Siapa itu Karl Marx? Dan kenapa ia bisa dijuluki sebagai Bapak Komunisme Dunia? Tentunya, sebagai mahasiswa dan pelajar sudah tidak asing mendengar kata Karl Marx.
Beliau adalah salah satu tokoh paling penting dan berpengaruh di dunia yang namanya akan selalu tersebut dalam materi pembelajaran sosial baik di kalangan sekolah menengah hingga di mata pembelajaran universitas.
Jadi, siapakah sebenarnya Karl Marx ini? Dan apakah kalian tahu bahwa seorang pemikir dunia seperti Karl Marx ternyata mempunyai banyak sisi lain yang tak diketahui khalayak umum?
Karl Marx lahir pada tanggal 5 Mei 1818 di Trier, Jerman. Marx muda menempuh pendidikan di Universitas Berlin dan ia dimasukkan kedalam jurusan Ilmu Filsafat dan Hukum oleh ayahnya.
Dari sinilah awal mula ia mengenal sosok filsuf Hegel dan bergabung pada kelompok pemuda Hegellian, yang merupakan sebutan untuk serikat mahasiswa radikal dan sering mengkritik kemapanan politik dan agama kala itu.
Melalui kelompok Hegellian muda ini juga, Marx kemudian mulai mengenal serta mempelajari metode dialektikal dalam rangka mengkritik masyarakat, politik, dan agama dari sudut pandang sayap kiri.
Marx kemudian menuangkan kritikannya terhadap sistem gereja pada saat itu melalui buku pertamanya yang berjudul ‘A Contribution to The Critique of Hegel’s Philosophy of Right’ pada tahun 1843. Yang dimana di dalam buku tersebut, terdapat satu kutipan fenomenal hingga saat ini yang diungkapkan oleh Marx yaitu, “Agama adalah candu bagi masyarakat”.
Menurut Marx, agama memiliki kekuatan besar dengan membentuk ilusi kebahagiaan di dalam pikiran manusia dan menjadi penenang bagi orang yang sakit, sebab bisa meredakan penderitaan.
Selain itu, kesadaran palsu yang diciptakan oleh agama melalui ajarannya, dapat melemahkan perlawanan terhadap penindasan dan upaya keluar dari kemiskinan.
Mengenai kisah percintaan, Marx berpacaran dengan Jenny Von Westhpalen dan pasangan ini melangsungkan pernikahan pada 19 Juni 1843 lalu Marx memboyong keluarga kecilnya untuk pindah ke Paris.
Saat di Paris inilah ia bertemu dengan tokoh Frederich Engels mereka mendeklarasikan untuk menjadi teman kolaborator politik.
Kemudian mereka berdua menuliskan kritik hasil kolaborasi pertama mereka yang kemudian diterbitkan dengan judul ‘The Holy Family’ pada tahun 1844.
Lalu, Marx dan Engels kembali menulis buku yang berjudul Manifest der Kommunistischen (Manifesto Partai Komunis) pada tahun 1848. Buku tersebut sangat menggemparkan di masyarakat dan serta memunculkan banyak perdebatan dari para tokoh-tokoh besar dunia.
Tak berhenti sampai disitu, Marx kembali menulis buku yang mengokohkan karya fenomenalnya yang berjudul ‘Das Capital’.
Melalui trilogi buku Das Capital serta buku Manifesto Partai Komunis, Marx membahas mengenai permasalahan terkait kesenjangan sosial dan eksploitasi pada kaum buruh. Marx juga menyinggung mengenai keuntungan menjadi kaum borjuis dan kesengsaraan menjadi kaum proletar.
Melalui karya dan pemikiran-pemikirannya tersebut, Marx berusaha mengangkat martabat dan derajat dari kaum proletar serta membentuk suatu sistem masyarakat menjadi tanpa kelas.
Akhirnya, ia berhasil mendorong terjadinya revolusi protelariat dan hingga akhirnya menggulingkan sistem kapitalisme, serta menggantikan suatu sistem di masyarakat menjadi lebih adil tanpa adanya kelas-kelas sosial.
Nah, akan tetapi, dibalik semua hasil karya dan pengaruhnya yang memengaruhi dunia, Marx ternyata memiliki sisi lain yang jarang diketahui bahkan tak akan disangka oleh publik. Kali ini kita akan membahas mengenai apa saja sisi lain Marx yang luput dari perhatian publik.
Dimulai dari pribadi Karl Marx yang ternyata adalah orang yang sangat rebel, gemar bermain wanita dan bermabuk-mabukkan, dan suka memberontak terhadap aturan. Tetapi, tak dapat ditampik bahwa ia tetap aktif sebagai seorang mahasiswa yang jenius.
Dan ternyata, dibalik penggambaran sosoknya yang penuh cinta kepada sang istri, Marx sempat diisukan memiliki skandal perselingkuhan dengan pembantunya sendiri yaitu Helena Demuth, sampai Helena melahirkan seorang anak yang bernama Freddy.
Tetapi, karena ia tidak ingin sang istri tercinta mengetahui soal ini, maka ia memfitnah Engels dengan mengatakan bahwa Freddy adalah buah hati sahabatnya tersebut. Engels yang sebelumnya tak ingin mengakui hal tersebut terpaksa setuju dikarenakan Marx terus memohon agar Engels bisa membantunya.
Darisitu pun sebenarnya sudah tertebak, nyatanya Marx bukanlah sosok yang setia kawan. Karena ia bahkan tega menuduh dan melemparkan kesalahannya kepada sahabat yang selama ini senantiasa menemenai dan berjuang bersama, hanya untuk menutupi keburukannya dari istri serta anak-anaknya.
Usut punya usut, saat Marx sudah meninggal, Engels yang didera rasa bersalah dan terbebani pun memutuskan untuk membeberkan rahasia soal Freddy kepada salah satu anak Marx, yaitu Eleonor. Eleonor selaku sang anak, sangat tidak percaya dengan kenyataan pahit tersebut hingga memutuskan untuk melakukan bunuh diri.
Akan tetapi, selain mempunyai sisi gelap, Marx nyatanya memiliki sisi lain yang pasti tak akan disangka-sangka oleh publik dan sangat berkebalikan dengan sisi gelapnya di atas. Seorang Marx yang ateis serta mengaku tidak percaya terhadap agama apapun, nyatanya memiliki suatu kekaguman kepada sosok paling berpengaruh dalam agama Islam, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Salah satu alasan Marx mengagumi Nabi Muhammad SAW ialah karena ia menganggap bahwa Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai tokoh revolusioner yang telah berhasil dalam membebaskan umatnya dari berbagai penindasan, kesenjangan, dan ketidakadilan yang menjerat umatnya pada kala itu.
Marx juga mengatakan bahwa Muhammad sebagai seorang utusan Tuhan mampu melakukan gebrakan baru terhadap sistem stratifikasi masyarakat umatnya yang sudah mengakar, untuk dapat memajukan peradaban Islam dan menghapuskan kesenjangan kelas yang ada di masyarakat. agar dapat menciptakan suatu umat Islam yang bertauhid dan merdeka dari kesengsaraan.
Marx menganggap bahwa kehebatan Nabi Muhammad SAW sudah sepatutnya untuk diabadikan dan dikenang.
Dan itulah sisi lain dari seorang Karl Marx, Bapak Komunis Dunia serta tokoh pemikir sosialis-revolusioner.
Faktanya, setiap ilmuwan dunia pun nyatanya memiliki sisi normal dan sisi gelap seperti halnya manusia biasa. Hal ini juga membuktikan bahwa seorang pemikir kelas dunia seperti Karl Marx pun, tetaplah manusia biasa yang pernah melakukan kesalahan dan tidak luput dari ketidaksempurnaan.
Penulis: Intan Wahyu Agustina. Mahasiswi semester satu Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa