salah satu pendiri SLANK yang telah pergi demi belajar, Bongky Marce kembali ke SLANK. Jika dalam Formasi awal Bongky bermain gitar untuk SLANK, kali ini Bongky dipaksa untuk bertransformasi dari pemain gitar menjadi pemain Bass karena Pay hadir dalam posisi gitar. Hilangnya posisi vokal karena Well Willy meninggalkan sedikit membuat Bimbim dan SLANK bingung untuk mencari penggantinya. Akibatnya, Bimbim mengundang salah satu sepupunya bernama Akhadi Wira Satriaji atau yang akrab dipanggil Kaka untuk bergabung dengan SLANK. Pada saat itu, Kaka juga sedang dalam perjalanan dengan grup musik LOVINA, salah satunya adalah Dianto Yusuf Sidharta atau Massto yang merupakan adik dari Bimbim. Sebenarnya, Kaka hanya dikontrak oleh SLANK hanya selama 2 tahun. Tetapi karena Personel SLANK lain menemukan kompatibilitas, kontrak Kaka selama dua tahun terlupakan.
Untuk Beberapa Info: Kaka sebenarnya ingin menjadi pemain non-musik. Namun karena dipaksa oleh Masto, Kaka akhirnya bergabung dengan LOVINA
Masuknya Kaka dalam grup band SLANK
Masuknya Kaka dalam SLANK menunjukkan bahwa pada tahun 1989 SLANK telah memasuki Formasi 13. Pada awal pembentukan yang sering disebut Formasi Sihir, Slank juga tidak jauh dari berbagai masalah. Mulai dari proses transformasi Bongky, hingga sengketa yang sering terjadi antara Indra Q dan Pay. Awal bermain bass, Bongky merasa stres karena ia merasa seperti patung di panggung dan ia membutuhkan 5 hari di kolam ikan di Sukabumi untuk memutuskan bermain bass. Pada akhirnya, Indra Q adalah orang yang bertarung Bongky untuk berlatih bermain bass selama berminggu-minggu yang dilakukan di studio. Selama proses sparring yang berakhir dengan keberhasilan peralihan senjata Bongky, SLANK juga terus menawarkan demo lagu mereka ke label tetapi tidak diterima.
Untuk Beberapa Info: Jika Anda ingin mendengar musik SLANK sebelum album pertama, coba cari pita band Rockin ’69. Karena ini sebenarnya album pra SLANK pertama.
Inilah yang akhirnya membuat Bimbim memutuskan untuk merombak musik SLANK. Setelah reshuffle, SLANK akhirnya mendapat kesempatan untuk menjadi kolaborator dengan pemilik studio rekaman Triple M, Macank. Tetapi hanya bekerja pada lagu – 5 SLANK memutuskan untuk membatalkan kontrak, karena SLANK memilih untuk bekerja sama dengan Boedi Soesatio. Salah satu sahabat Om Yudho (Bapak Indra Q) yang merupakan pembuat logo dan cover tape penyanyi-penyanyi terkenal dan menawarkan SLANK untuk membuat kontrak kerja sama setelah tertarik dengan demo dari lagu yang disampaikan oleh Om Yudho.
Untuk Beberapa Info: Bayar, yang pada saat itu membantu penyanyi lain (Narik Becak) juga bekerja sama dengan Boedi Soesatio. Jadi Boedi Soesatio sudah akrab dengan SLANK.
Boedi Soesatio menganggap bahwa SLANK adalah pembawa pembaruan di dunia musik rock Indonesia melalui berbagai lirik karena mereka adalah simbol anti kemapanan tetapi penuh dengan kecerdasan. Tambahkan ke kejenuhan pasar musik yang kemudian diisi oleh Pop Singers dan band-band yang takut menyanyikan lagu mereka sendiri. Jadi SLANK dianggap sebagai dorongan untuk band-band lain karena keberanian untuk membawakan lagu mereka sendiri yang menurut Boedi seperti mutiara yang tidak digosok. Setelah dikontrak, SLANK mulai merekam di Jackson Studio, Studio 15, dll.
SLANK juga bersatu pendapat dengan Boedi Soesatio yang bertindak sebagai Produser dan penyatuan opini yang menghasilkan keputusan, “Kami Setuju Tidak Setuju.” Berkat perjanjian tersebut, argumentasi tersebut juga menghiasi kerjasama SLANK dan Boedi Soesatio. Salah satu permintaan Boedi Soesatio adalah perubahan judul lagu yang dianggap agak kotor dan harus diganti. Jadi salah satu lagu SLANK yang berjudul Butterfly Night I diubah menjadi ‘Forgive’. Karya SLANK dianggap sebagai simbol pemberontakan pemuda dengan berbagai lirik yang akrab di lingkungan sehari-hari, serta keyakinan bahwa SLANK akan menjadi gaya hidup.
Setelah rekaman dan pelatihan, album SLANK pertama lahir berjudul ‘Suit-Suit … He … S*xy Girl’ pada bulan Desember 1990. Dengan desain cover yang menampilkan logo yang melambangkan SLANK yang dibuat oleh Boedi Soesatio, serta slogan yang tercantum di sampul yang menjelaskan bahwa SLANK adalah anak muda slengean, tetapi yang penting adalah memiliki sikap ,,! (meskipun masih belajar) yang dibuat oleh Boedi Soesatio. Salah satu lagu dengan judul yang sama dengan album ini adalah ‘Suit – Suit … He … He … S*xy Girl’ adalah lagu SLANK yang telah dibuat sejak Well Willy masih menjadi vokalis SLANK. Gaya dan perilaku Personil SLANK juga dapat didengar di album ini. Yaitu di bagian akhir lagu ‘Aku Gila’ dimana suara itu berasal dari tendangan kaki Indra Q yang menendang tong sampah aluminium dan suara tertawa Kaka dan Indra Q. Selain itu, pada intro lagu ‘Indeed’, nyata Suara tawa adalah suara Indra Q dan orang yang membantu sebagai backing vocal untuk lagu ini adalah Andy Liany. Untuk salah satu lagu dengan tema cinta di album ini, lagu ‘Kalah’, adalah kisah nyata sang vokalis, Kaka.
Lagu yang dipilih untuk dirilis dari album SLANK pertama adalah lagu Pengampunan. Dengan konsep klip video sederhana yang menampilkan Karyawan SLANK nongkrong di suatu tempat dan diselingi dengan acara video yang menampilkan Karyawan SLANK menonton TV yang menayangkan video ketika mereka menyanyikan lagu “Maafkan”. Peluncuran klip video pada lagu Memaafkan di televisi akhirnya berhasil menarik anak muda terutama pecinta musik Rock saat itu untuk mengenal SLANK. Album ini juga ada di pasaran dan membuat SLANK memenangkan penghargaan album terlaris tahun 1990 – 1991 di BASF Awards, kategori Musik Rock.
Setelah sukses dengan album pertama, SLANK sering muncul di berbagai acara. Mulai dari Kampus, Televisi, hingga pentas di luar Kota. Berkat keterampilan dan penguasaan studio, begitu banyak eksperimen tak terduga diciptakan dalam formasi SLANK ke-13 ini. Namun dalam perjalanan SLANK yang bisa dibilang merupakan langkah baru SLANK, masih ada berbagai masalah yang menimpa SLANK. Mulai dari keributan antara Indra dan Pay yang berjuang mengisi permainan melodi pada lagu-lagu SLANK, (jika mereka sudah bertarung, mediator adalah Bimbim) Hingga insiden tersebut kurang diketahui publik, yaitu kepergian Pay dari formasi SLANK 13 karena sibuk bekerja atau membantu Musisi lainnya. Namun, karena persuasi Personel SLANK lainnya, akhirnya Pay dapat mengubah niatnya. Pelajaran dari acara ini adalah pembuatan lagu SLANK legendaris dan hingga kini lima versi telah dibuat oleh SLANK, dan versi disko yang di remix oleh DJ Asoen ditemukan di album Slank Party Nonstop DJ Remix, lagu ‘Too Sweet’ .
Selain itu, Bimbim juga ingin menyampaikan mimpinya melalui sebuah lagu. Tidak mau kalah dengan orang Amerika yang memiliki Impian Amerika, Bimbim juga memiliki impian Mimpi Indonesia. Bimbim bertanya kepada Indra Q, “Ini lagu yang bagus tentang apa liriknya?” Kemudian Indra Q menjawab, “PLANET X, planet kita punya kita sendiri,” Berkat semua kekompakan mereka, sebuah lagu diciptakan yang menjadi nama Komunitas Pemuda kreatif yang sering nongkrong di Jl. Potlot 14, hingga menjadi Manajemen SLANK hingga saat ini, yaitu lagu ‘Pulau Biru’. Berbagai lagu yang dibuat pada tahun pertama kejayaan SLANK kemudian dirangkum dalam sebuah album berjudul ‘KENYAMANAN’. Album dengan desain cover yang sangat berbeda dari yang lain. Jika sampul album biasanya terbuat dari kertas, kali ini SLANK membuat sampul album yang terbuat dari kain yang tentu saja bisa disetrika. Album ini berisi 12 lagu di mana ada juga lagu anak-anak yang dinyanyikan oleh SLANK dengan iringan Piano yang dimainkan oleh Indra Q dan dengkuran dari Si To ‘yang merupakan studio Office Boy Jackson di mana SLANK direkam. Banyak yang berpikir bahwa suara mendengkur adalah dengkuran Indra, tetapi sebenarnya tidak. Bahkan sekarang, To ‘masih tidak percaya bahwa itu adalah suara mendengkur.
Dalam sebuah album yang memiliki desain cover kecerahan penuh, pilihan warna merah hati sebagai warna dasar juga mengandung berbagai lagu yang bisa dibilang berani. Dimana SLANK menyertakan berbagai lagu dengan lirik yang terkesan adalah luapan emosional dari Personil SLANK, dan di album ini ada juga lagu yang telah disensor sehingga judulnya menjadi “An +. = +. ‘~>’. Dalam lagu ini , Almdy Liany juga membantu mengemudikan kosakata Kaka, bukan hanya lagu “An +. = +. “~>, Salah satu lagu yang disensor adalah lagu” Bali Bagus “, salah satu lirik yang diperintahkan oleh lagu” tiiiiiiiit “. Dengan lagu andalan berjudul” Mawar Merah “yang kemudian diedarkan dalam kaset dan compact dis (CD) pada bulan Desember 1991, album ini juga memenangkan penghargaan penjualan album terbaik 1991-1992 kategori Pop Rock di BASF Awards.
Setelah album kedua, SLANK semakin laris di dunia musik Indonesia. SLANK sering mendapat panggilan untuk tampil di berbagai kota di Indonesia, salah satunya adalah Bali. Di kota ini, SLANK mulai mengenali barang haram yang akhirnya menjadi sumber bentukan SLANK split 13. Ketika tampil di Bali, tentunya Karyawan SLANK tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menikmati keindahan alam Indonesia. Setelah konser, masing-masing dari mereka pindah untuk menikmati suasana Pantai Bali yang terkenal ke belahan dunia mana pun. Pada saat itu Kaka dan Bimbim sedang menikmati panasnya matahari dengan berjemur di bawahnya. Belum lama ini mereka berjemur, tiba-tiba datang seseorang yang dikenal sebagai ‘Ca’, yang merupakan salah satu Slankers dari Jawa Tengah yang mencari penghasilan di tanah Bali. Selain itu, Kaka dan Ca juga saling kenal. Jadi Kaka juga memperkenalkan Ca ke Bimbim. Sayangnya, pada saat itu Ca tidak hanya memperkenalkan dirinya. Ca juga memperkenalkan salah satu ‘item’ yang bernama Putaw, yang kemudian disebut item baru dan meminta Kaka dan Bimbim untuk mencobanya. Kaka dan Bimbim yang tidak tahu tentang barang itu menolak menggunakannya. Namun berkat bujukan dan demonstrasi penggunaan barang-barang yang dilakukan oleh Ca, pada akhirnya Kaka dan Bimbim tertarik untuk merasa penasaran. Pada saat itu Kaka dan Bimbim membuat kesepakatan bahwa Kaka menggunakan barang persis seperti yang ditunjukkan oleh Ca, tetapi Bimbim juga harus menggunakannya. Setelah menggunakannya, Kaka segera berlari ke toilet dan memuntahkan semua makanan yang dia makan keesokan paginya. Bimbim, yang melihat reaksi Kaka, enggan mencoba. Tetapi karena dia setuju dengan sepupunya, Bimbim juga menggunakan barang haram itu.
Untuk percobaan pertama, Ca tidak memungut biaya sama sekali untuk barang yang mereka masukkan ke dalam tubuh melalui hidung. Tetapi begitu Kaka dan Bimbim penasaran dan seolah-olah mereka membutuhkan barang itu lagi, Ca juga menetapkan tarif untuk Putaw. Mau tidak mau Kaka dan Bimbim juga membayar barang-barang yang pada akhirnya menyebabkan mereka kecanduan. Setelah kembali ke Jakarta, barang haram itu juga menarik minat anak-anak nongkrong di Potlot lainnya. Tidak terkecuali dengan Personel SLANK lainnya. Tetapi tidak semua anak Potlot menggunakan item terlarang ini. Bayar, yang adalah gitaris SLANK pada waktu itu, juga menjadi Personel SLANK terakhir untuk bergabung karena dia ingin tahu tentang apa yang dirasakan teman-temannya setelah menikmati Putaw. Dari sini mulai terlihat kekacauan di tubuh SLANK. Ketika Anda sedang duduk atau membutuhkan Putaw, Personil SLANK terlihat sangat berbeda dari biasanya. Meski begitu, mereka tetap berusaha menyajikan karya-karya untuk Slankers yang sedang menunggu album berikutnya. Kita bisa melihat sendiri, ada penundaan dalam meluncurkan SLANK album ke-3. Jika sebelumnya SLANK meluncurkan album ke-2 hanya setahun setelah album pertama, untuk SLANK album ke-3 ini butuh waktu 2 tahun untuk menyelesaikan album yang akhirnya diberi nama “PISS” yang merupakan plesetan dari kata “Peace” yang berarti Peace.
Keunikan yang terkandung dalam album dengan sampul depannya menampilkan tubuh pria bertelanjang dada ini, SLANK terlihat semakin sombong. Pada saat itu, model pria berpose di dada telanjang menggunakan kalung bertuliskan simbol PISS yang merupakan ide kreatif dari Bimbim. Keunikan lain yang terkandung dalam album ini adalah sampul bagian dalam yang berisi Kartu Identitas Warga (KTP) Personil SLANK. Di album ini ada lagu yang menceritakan tentang salah satu game yang digemari anak-anak saat itu, yaitu ‘Play Monopoly’. Masih membanjiri? Tentu saja, bahkan SLANK bisa lebih tertanggal lagi. Kita dapat mendengar untuk diri kita sendiri dalam sebuah lagu yang berjudul ‘CEKAL’. Pada awal lagu ada suara berisik serutan gergaji yang berasal dari mode Indra Q saat merekam lagu. Indra Q sedang menggergaji salah satu kursi di Jackson Studio sampai terbagi menjadi dua. SLANK juga tetap mengundang beberapa Musisi untuk menggarap album PISS yang kemudian menjadi slogan Jargon untuk meneriakkan kedamaian di masing-masing pertunjukan tersebut. Lagu berjudul ‘Edge of Campuhan’ SLANK dibantu oleh Rere yang memainkan salah satu dari Perkusi, yaitu Jimbe. Rere adalah drummer grup musik Grass Rock, dan saat ini adalah anggota grup musik Black Out. Dengan mengandalkan lagu “Want (Buy) Sleep” dan Send me flowers, SLANK juga memenangkan BASF Selling Album 1992-1993 kategori Alternative Rock.
