Aliran Syiah merupakan salah satu aliran besar dalam Islam yang memiliki pandangan dan keyakinan tersendiri mengenai kepemimpinan dalam umat Muslim. Bagi umat Syiah, kepemimpinan umat Islam seharusnya dipegang oleh para Imam yang dipilih secara keturunan dari Nabi Muhammad SAW. Meskipun memiliki kesamaan dalam ajaran Islam, terdapat perbedaan penting antara Aliran Syiah dan Sunni yang telah memengaruhi sejarah, pemikiran, dan budaya Muslim.
Pengenalan Aliran Syiah
Apa itu Aliran Syiah?
Aliran Syiah adalah salah satu aliran dalam Islam yang percaya bahwa kepemimpinan komunitas Muslim harus dipegang oleh keturunan langsung Nabi Muhammad SAW, yang disebut sebagai Imam. Keyakinan ini berbeda dengan aliran Sunni, yang mengakui kepemimpinan berdasarkan kelayakan dan pilihan umat. Umat Syiah meyakini bahwa para Imam memiliki otoritas spiritual dan pengetahuan yang lebih tinggi daripada pemimpin non-imam.
Perbedaan Antara Aliran Syiah dan Sunni
Perbedaan mendasar antara Sunni dan Syiah adalah dalam penerimaan kepemimpinan. Sunni mengikuti jejak Khulafaur Rasyidin sebagai pemimpin umat, sementara Syiah menghormati Ahlul-Bait, keluarga Nabi, dan percaya pada imamah. Meskipun demikian, keduanya memiliki kesamaan dalam ajaran dasar Islam, seperti Rukun Iman dan Rukun Islam.
Makna Penting Aliran Syiah bagi Umat Muslim
Aliran Syiah memainkan peran penting dalam sejarah dan budaya umat Muslim. Meskipun kini menjadi minoritas di kalangan Muslim, Syiah memiliki pengaruh yang signifikan di beberapa negara dan memberikan sumbangan besar dalam bidang ilmu pengetahuan dan pemikiran.
Asal Mula Aliran Syiah
Sejarah Awal Aliran Syiah
Asal mula Aliran Syiah dapat ditelusuri hingga masa kematian Nabi Muhammad SAW. Setelah wafatnya Nabi, terjadi perdebatan mengenai siapa yang harus menjadi pemimpin umat. Sebagian masyarakat percaya bahwa kepemimpinan seharusnya dipegang oleh para khalifah yang dipilih oleh umat, sedangkan kelompok lain meyakini bahwa kepemimpinan seharusnya diturunkan secara keturunan dari Nabi.
Peristiwa Penting dalam Perkembangan Aliran Syiah
Beberapa peristiwa penting dalam sejarah Syiah telah membentuk dan mempengaruhi aliran ini. Salah satu peristiwa yang paling bersejarah adalah peristiwa Karbala pada tahun 680 Masehi. Pada peristiwa ini, cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali, beserta pengikutnya yang kecil dalam jumlah, menghadapi pasukan Khalifah Yazid dalam pertempuran yang tidak seimbang. Meskipun mengalami kekalahan, peristiwa Karbala menjadi simbol perjuangan dan pengorbanan bagi umat Syiah.
Pembentukan Doktrin Imamah
Setelah peristiwa Karbala, doktrin Imamah mulai berkembang dalam aliran Syiah. Doktrin ini menetapkan bahwa kepemimpinan umat seharusnya dipegang oleh para Imam yang dipilih secara keturunan dari Husain bin Ali dan memiliki otoritas ilahi.
Pengaruh Revolusi Iran
Revolusi Iran pada tahun 1979 juga memberikan dampak besar bagi Aliran Syiah. Revolusi ini dipimpin oleh para pemimpin Syiah dan menggulingkan pemerintahan monarki di Iran. Sejak itu, negara ini menjadi negara Syiah pertama di dunia dan mendapatkan perhatian internasional.
Paham dan Keyakinan dalam Aliran Syiah
Konsep Imamah dalam Aliran Syiah
Paham utama dalam aliran Syiah adalah konsep Imamah. Imamah mengacu pada kepemimpinan spiritual dan politik yang diwarisi secara keturunan dari Nabi Muhammad SAW. Umat Syiah meyakini bahwa para Imam memiliki pengetahuan dan otoritas yang diilhamkan oleh Tuhan.
Kedudukan Ahlul-Bait dalam Pandangan Syiah
Ahlul-Bait, yang terdiri dari Ali bin Abi Thalib, Fatimah az-Zahra, dan kedua cucu Nabi, Hasan dan Husain, dianggap sangat penting dalam aliran Syiah. Mereka dihormati dan dianggap sebagai contoh teladan dalam kehidupan spiritual dan moral.
Signifikansi Ziarah Makam dalam Praktik Syiah
Ziarah makam merupakan praktik penting dalam aliran Syiah. Umat Syiah sering melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang dianggap suci, termasuk makam para Imam dan tokoh-tokoh agama, untuk mendapatkan berkah dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Baca lebih lengkap di sini : Ajaran Syiah: Memahami dan Membedah Pemahaman Mengenai Aliran Syiah dalam Islam