Rumah Sakit Indonesia di Gaza (RSI Gaza) adalah sebuah rumah sakit yang berada di Bait Lahiya, Kegubernuran Gaza Utara, Jalur Gaza, Palestina. Rumah sakit ini dibangun dari sumbangan masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk membantu rakyat Palestina yang menderita akibat konflik dengan Israel. RSI Gaza merupakan salah satu rumah sakit terbesar dan terlengkap di Gaza, yang menyediakan layanan kesehatan gratis bagi warga Palestina.
Daftar Isi
Sejarah Pendirian RSI Gaza
RSI Gaza didirikan oleh organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, yang sebelumnya telah mengirimkan tim medis ke Gaza pada Januari 2009. Saat itu, Gaza sedang diserang oleh Israel selama 22 hari, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang dan melukai lebih dari 5.000 orang. Tim MER-C Indonesia bekerja sama dengan rumah sakit Asy Syifa di Gaza Tengah untuk memberikan bantuan medis kepada korban perang.
Melihat kondisi kesehatan yang memprihatinkan di Gaza, tim MER-C Indonesia mengusulkan pembangunan sebuah rumah sakit permanen yang dapat melayani kebutuhan kesehatan warga Palestina. Usulan ini disambut baik oleh Menteri Kesehatan Palestina, dr. Bassim Naim, yang kemudian menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan MER-C Indonesia pada 23 Januari 2009. MoU ini juga didukung oleh Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya, yang memberikan tanah wakaf seluas 1,5 hektar untuk lokasi pembangunan rumah sakit.
Proses pembangunan RSI Gaza dimulai pada Mei 2011 dan selesai pada April 2015. Biaya pembangunan mencapai Rp 126 miliar, yang berasal dari sumbangan masyarakat dan pemerintah Indonesia. RSI Gaza diresmikan oleh Wakil Presiden Indonesia saat itu, Jusuf Kalla, pada 19 Oktober 2016. RSI Gaza merupakan rumah sakit pertama yang dibangun oleh negara asing di Gaza.
Fasilitas dan Layanan RSI Gaza
RSI Gaza memiliki fasilitas sekitar 100 tempat tidur, empat ruang operasi, 10 ruang perawatan intensif, laboratorium, radiologi, farmasi, gudang, kantor administrasi, masjid, dan kantin. RSI Gaza juga dilengkapi dengan generator listrik, tangki air, dan sistem pengolahan limbah. RSI Gaza menyediakan layanan kesehatan gratis bagi warga Palestina, tanpa membedakan agama, suku, atau golongan. RSI Gaza melayani berbagai macam kasus medis, mulai dari luka tembak, patah tulang, penyakit kronis, hingga persalinan.
RSI Gaza dikelola oleh tim medis lokal yang terdiri dari dokter, perawat, apoteker, dan teknisi. Tim medis lokal ini mendapatkan pelatihan dan bimbingan dari tim MER-C Indonesia, yang secara berkala mengirimkan relawan ke Gaza. Selain itu, RSI Gaza juga bekerja sama dengan rumah sakit lain di Gaza, seperti rumah sakit Asy Syifa, Al Quds, dan Al Awda, untuk saling merujuk pasien dan berbagi sumber daya. RSI Gaza juga menjalin kerjasama dengan universitas-universitas di Gaza, seperti Universitas Islam Gaza dan Universitas Al Azhar, untuk memberikan kesempatan magang dan penelitian bagi mahasiswa kedokteran.
Peran Kemanusiaan RSI Gaza
RSI Gaza tidak hanya berfungsi sebagai rumah sakit, tetapi juga sebagai simbol persahabatan dan solidaritas antara Indonesia dan Palestina. RSI Gaza menjadi bukti nyata dari komitmen Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam mempertahankan hak-hak mereka. RSI Gaza juga menjadi saksi bisu dari berbagai tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza akibat serangan-serangan Israel.
Sejak beroperasi, RSI Gaza telah beberapa kali terkena dampak dari agresi Israel terhadap Gaza. Pada Juli 2014, RSI Gaza sempat terancam hancur akibat serangan udara Israel yang menghantam sekitar 50 meter dari lokasi rumah sakit. Beruntung, tidak ada korban jiwa dari pihak RSI Gaza, tetapi beberapa fasilitas rusak dan listrik padam. Pada Oktober 2023, RSI Gaza kembali terdampak oleh serangan Israel yang menargetkan kamp pengungsi Jabalia, yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah sakit. Serangan ini menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai ratusan orang, yang kemudian dirawat di RSI Gaza. Namun, RSI Gaza mengalami kesulitan untuk beroperasi karena kekurangan bahan bakar untuk generator listrik.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan ancaman, RSI Gaza tetap berusaha untuk memberikan layanan kesehatan terbaik bagi warga Palestina. RSI Gaza juga terus mendapatkan dukungan dan bantuan dari masyarakat dan pemerintah Indonesia, baik berupa dana, obat-obatan, peralatan medis, maupun relawan. RSI Gaza menjadi harapan dan inspirasi bagi rakyat Palestina, yang terus berjuang untuk meraih kemerdekaan dan kedamaian.
Kesimpulan
Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah sebuah rumah sakit yang dibangun oleh Indonesia untuk membantu rakyat Palestina yang menderita akibat konflik dengan Israel. RSI Gaza memiliki fasilitas dan layanan kesehatan yang lengkap dan gratis bagi warga Palestina. RSI Gaza juga berperan sebagai simbol persahabatan dan solidaritas antara Indonesia dan Palestina, serta sebagai saksi bisu dari tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
FAQ
Apa itu MER-C Indonesia?
MER-C Indonesia adalah sebuah organisasi kemanusiaan yang khusus memegang bidang medis. MER-C Indonesia didirikan pada tahun 1999 oleh sekelompok dokter dan aktivis kemanusiaan Indonesia. MER-C Indonesia telah mengirimkan tim medis ke berbagai daerah bencana dan konflik, seperti Aceh, Yogyakarta, Padang, Myanmar, Pakistan, Afghanistan, Irak, Suriah, dan Palestina. MER-C Indonesia juga bertanggung jawab atas pendirian RSI Gaza.
Bagaimana cara berdonasi untuk RSI Gaza?
Anda dapat berdonasi untuk RSI Gaza melalui rekening bank berikut:
- Bank Mandiri Cabang Wisma Alia Jakarta No. Rek. 123-00-0793419-2 Atas nama: Yayasan Medis Darurat Rescue
- Bank BCA Cabang Kwitang Jakarta No. Rek. 686-0288802 Atas nama: Yayasan Medis Darurat Rescue
Anda juga dapat menghubungi kontak berikut untuk informasi lebih lanjut:
- Telepon: (021) 315 3537
- Email: info@mer-c.org
- Website: mer-c.org
Bagaimana cara menjadi relawan untuk RSI Gaza?
Anda dapat menjadi relawan untuk RSI Gaza dengan mengikuti persyaratan dan prosedur yang ditetapkan oleh MER-C Indonesia. Anda dapat mengunjungi website mer-c.org untuk melihat informasi lebih lengkap tentang program relawan MER-C Indonesia. Anda juga dapat menghubungi kontak yang telah disebutkan di atas untuk berkonsultasi dengan tim MER-C Indonesia.
Apa saja tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh RSI Gaza?
RSI Gaza menghadapi berbagai tantangan dan ancaman, seperti:
- Serangan-serangan Israel yang mengancam keselamatan dan keberlangsungan rumah sakit.
- Blokade Israel yang membatasi akses dan pasokan bahan bakar, listrik, air, obat-obatan, dan peralatan medis ke Gaza.
- Kondisi politik dan keamanan yang tidak stabil di Gaza, yang dapat mempengaruhi operasional dan koordinasi rumah sakit.
- Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas dan berpengalaman di bidang kesehatan di Gaza.