Setelah album, SLANK mengalami masalah dengan Boedi Soesatio yang merupakan Produser SLANK pada waktu itu. Dampak dari perselisihan itu adalah keputusan SLANK untuk melaksanakan reformasi sendiri. SLANK memilih jalur baru dalam bermusik, yaitu menjadi label indie tepatnya pada tahun 1994. Setelah Boedi Soesatio, SLANK akhirnya mengaitkan seseorang yang dekat dengan mereka dan juga mantan Personel SLANK, yaitu Denny BDN (Bang Denny) untuk berhati-hati. semua urusan manajemen SLANK yang diberi nama Pulau Biru Production. Seperti yang kita semua tahu, Pulau Biru adalah salah satu judul lagu yang ditemukan di album Kampungan, dan merupakan nama untuk Komunitas Anak Potlot. Selain itu, SLANK juga membawa bendera rekaman baru, yaitu “Piss Record”.
Dengan berdiri sendiri, SLANK terus berusaha untuk tidak mengecewakan Slankers. Dengan uang sendiri, SLANK menyiapkan album ke-4 dengan penyegar, yaitu mengolah rekaman di 3 tempat berbeda, yakni di Pondok Nurul (Puncak, Jawa Barat), Cibubur, dan bekas gedung sekolah milik Bunda Iffet yang terletak di Jalan Potlot. Bekas gedung sekolah itu ditawari oleh Ibu untuk dibongkar dan dibangun kembali menjadi studio untuk SLANK untuk dicatat. Bagi mereka yang ingin tahu bagaimana proses pembuatan album akhirnya berjudul “Generation of Biroe”, dapat melihat sendiri kronologi yang diilustrasikan oleh Dimas Jay yang terdapat dalam sampul album yang logo depannya dibuat oleh Bongky. Dengan memperkenalkan lagu ‘You Must Go Home’, album ini juga menerima penghargaan album Double Platinum di BASF Awards, untuk kategori album album terlaris tahun 1994-1995. Selain itu, salah satu lagu berjudul “Terbewas Sepi” yang disutradarai oleh Gusti Hermansyah dari Djerit Sinema juga memenangkan penghargaan sebagai Video Klip Favorit dari VMI (Indonesian Music Video) 1994/1995 dan Video Klip Terbaik pada tahun 1995/1996.
Meskipun Karyawan SLANK masih ditutupi dengan obat-obatan terlarang, SLANK masih dapat menunjukkan profesionalisme mereka dengan mengeluarkan kembali album baru. Album SLANK ke-5 berjudul “Minority” dengan lagu “Bang Bang Tut” sebagai lagu andalan. Klip video untuk lagu Nyonyo Esha yang menampilkan Personel SLANK sepertinya berada di dunia fantasi ini, berhasil mendapatkan Penghargaan sebagai Video Klip Terbaik dari aVMI (Indonesian Music Video) 1995/1996. Di album ini ada juga lagu berjudul ‘Tut Wuri Handayani’ yang merupakan kisah seorang anak sekolah. Selain itu, ada juga lagu di mana hanya suara Bimbim yang disertakan, lagu ‘Angel of the Savior’. Keunikan yang terkandung dalam album ini adalah lirik yang tertutup ditulis terbalik. Jadi dibutuhkan cermin untuk membaca lirik lagu di album Minoritas ini.
Seiring waktu, pengaruh barang terlarang yang menyelubungi Karyawan SLANK semakin membuat mereka tidak terkendali. Bau retakan di antara Karyawan SLANK mulai terlihat setelah perilisan album Minoritas. Setiap personil sering mengalami perselisihan dan menunjukkan sikap apatis atau tidak peduli. Selain itu, setiap personil SLANK juga memiliki aktivitas mereka sendiri yang semakin membuat mereka kurang membagi waktu mereka untuk SLANK. Keterpaduan antara Karyawan SLANK semakin tidak dapat dipertahankan. Hingga akhirnya, Bimbim sebagai pemimpin memutuskan bahwa SLANK akan vakum untuk sementara waktu guna membangun kembali keharmonisan antara Personil. Namun tak disangka, selama vakum Bimbim mengirim surat pemecatan kepada 3 Personel SLANK yaitu Bongky, Indra Q, dan Bayar. Formasi 13 sangat padat, dan sering disebut formasi magis dan menciptakan berbagai fenomena yang pada akhirnya harus bubar juga.