Apakah Anda suka menonton film horor yang menegangkan dan menguji adrenalin? Jika ya, maka Anda tidak boleh melewatkan film Cell yang akan tayang di Bioskop Trans TV pada hari Selasa, 3 Oktober 2023 pukul 21.00 WIB. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Stephen King, salah satu penulis horor terkenal di dunia. Film ini dibintangi oleh John Cusack, Samuel L. Jackson, Isabelle Fuhrman, dan Clark Sarullo. Film ini disutradarai oleh Tod Williams, yang juga pernah menyutradarai Paranormal Activity 2.
Film Cell bercerita tentang Clayton Riddell (John Cusack), seorang seniman yang ingin pulang ke New England untuk bertemu dengan istri dan putranya yang sudah lama tidak ia lihat. Namun, rencananya berubah ketika sebuah sinyal misterius menyebar melalui jaringan telepon seluler di seluruh dunia, membuat siapa saja yang mendengarnya menjadi zombie yang ganas dan membunuh. Clayton harus berjuang untuk bertahan hidup dan mencari putranya, bersama dengan dua orang yang ia temui di tengah kekacauan, yaitu Thomas McCourt (Samuel L. Jackson) dan Alice Maxwell (Isabelle Fuhrman).
Dalam artikel ini, kami akan memberikan sinopsis film Cell Trans TV secara lengkap dan mendetail, mulai dari alur cerita, karakter, latar belakang, tema, pesan, hingga ulasan dan penilaian. Kami juga akan memberikan informasi tentang fakta-fakta menarik seputar film ini, seperti proses produksi, tanggapan kritikus dan penonton, serta perbandingan dengan novel aslinya. Jadi, simak terus artikel ini sampai habis, dan siapkan diri Anda untuk menyaksikan film Cell Trans TV yang seru dan menyeramkan.
Alur Cerita Film Cell Trans TV
Film Cell Trans TV dimulai dengan adegan di bandara Boston, di mana Clayton Riddell sedang menunggu pesawatnya untuk pulang ke New England. Ia baru saja menyelesaikan kontrak dengan penerbit untuk komik grafis yang ia buat. Ia merasa senang dan ingin segera berdamai dengan keluarganya, yang ia tinggalkan setahun yang lalu karena masalah keuangan. Ia menelepon putranya, Johnny, menggunakan ponselnya, dan mengatakan bahwa ia akan pulang hari itu juga. Namun, sebelum ia bisa mengucapkan selamat tinggal, ponselnya mati.
Clayton mencoba menghidupkan ponselnya lagi, tetapi tidak berhasil. Ia kemudian mencari telepon umum untuk menghubungi putranya lagi. Di sana, ia bertemu dengan seorang pria bernama Ray Huizenga, yang juga ingin menggunakan telepon umum. Mereka berbincang-bincang sebentar, dan Ray memberitahu Clayton bahwa ia adalah seorang pilot yang sedang cuti. Tiba-tiba, mereka mendengar suara teriakan dan ledakan dari luar. Mereka keluar dan melihat bahwa ada kekacauan di mana-mana. Orang-orang yang menggunakan ponsel berubah menjadi zombie yang menyerang orang lain dengan brutal. Mobil-mobil bertabrakan, pesawat-pesawat jatuh, dan api berkobar.
Clayton dan Ray berusaha melarikan diri dari bandara, tetapi Ray tertangkap oleh sekelompok zombie dan dibunuh. Clayton berhasil keluar dan berlari ke jalan raya, di mana ia melihat lebih banyak kekacauan dan kekerasan. Ia bersembunyi di sebuah truk, dan melihat seorang wanita muda yang sedang diserang oleh zombie. Wanita itu adalah Alice Maxwell, tetangganya di apartemen. Clayton menyelamatkannya, dan mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka dengan berjalan kaki. Mereka berharap bahwa sinyal telepon yang menyebabkan orang-orang menjadi zombie itu hanya sementara, dan akan segera berhenti.
Di tengah jalan, mereka bertemu dengan Thomas McCourt, seorang mantan tentara yang juga selamat dari serangan zombie. Thomas mengajak mereka ke apartemennya, yang terletak di dekat sebuah stasiun kereta bawah tanah. Di sana, mereka bertemu dengan beberapa orang lain yang juga selamat, seperti Charles Ardai, seorang profesor sejarah, dan Denise Link, seorang perawat. Mereka berdiskusi tentang apa yang terjadi, dan menyimpulkan bahwa sinyal telepon itu adalah sebuah pulsa yang mengubah otak manusia menjadi seperti sel-sel yang saling berkomunikasi. Mereka menyebut orang-orang yang terinfeksi itu sebagai phoner, dan mereka yang tidak terinfeksi sebagai normie.
Mereka juga mengetahui bahwa phoner memiliki beberapa kemampuan aneh, seperti bergerak secara sinkron, berkomunikasi melalui telepati, dan bermimpi bersama. Mereka menduga bahwa ada sumber dari pulsa itu, yang mengendalikan phoner. Mereka berencana untuk mencari sumber itu dan menghancurkannya, agar bisa mengembalikan keadaan normal. Namun, mereka harus berhati-hati, karena phoner bisa mendeteksi normie melalui suara, bau, dan pikiran.
