Sinopsis Film

Sinopsis Alur Cerita FILM JOKER – Dibintangi oleh Joaquin Phoenix

×

Sinopsis Alur Cerita FILM JOKER – Dibintangi oleh Joaquin Phoenix

Sebarkan artikel ini
Film The Ninth Passenger
Film The Ninth Passenger

JOKER dalah film drama kriminal tahun 2019 yang menceritakan tentang kisah asal-usul dari penjahat paling ikonik di dunia komik, Joker. Film ini disutradarai oleh Todd Phillips dan dibintangi oleh Joaquin Phoenix sebagai Arthur Fleck, seorang pelawak tunggal yang miskin dan terpinggirkan di Kota Gotham.

Keturunan Arthur Fleck menjadi kegilaan

Arthur memiliki kondisi mental yang lemah dan hidup dalam situasi yang buruk, membuatnya sulit untuk berinteraksi dengan orang lain. Ia sering menjadi sasaran bully dan tidak memiliki banyak teman. Arthur bermimpi untuk menjadi seorang pelawak besar, namun hidupnya semakin terpuruk ketika ia kehilangan pekerjaannya dan obat-obatan yang membantunya meredakan kondisi psikologisnya dicabut.

Kelahiran Joker

Dalam keputusasaannya, Arthur mulai mencoba menjadi terkenal dengan melakukan tindakan kriminal. Seiring waktu, Arthur semakin kehilangan kendali atas dirinya sendiri dan terjun ke dalam dunia kekerasan dan kegilaan. Peristiwa-peristiwa di kehidupannya kemudian membentuk identitasnya sebagai Joker, penjahat psikopat yang menjadi archnemesis dari Batman.

Dengan akting yang luar biasa dari Joaquin Phoenix, “Joker” menjadi sebuah film yang memukau dan menyajikan kisah asal-usul yang menyentuh hati dari salah satu penjahat paling terkenal dalam sejarah budaya populer.

Film “Joker” mengambil latar waktu pada tahun 1981, di mana Kota Gotham tengah dilanda kemiskinan, kekerasan, dan ketidakadilan sosial. Arthur Fleck adalah seorang pria yang hidup di tengah-tengah kekacauan tersebut dan berjuang untuk menemukan tempatnya di dunia ini.

Kehidupan Arthur semakin terpuruk ketika ia dipecat dari pekerjaannya sebagai pelawak, kehilangan akses ke obat-obatan yang dibutuhkannya, dan mendapati dirinya terlibat dalam serangkaian tindakan kekerasan yang membuatnya dikenal sebagai simbol perlawanan bagi warga miskin di Kota Gotham.

Arthur yang semakin kehilangan kendali atas dirinya sendiri kemudian menjadi terobsesi dengan talkshow populer yang dipandu oleh Murray Franklin (diperankan oleh Robert De Niro). Ia berharap bisa tampil di acara tersebut dan menjadi terkenal. Namun, ketika acaranya berlangsung, segalanya berubah menjadi tragedi yang membuat Arthur kehilangan sisa-sisa kewarasannya dan menjadikannya sebagai Joker.

Arthur, yang sekarang dikenal sebagai Joker, memulai aksi kriminalnya dengan membunuh tiga pejabat di stasiun kereta bawah tanah. Aksi ini kemudian menginspirasi gerakan protes di Kota Gotham, yang memperkuat posisinya sebagai simbol perlawanan.

Namun, Joker tidak hanya sekadar mencari keadilan sosial, ia juga ingin menunjukkan kepada dunia betapa menyenangkan menjadi terkenal dengan kekerasan dan kegilaan. Ia menjadi penjahat yang berbahaya dan mengancam keamanan Kota Gotham, dan akhirnya harus menghadapi Batman yang menjadi musuh abadinya.

Dengan alur cerita yang kuat dan akting yang brilian dari Joaquin Phoenix, “Joker” menjadi salah satu film yang paling dibicarakan pada tahun 2019. Film ini berhasil menunjukkan bahwa kegilaan dan kejahatan bisa muncul dari latar belakang yang paling tak terduga dan menghidupkan kembali karakter Joker sebagai salah satu penjahat paling ikonik dalam sejarah film.

Dalam film “Joker”, penonton dapat melihat bahwa keadaan sosial di Kota Gotham memainkan peran penting dalam membentuk karakter Joker. Kota ini dipenuhi dengan kemiskinan, kekerasan, dan korupsi, yang memicu kemarahan dan frustrasi di dalam diri Arthur.

Ketika Arthur merasa semakin terpinggirkan dan tidak dihargai oleh masyarakat, ia mulai kehilangan kendali atas dirinya sendiri dan merasa terasing dari dunia sekitarnya. Namun, ketika ia menemukan sebuah jalan untuk mengekspresikan dirinya sebagai Joker, ia menjadi lebih kuat dan terasa lebih hidup.

Puncak klimaks di dalam film “Joker” terjadi ketika Arthur, yang sekarang sudah bertransformasi menjadi Joker, tampil di talkshow populer yang dipandu oleh Murray Franklin. Ia berbicara dengan terbuka tentang perasaannya dan mengungkapkan bahwa ia adalah orang yang selalu ditekan dan diabaikan.

Namun, ketika Murray mulai mencemoohnya, Joker tidak bisa menahan amarahnya lagi dan membunuh Murray di depan penonton langsung di televisi. Aksi ini membuatnya menjadi terkenal secara nasional dan menjadi ikon bagi gerakan protes di Kota Gotham.

Secara keseluruhan, film “Joker” berhasil memberikan penjelasan yang memukau tentang karakter Joker dan bagaimana ia menjadi seperti yang kita kenal saat ini. Melalui akting yang kuat dan plot yang menarik, film ini menjadi salah satu karya yang sangat dihargai oleh penggemar dan kritikus film.

Komentar sosial tentang penyakit mental dan masyarakat

Selain menjadi kisah origin Joker, “Joker” juga memberikan komentar sosial yang dalam tentang masalah kesehatan mental dan ketidakadilan sosial. Arthur Fleck sendiri mengalami masalah mental yang serius, namun kesulitan mendapatkan perawatan yang tepat karena kurangnya dukungan dan sumber daya.

Film ini juga menggambarkan ketidakadilan sosial yang merajalela di Kota Gotham, di mana orang-orang miskin dan kurang beruntung seringkali diabaikan dan tidak mendapat perhatian yang layak. Kondisi ini membuat mereka merasa terasing dan putus asa, sehingga meningkatkan risiko mereka untuk mengalami masalah mental dan melakukan tindakan kekerasan.

Film yang gelap dan intens

Tidak seperti film superhero standar, “Joker” memiliki nada yang jauh lebih gelap dan intens. Film ini menggambarkan kekerasan, kemiskinan, dan ketidakadilan sosial secara tidak tertutup-tutup, dan menyajikannya dengan cara yang jujur dan realistis.

Joaquin Phoenix juga memberikan penampilan yang sangat mengesankan sebagai Joker, dengan memperlihatkan sisi-sisi karakter yang sangat kompleks dan gelap. Ia berhasil membawa penonton ke dalam perasaan dan pikiran Joker, sehingga membuat kita merasa sedih dan empati pada saat yang sama.

A Critically Acclaimed Film

Film “Joker” sukses besar di bioskop dan mendapat pujian dari kritikus film. Joaquin Phoenix sendiri berhasil meraih penghargaan Oscar untuk kategori Aktor Terbaik atas penampilannya sebagai Joker.

Kesimpulannya, film “Joker” adalah karya sinematik yang unik dan berani, yang berhasil memberikan penjelasan yang menarik tentang karakter Joker dan memberikan komentar sosial yang dalam tentang masalah kesehatan mental dan ketidakadilan sosial. Melalui akting yang luar biasa dan plot yang intens, “Joker” menjadi salah satu film yang paling berkesan dan terkenal pada tahun 2019.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *