FOKUS SINOPSIS FILM – Deepwater Horizon adalah film bencana minyak yang dirilis pada tahun 2016, yang didasarkan pada kisah nyata ledakan dan tenggelamnya anjungan pengeboran minyak bernama sama di Teluk Meksiko pada tahun 2010. Film ini dibintangi oleh Mark Wahlberg, Kurt Russell, John Malkovich, Gina Rodriguez, Dylan O’Brien, dan Kate Hudson. Film ini disutradarai oleh Peter Berg, yang dikenal sebagai sutradara film-film aksi dan thriller seperti Lone Survivor, Patriots Day, dan Mile 22.
Film ini mengisahkan tentang perjuangan para pekerja anjungan pengeboran minyak Deepwater Horizon, yang dimiliki oleh Transocean dan dioperasikan oleh BP, untuk bertahan hidup ketika terjadi ledakan dahsyat akibat kebocoran gas alam dari sumur minyak Macondo di dasar laut. Ledakan tersebut menewaskan 11 pekerja dan melukai 17 lainnya, serta menyebabkan kebakaran besar yang tidak dapat dipadamkan selama dua hari. Anjungan pengeboran minyak tersebut akhirnya tenggelam pada tanggal 22 April 2010, meninggalkan sumur minyak terbuka di dasar laut dan menyebabkan tumpahan minyak terbesar dalam sejarah.
Film ini mendapat pujian dari para kritikus dan penonton, yang mengapresiasi akting para pemain, efek visual yang realistis, skenario yang mendebarkan, dan pesan moral yang disampaikan. Film ini juga mendapat penghargaan dan nominasi dari berbagai ajang, seperti Academy Awards, Golden Globe Awards, BAFTA Awards, Screen Actors Guild Awards, Critics’ Choice Movie Awards, dan lain-lain.
Daftar Isi
Latar Belakang Film Deepwater Horizon
Film Deepwater Horizon didasarkan pada kisah nyata yang terjadi pada tahun 2010, ketika anjungan pengeboran minyak Deepwater Horizon meledak dan tenggelam di Teluk Meksiko. Anjungan pengeboran minyak tersebut merupakan salah satu anjungan pengeboran minyak tercanggih dan terdalam di dunia, yang mampu mengebor sumur minyak hingga kedalaman lebih dari 10 kilometer di bawah permukaan laut. Anjungan pengeboran minyak tersebut dibangun pada tahun 2001 di Korea Selatan oleh Hyundai Heavy Industries, dengan biaya sekitar 560 juta dolar AS.
Anjungan pengeboran minyak Deepwater Horizon dimiliki oleh Transocean, sebuah perusahaan penyedia jasa pengeboran minyak lepas pantai terbesar di dunia. Anjungan pengeboran minyak tersebut disewa oleh BP, sebuah perusahaan minyak multinasional asal Inggris, untuk mengebor sumur minyak Macondo di Teluk Meksiko. Sumur minyak Macondo merupakan salah satu sumur minyak potensial yang ditemukan oleh BP di Teluk Meksiko, yang diperkirakan memiliki cadangan minyak sekitar 50 juta barel.
Pada tanggal 20 April 2010, ketika anjungan pengeboran minyak Deepwater Horizon sedang menyelesaikan proses pengeboran sumur minyak Macondo, terjadi kebocoran gas alam dari sumur minyak tersebut. Gas alam tersebut melewati lapisan beton yang dipasang oleh Halliburton, sebuah perusahaan kontraktor jasa energi asal Amerika Serikat, untuk menyegel sumur minyak tersebut untuk penggunaan nanti. Gas alam tersebut kemudian naik ke permukaan melalui pipa riser, yang menghubungkan anjungan pengeboran minyak dengan sumur minyak, dan mencapai platform anjungan pengeboran minyak, di mana gas alam tersebut menyala dan meledak. Ledakan tersebut menewaskan 11 pekerja dan melukai 17 lainnya, serta menyebabkan kebakaran besar yang tidak dapat dipadamkan selama dua hari. Anjungan pengeboran minyak tersebut akhirnya tenggelam pada tanggal 22 April 2010, meninggalkan sumur minyak terbuka di dasar laut dan menyebabkan tumpahan minyak terbesar dalam sejarah.
Tumpahan minyak tersebut berlangsung selama 87 hari, hingga BP berhasil menutup sumur minyak tersebut dengan menggunakan sebuah alat bernama capping stack pada tanggal 15 Juli 2010. Selama periode tersebut, diperkirakan sekitar 4,9 juta barel minyak mentah bocor ke laut, yang mencemari perairan dan pantai Teluk Meksiko, serta mengancam kehidupan laut dan manusia. BP menghabiskan sekitar 65 miliar dolar AS untuk membersihkan tumpahan minyak tersebut, membayar ganti rugi kepada para korban, dan menyelesaikan berbagai tuntutan hukum yang diajukan oleh pemerintah dan pihak lain.
Sinopsis Film Deepwater Horizon
Sinopsis Film Deepwater Horizon mengikuti kisah Mike Williams (Mark Wahlberg), seorang teknisi listrik yang bekerja di anjungan pengeboran minyak Deepwater Horizon. Mike bersama dengan istri dan anak perempuannya tinggal di Louisiana, dekat dengan Teluk Meksiko. Pada tanggal 20 April 2010, Mike bersiap-siap untuk berangkat ke anjungan pengeboran minyak Deepwater Horizon bersama dengan rekannya Andrea Fleytas (Gina Rodriguez), seorang operator dinamo. Mereka naik helikopter bersama dengan beberapa pekerja lain, termasuk Jimmy Harrell (Kurt Russell), manajer anjungan pengeboran minyak Deepwater Horizon, dan Donald Vidrine (John Malkovich), seorang insinyur BP yang bertanggung jawab atas proyek pengeboran sumur minyak Macondo.
Sesampainya di anjungan pengeboran minyak Deepwater Horizon, Mike dan Jimmy mengetahui bahwa BP telah membatalkan uji tekanan negatif yang penting untuk memastikan keamanan sumur minyak Macondo. Uji tekanan negatif adalah proses untuk mengukur tekanan fluida di dalam sumur minyak dengan menggunakan lumpur pengeboran, sebuah cairan berat yang digunakan untuk menyeimbangkan tekanan gas alam dari sumur minyak. Jika tekanan fluida lebih rendah dari tekanan gas alam, maka ada kemungkinan terjadi kebocoran gas alam dari sumur minyak, yang dapat menyebabkan ledakan.
Jimmy dan Mike memprotes keputusan BP tersebut, tetapi Donald bersikeras bahwa uji tekanan negatif tidak perlu dilakukan karena sudah ada uji tekanan positif yang menunjukkan bahwa sumur minyak Macondo aman. Donald juga beralasan bahwa uji tekanan negatif akan membuang-buang waktu dan uang, karena BP sudah terlambat beberapa minggu dari jadwal penyelesaian proyek pengeboran sumur minyak Macondo. Jimmy akhirnya setuju untuk melanjutkan proses penyegelan sumur minyak Macondo dengan menggunakan lapisan beton yang dipasok oleh Halliburton.
Namun, ternyata uji tekanan positif yang dilakukan oleh BP tidak akurat, karena ada kesalahan dalam pembacaan data. Sebenarnya, tekanan fluida di dalam sumur minyak Macondo lebih rendah dari tekanan gas alam, yang menandakan adanya kebocoran gas alam dari sumur minyak tersebut. Gas alam tersebut kemudian melewati lapisan beton yang rapuh dan naik ke permukaan melalui pipa riser.
Gas alam tersebut mencapai platform anjungan pengeboran minyak, di mana gas alam tersebut menyala dan meledak. Ledakan tersebut menewaskan 11 pekerja dan melukai 17 lainnya, serta menyebabkan kebakaran besar yang tidak dapat dipadamkan selama dua hari. Anjungan pengeboran minyak tersebut akhirnya tenggelam pada tanggal 22 April 2010, meninggalkan sumur minyak terbuka di dasar laut dan menyebabkan tumpahan minyak terbesar dalam sejarah.