Buhul adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam konteks sihir, santet, atau ilmu hitam. Buhul berasal dari bahasa Arab yang berarti simpul, ikatan, atau tali penghubung. Dalam Al-Qur’an, buhul disebutkan dalam surat Al-Falaq ayat keempat sebagai salah satu hal yang harus kita minta perlindungan dari kejahatannya.
Daftar Isi
“Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul” (QS. Al-Falaq: 4)
Namun, apa sebenarnya buhul itu? Bagaimana cara kerjanya? Dan bagaimana cara mengatasinya? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan berdasarkan pada sumber-sumber yang terpercaya dan sesuai dengan ajaran Islam.
Apa Itu Buhul?
Buhul adalah benang halus, tali penghubung, atau ikatan berupa kabel ghaib yang menghubungkan antara benda sihir (jimat, tumbal, boneka, foto, rambut, dan sebagainya) sebagai pusat transmisi yang terhubung dengan target (orang atau tempat yang disihir). Keduanya saling mengikat satu sama lainnya. Buhul adalah sarana sihir para tukang sihir untuk menyakiti mangsanya, atau sarana meletakkan teknologi alam jin untuk kekuatan sihir.
Baca juga: Jenis Buhul Sihir dan Cara Menangkalnya
Buhul bisa berbentuk apa saja sesuai dengan keinginan dan kemampuan tukang sihir. Bisa berupa benang wol, rambut, kain, kertas, kulit binatang, lempengan timah, rantai besi, paku, jarum, dan sebagainya. Buhul juga bisa ditempelkan pada benda-benda tertentu seperti keris, batu akik, Qur’an Stambul, dan lainnya.
Buhul bisa diletakkan di mana saja sesuai dengan tujuan sihir. Bisa dikubur di dalam tanah, dilarung di air, diikat di pohon, disimpan di dekat korban sihir, atau bahkan ditancapkan di dalam tubuh korban sihir. Buhul juga bisa ditiup dengan mantra-mantra sihir oleh tukang sihir untuk mengaktifkan kekuatan sihirnya.
Bagaimana Cara Kerja Buhul?
Buhul bekerja dengan cara menghubungkan antara benda sihir dengan target melalui kabel ghaib yang tidak terlihat oleh mata manusia. Kabel ghaib ini dibawa oleh pasukan jin yang bekerja sama dengan tukang sihir. Pasukan jin ini akan menanamkan kabel ghaib ini ke dalam tubuh target atau tempat yang disihir. Biasanya kabel ghaib ini diikatkan pada bagian tubuh tertentu seperti ubun-ubun, jantung, perut, atau anggota tubuh lainnya.
Setelah kabel ghaib terpasang, maka tukang sihir bisa melakukan sihirnya sesuai dengan keinginannya. Misalnya jika ingin menyakiti target secara fisik, maka tukang sihir bisa menusuk-nusuk benda sihir yang terhubung dengan target dengan jarum atau benda tajam lainnya. Maka target akan merasakan sakit yang hebat di bagian tubuh yang terhubung dengan benda sihir tersebut.
Sihir jenis ini ibarat sebuah stasiun radio atau televisi yang akan bekerja sesuai dengan siaran dari stasiun itu sendiri. Radio atau televisi ini akan terus berfungsi selama stasiun pemancar masih ada. Begitu juga dengan buhul. Buhul akan terus berfungsi selama benda sihir masih ada dan terhubung dengan target.
Bagaimana Cara Mengatasi Buhul?
Cara mengatasi buhul adalah dengan cara menghancurkan benda sihir yang menjadi pusat transmisi dan memutuskan kabel ghaib yang menghubungkannya dengan target. Dengan begitu, maka kekuatan sihir akan hilang dan tidak berulang lagi. Namun, cara ini tidak mudah dilakukan karena benda sihir bisa saja disembunyikan atau diletakkan di tempat yang sulit dijangkau oleh manusia.
Oleh karena itu, cara yang paling efektif dan syar’i untuk mengatasi buhul adalah dengan cara berlindung kepada Allah SWT dari segala kejahatan sihir dan jin. Allah SWT adalah Rabb yang menguasai segala sesuatu dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Allah SWT juga Maha Penyembuh dan Maha Penolong bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertawakkal kepada-Nya.
Berikut adalah beberapa cara berlindung kepada Allah SWT dari buhul dan sihir:
Membaca Surat Al-Falaq dan Surat An-Naas
Surat Al-Falaq dan Surat An-Naas adalah dua surat terakhir dalam Al-Qur’an yang disebut juga sebagai surat al-mu’awwidzatain (dua surat perlindungan). Surat ini mengandung doa-doa perlindungan dari segala kejahatan yang ada di alam semesta, termasuk kejahatan sihir dan jin. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada yang menyamai (keutamaan) dua surat (Al-Falaq dan An-Naas) dalam mencari perlindungan” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, hendaklah kita membaca surat ini setiap pagi dan sore, sebelum tidur, dan pada saat-saat tertentu seperti setelah shalat, sebelum masuk rumah, sebelum bepergian, dan lainnya. Dengan begitu, kita akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dari segala kejahatan.
Membaca Ayat Kursi
Ayat Kursi adalah ayat ke-255 dari surat Al-Baqarah yang mengandung sifat-sifat Allah SWT yang agung dan mulia. Ayat ini juga merupakan ayat yang paling agung dalam Al-Qur’an. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian” (HR. An-Nasa’i)
Ayat Kursi juga memiliki keutamaan dalam hal perlindungan dari gangguan sihir dan jin. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa membaca ayat kursi pada waktu malam hari, maka dia akan dilindungi oleh Allah hingga pagi. Dan barangsiapa membacanya pada waktu siang hari, maka dia akan dilindungi oleh Allah hingga sore” (HR. Al-Hakim)
Oleh karena itu, hendaklah kita membaca ayat kursi setiap hari, terutama pada waktu pagi dan sore, sebelum tidur, dan setelah shalat.
Membaca Doa-doa Perlindungan Lainnya
Selain surat al-mu’awwidzatain dan ayat kursi, ada banyak doa-doa perlindungan lainnya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk melindungi diri dari sihir dan jin. Beberapa di antaranya adalah:
- Basmalah (membaca bismillahirrahmanirrahim)
- Ta’awwudz (membaca a’udzu billahi minasy syaithanir rajim)
- Isti’adzah (membaca a’udzu bikalimatillahi tammati min syarri ma kholaq)
- Doa masuk rumah (membaca bismillahi walajna wa bismillahi kharajna wa ‘ala rabbina tawakkalna)
- Doa keluar rumah (membaca bismillahi tawakkaltu ‘ala Allah la haula wala quwwata illa billah)
- Doa naik kendaraan (membaca subhanalladzi sakhkhara lana hadza wa ma kunna lahu muqrinin wa inna ila rabbina lamunqalibun)
- Doa masuk kamar mandi (membaca allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khabaits)
- Doa keluar kamar mandi (membaca ghufranaka)
- Doa keluar masjid (membaca allahumma inni as’aluka min fadhlik)
- Doa tidur (membaca bismika allahumma ahya wa amut)
- Doa bangun tidur (membaca alhamdulillahi alladzi ahyaana ba’da ma amatana wa ilaihin nusyur)
- Doa sebelum makan (membaca bismillah)
- Doa sesudah makan (membaca alhamdulillahi alladzi at’amana wa saqana wa ja’alana minal muslimin)
- Doa memakai pakaian (membaca bismillahi alladzi la ilaha illa huwa alhayyul qayyum)
- Doa melepas pakaian (membaca bismillahi alladzi la ilaha illa huwa alhayyul qayyum)
- Doa masuk pasar (membaca la ilaha illallah wahdahu la syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumitu wa huwa hayyun la yamut bi yadihil khair wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir)
- Dan doa-doa lainnya yang bisa dilihat di sini