Clayton, Thomas, dan Alice memutuskan untuk pergi ke New England, di mana Clayton berharap bisa menemukan istri dan putranya yang masih hidup. Mereka berpisah dengan Charles, Denise, dan yang lainnya, dan naik kereta bawah tanah menuju utara. Di perjalanan, mereka mengalami beberapa halangan dan bahaya, seperti serangan phoner, kecelakaan kereta, dan pertemuan dengan normie lain yang tidak ramah. Mereka juga menemukan bahwa phoner mulai berevolusi, dan memiliki kemampuan baru, seperti meniru suara manusia, mengeluarkan api, dan terbang.
Setelah beberapa hari, mereka sampai di sebuah kota kecil di New Hampshire, di mana mereka beristirahat di sebuah hotel. Di sana, mereka bertemu dengan seorang anak laki-laki bernama Jordan, yang juga selamat dari pulsa. Jordan mengatakan bahwa ia bisa melihat sumber dari pulsa itu, yang ia sebut sebagai Raggedy Man. Raggedy Man adalah seorang phoner yang memiliki kekuatan lebih besar dari yang lain, dan bisa mengirim mimpi buruk kepada normie. Jordan juga mengatakan bahwa Raggedy Man ingin bertemu dengan Clayton, karena ia tahu bahwa Clayton mencari putranya.
Clayton, Thomas, Alice, dan Jordan kemudian melanjutkan perjalanan mereka menuju New England, dengan menggunakan mobil yang mereka curi dari hotel. Mereka melewati beberapa kota yang sudah hancur dan kosong, dan melihat bahwa phoner mulai membuat koloni di mana mereka berkumpul dan tidur bersama. Mereka juga melihat bahwa phoner mulai bersih dari darah dan luka-luka yang mereka alami saat menjadi zombie. Mereka menduga bahwa phoner sedang bersiap untuk tahap selanjutnya dari evolusi mereka.
Akhirnya, mereka sampai di sebuah sekolah di Maine, di mana Clayton berharap bisa menemukan putranya. Di sana, mereka disambut oleh sekelompok normie yang dipimpin oleh seorang pria bernama Clay Riddell. Clay mengaku bahwa ia adalah ayah dari Johnny, dan bahwa Johnny masih hidup, tetapi sudah menjadi phoner. Clay mengatakan bahwa ia dan normie lainnya tinggal di sekolah itu, dan mencoba untuk berdamai dengan phoner. Ia juga mengatakan bahwa ia sudah berkomunikasi dengan Raggedy Man, dan mengetahui rencana phoner untuk menciptakan dunia baru di mana manusia dan phoner bisa hidup berdampingan.
Clayton tidak percaya dengan Clay, dan mengira bahwa ia adalah phoner yang menyamar. Ia menyerang Clay, dan mencoba mencari putranya sendiri. Ia menemukan Johnny di sebuah ruangan, di mana ia sedang tidur bersama phoner lainnya. Clayton mencoba membangunkan Johnny, tetapi Johnny tidak mengenalinya. Johnny malah menyerang Clayton, dan menggigit lehernya. Clayton terluka parah, dan pingsan.
Ketika ia sadar, ia melihat bahwa Thomas, Alice, dan Jordan sudah datang untuk menolongnya. Mereka membawa Clayton ke sebuah mobil, dan berusaha menyembuhkan lukanya. Mereka juga mengatakan bahwa Clay dan normie lainnya ternyata adalah phoner yang sudah berevolusi menjadi manusia lagi, tetapi masih terhubung dengan Raggedy Man. Mereka mencoba membujuk Clayton untuk bergabung dengan mereka, dan menjadi bagian dari dunia baru yang phoner ciptakan.
Clayton menolak, dan bersikeras untuk membawa putranya pergi. Ia mengatakan bahwa ia masih mencintai Johnny, dan ingin menyelamatkannya dari pengaruh Raggedy Man. Ia juga mengatakan bahwa ia tidak percaya dengan dunia baru yang phoner tawarkan, karena ia yakin bahwa itu hanya akan membawa kehancuran dan kehilangan bagi manusia. Ia mengatakan bahwa ia lebih memilih untuk mati bersama putranya, daripada hidup tanpa dia.
Clayton kemudian mengambil ponselnya, yang ia simpan sejak awal kejadian. Ia menghidupkannya, dan berharap bahwa pulsa itu masih ada, dan bisa mengubah Johnny menjadi normie lagi. Ia menelepon Johnny, dan mengatakan bahwa ia adalah ayahnya, dan bahwa ia mencintainya. Ia juga mengatakan bahwa ia minta maaf atas semua kesalahan yang ia perbuat, dan bahwa ia ingin memulai hidup baru bersama Johnny.
Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Pulsa itu ternyata sudah berubah, dan tidak lagi mengubah phoner menjadi normie, tetapi malah mengubah normie menjadi phoner. Clayton, Thomas, Alice, dan Jordan pun berubah menjadi phoner, dan kehilangan kesadaran mereka. Mereka kemudian dibawa oleh Clay dan phoner lainnya ke koloni terdekat, di mana mereka akan tidur bersama dengan phoner lainnya, dan bermimpi bersama dengan Raggedy Man.
Film Cell Trans TV berakhir dengan adegan di mana Clayton, Thomas, Alice, dan Jordan terlihat sedang tidur di tengah-tengah ribuan phoner lainnya, di bawah sinar matahari yang terbenam. Di langit, terlihat Raggedy Man, yang tersenyum puas, dan mengucapkan selamat datang kepada mereka ke dunia baru yang ia ciptakan.