Sejarah Masjid Al Aqsa, Tempat Suci Umat Islam yang Jadi Rebutan Israel dan Palestina

Sejarah Masjid Al Aqsa, Tempat Suci Umat Islam yang Jadi Rebutan Israel dan Palestina

FOKUS ISLAM – Masjid Al Aqsa adalah salah satu tempat suci umat Islam yang memiliki sejarah panjang dan penting. Masjid ini terletak di Kota Tua Yerusalem, yang juga menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO. Namun, masjid ini juga menjadi sumber konflik antara Israel dan Palestina, yang sama-sama mengklaim hak atas kota tersebut. Berikut adalah sejarah Masjid Al Aqsa, mulai dari awal pembangunannya hingga perkembangan terkini.

Awal Pembangunan Masjid Al Aqsa

Ada beberapa pendapat tentang siapa yang pertama kali membangun Masjid Al Aqsa. Menurut sebagian ulama, masjid ini pertama kali dibangun oleh para malaikat, yang menggariskan dan menentukan tempatnya berdasarkan wahyu Allah. Pendapat lain menyebutkan bahwa Nabi Adam adalah orang yang pertama kali membangun masjid ini, juga berdasarkan wahyu Allah.

Masjid Al Aqsa kemudian beberapa kali direnovasi oleh para nabi, seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman membangun masjid ini pada tahun 950 SM, dengan bantuan jin dan burung. Masjid ini bertahan hingga lebih dari 370 tahun, sebelum dihancurkan oleh bangsa Babilonia pada tahun 586 SM.

Setelah itu, masjid ini dibangun kembali oleh bangsa Persia, Yunani, dan Romawi, dengan berbagai perubahan arsitektur dan fungsi. Masjid ini sempat menjadi kuil untuk menyembah berhala, patung, dan api. Pada tahun 70 M, masjid ini dihancurkan lagi oleh Romawi, yang membangun kuil untuk menyembah Kaisar.

Masuknya Islam ke Yerusalem

Pada tahun 637 M, pasukan Islam di bawah pimpinan Khalifah Umar bin Khattab berhasil menaklukkan Yerusalem dari tangan Romawi. Umar bin Khattab kemudian mengunjungi masjid yang sudah rusak parah itu, dan membersihkannya dari sampah dan kotoran. Ia juga melaksanakan shalat di sana, dan memerintahkan pembangunan kembali masjid tersebut.

Masjid Al Aqsa yang dibangun oleh Umar bin Khattab adalah bangunan sederhana dengan daya tampung 3.000 jamaah. Masjid ini kemudian diperluas dan diperindah oleh dinasti Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah, Ayyubiyah, Mamluk, dan Utsmaniyah. Masjid ini juga mengalami beberapa kali kerusakan akibat gempa bumi dan peperangan.

Masjid Al Aqsa memiliki kedudukan istimewa dalam Islam, karena menjadi tempat terjadinya peristiwa Isra Mi’raj. Isra Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem dalam satu malam, lalu naik ke langit untuk bertemu dengan Allah SWT dan menerima perintah shalat lima waktu.

Masjid Al Aqsa juga menjadi kiblat pertama umat Islam selama 17 bulan setelah hijrah, sebelum diganti ke Ka’bah di Mekkah. Selain itu, masjid ini juga disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 1 sebagai “masjid yang diberkahi”. Oleh karena itu, masjid ini menjadi tempat suci ketiga bagi umat Islam setelah Mekkah dan Madinah.

Konflik antara Israel dan Palestina

Sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948, Yerusalem menjadi sasaran utama ekspansi mereka. Israel mengklaim bahwa Yerusalem adalah ibu kota mereka yang abadi dan tidak terbagi, berdasarkan sejarah Yahudi yang menganggap kota itu sebagai tempat berdirinya Bait Suci pertama dan kedua.

Namun, Palestina juga mengklaim bahwa Yerusalem adalah ibu kota mereka yang sah, berdasarkan sejarah Islam yang menganggap kota itu sebagai tempat suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah. Palestina juga mendapat dukungan dari dunia internasional, yang mengakui bahwa Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al Aqsa, adalah bagian dari wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel.

Konflik antara Israel dan Palestina sering kali memicu bentrokan di sekitar Masjid Al Aqsa. Israel sering kali melakukan penyerbuan, penggerebekan, penutupan, dan pembatasan akses ke masjid tersebut. Mereka juga melakukan provokasi dengan membiarkan para pemukim Yahudi masuk ke kompleks masjid dan melakukan ritual agama mereka.

Bentrokan terbaru terjadi pada bulan Oktober 2023, ketika polisi Israel menyerbu Masjid Al Aqsa dengan alasan ada sejumlah “pengacau” yang membarikade diri mereka dan jamaah di dalamnya. Polisi Israel menggunakan granat kejut dan peluru karet, sementara jamaah Palestina menggunakan batu dan kembang api sebagai senjata. Bentrokan ini menyebabkan puluhan orang terluka.

Bentrokan ini juga memicu reaksi keras dari Hamas, kelompok perlawanan Islam di Jalur Gaza. Hamas meluncurkan serangan roket besar-besaran ke Israel, yang kemudian dibalas dengan serangan udara oleh Israel. Serangan ini menewaskan ratusan orang, sebagian besar warga sipil Palestina.

Upaya Perdamaian dan Perlindungan Masjid Al Aqsa

Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama puluhan tahun, tanpa ada tanda-tanda penyelesaian. Berbagai upaya perdamaian telah dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat maupun pihak ketiga, namun belum ada yang berhasil mencapai kesepakatan yang adil dan permanen.

Salah satu isu utama yang menjadi penghalang perdamaian adalah status Yerusalem, termasuk Masjid Al Aqsa. Israel bersikeras untuk menguasai seluruh kota itu, sementara Palestina menuntut hak mereka atas kota itu. Kedua belah pihak juga tidak mau mengakui klaim agama dan sejarah satu sama lain.

Masjid Al Aqsa sebagai tempat suci umat Islam juga mendapat perhatian dari dunia Islam. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah mengeluarkan beberapa resolusi yang mengecam tindakan Israel terhadap masjid tersebut. OKI juga mendesak komunitas internasional untuk melindungi masjid tersebut dari pelanggaran hak asasi manusia dan agama oleh Israel.

Selain itu, beberapa negara Islam juga telah memberikan bantuan finansial dan teknis untuk merawat dan melestarikan masjid tersebut. Misalnya, Yordania melalui Wakaf Islam Yerusalem telah bertanggung jawab atas pengelolaan masjid tersebut sejak tahun 1924. Turki melalui lembaga TIKA juga telah memberikan bantuan untuk renovasi dan restorasi masjid tersebut.

Kesimpulan

Masjid Al Aqsa adalah tempat suci umat Islam yang memiliki sejarah panjang dan penting. Masjid ini terletak di Kota Tua Yerusalem, yang juga menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO. Namun, masjid ini juga menjadi sumber konflik antara Israel dan Palestina, yang sama-sama mengklaim hak atas kota tersebut.

Masjid Al Aqsa memiliki kedudukan istimewa dalam Islam, karena menjadi tempat terjadinya peristiwa Isra Mi’raj, kiblat pertama umat Islam, dan masjid yang diberkahi oleh Allah SWT. Masjid ini juga disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 1.

Konflik antara Israel dan Palestina sering kali memicu bentrokan di sekitar Masjid Al Aqsa. Israel sering kali melakukan penyerbuan, penggerebekan, penutupan, dan pembatasan akses ke masjid tersebut. Mereka juga melakukan provokasi dengan membiarkan para pemukim Yahudi masuk ke kompleks masjid dan melakukan ritual agama mereka.

Upaya perdamaian antara Israel dan Palestina belum menemukan titik temu yang adil dan permanen. Salah satu isu utama yang menjadi penghalang perdamaian adalah status Yerusalem, termasuk Masjid Al Aqsa. Kedua belah pihak juga tidak mau mengakui klaim agama dan sejarah satu sama lain.

Masjid Al Aqsa sebagai tempat suci umat Islam juga mendapat perhatian dari dunia Islam. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah mengeluarkan beberapa resolusi yang mengecam tindakan Israel terhadap masjid tersebut. OKI juga mendesak komunitas internasional untuk melindungi masjid tersebut dari pelanggaran hak asasi manusia dan agama oleh Israel.

Selain itu, beberapa negara Islam juga telah memberikan bantuan finansial dan teknis untuk merawat dan melestarikan masjid tersebut. Misalnya, Yordania melalui Wakaf Islam Yerusalem telah bertanggung jawab atas pengelolaan masjid tersebut sejak tahun 1924. Turki melalui lembaga TIKA juga telah memberikan bantuan untuk renovasi dan restorasi masjid tersebut.

Masjid Al Aqsa juga menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Yerusalem. Masjid ini pernah menjadi tempat berlangsungnya perjanjian antara Saladin dan Richard the Lionheart pada tahun 1192, yang mengakhiri Perang Salib Ketiga. Masjid ini juga pernah menjadi tempat berlangsungnya Deklarasi Kemerdekaan Palestina oleh Yasser Arafat pada tahun 1988.

Masjid Al Aqsa juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak seniman, sastrawan, dan budayawan. Masjid ini digambarkan dalam berbagai karya seni, seperti lukisan, kaligrafi, mozaik, dan arsitektur. Masjid ini juga disebutkan dalam berbagai karya sastra, seperti puisi, novel, cerita pendek, dan esai.

Masjid Al Aqsa adalah simbol dari keagungan, keberkahan, dan kebanggaan umat Islam. Masjid ini juga adalah warisan dari para nabi, sahabat, dan generasi Islam sebelumnya. Masjid ini adalah tanggung jawab bersama umat Islam untuk menjaga dan memeliharanya.

Baca juga: