FOKUS EDUKASI – Agama adalah jenis sistem kepercayaan, tetapi tidak semua sistem kepercayaan adalah agama. Membedakan agama dari sistem kepercayaan non-agama terkadang mudah, tetapi di lain waktu agak sulit, seperti yang ditunjukkan oleh argumen yang dimiliki orang tentang apa yang memenuhi syarat sebagai agama. Menetapkan seperangkat karakteristik yang cenderung menyatu di sekitar agama dapat membantu, tetapi itu tidak selalu cukup.
Daftar Isi
Pada akhirnya, ada beberapa keyakinan atau sistem kepercayaan yang sulit untuk dikategorikan. Teisme mungkin paling sering dikacaukan dengan agama, meskipun teisme itu sendiri bahkan tidak memenuhi syarat sebagai sistem kepercayaan sedangkan agama selalu demikian.
Filsafat terkadang dikacaukan dengan agama karena kedua topik tersebut cenderung membahas masalah dasar yang sama. Spiritualitas sering disalahartikan sebagai bukan agama – mungkin karena agama telah memperoleh nama yang buruk tetapi orang masih ingin mempertahankan ornamen dan fitur dasar.
Memahami bagaimana dan mengapa teisme, filsafat, spiritualitas, dan kepercayaan lain serupa dan berbeda dari apa yang biasanya kita pikirkan ketika memikirkan “agama” dapat sangat membantu dalam memahami apa itu agama.
Beberapa menunjukkan di mana batas-batas luar agama berada, sementara yang lain membantu kita memahami apa yang harus disertakan dalam agama.
Agama vs Takhayul
Membandingkan agama dengan takhayul mungkin akan menyebabkan sebagian besar orang percaya tersinggung, tetapi ada terlalu banyak kesamaan di antara keduanya sehingga tidak bisa dibandingkan begitu saja.
Memang, tidak setiap penganut agama percaya takhayul dan beberapa ateis yang tidak beragama percaya takhayul, tetapi itu tidak berarti bahwa tidak ada hubungan antara keduanya.
Keduanya bergantung pada pemahaman non-material tentang alam yang tampaknya memiliki resonansi psikologis yang mendalam dengan orang kebanyakan.
Agama vs Paranormal
Kebanyakan penganut agama akan sepenuhnya menolak gagasan bahwa ada hubungan antara agama dan keyakinan paranormal.
Sebaliknya, orang luar akan segera menyadari bahwa ada sejumlah kesamaan yang tidak dapat dengan mudah diabaikan. Keyakinan paranormal mungkin tidak persis sama dengan agama, tetapi terkadang keyakinan itu agak mirip.
Agama vs. Teisme
Karena kebanyakan agama cenderung teistik, dan menjadi teisme yang begitu sentral bagi agama-agama terbesar di Barat, banyak yang memperoleh gagasan yang membingungkan bahwa teisme itu sendiri sama dengan agama, sehingga mengabaikan segala sesuatu yang masuk ke dalam agama. (termasuk mereka sendiri, anehnya). Bahkan beberapa ateis telah menjadi korban kesalahan ini.
Agama vs. Religius
Istilah agama dan religi jelas berasal dari akar yang sama, tetapi bukan berarti pada dasarnya selalu mengacu pada hal yang sama. Pada kenyataannya, kata sifat religi memiliki penggunaan yang lebih luas daripada kata benda agama.
Agama vs Filsafat
Baik agama dan filsafat membahas pertanyaan yang sama, tetapi itu tidak berarti keduanya adalah hal yang sama. Yang paling jelas, filsafat tidak bergantung pada mukjizat atau wahyu dari dewa, filsuf tidak terlibat dalam ritual umum, dan filsafat tidak bersikeras bahwa kesimpulan harus diterima berdasarkan iman.
Agama & Spiritualitas
Sudah menjadi populer untuk membayangkan ada perbedaan yang sulit dan cepat antara dua cara berbeda untuk berhubungan dengan yang ilahi atau yang suci: agama dan spiritualitas. Agama seharusnya menggambarkan sarana sosial, publik, dan terorganisir di mana orang berhubungan dengan yang suci atau ilahi sementara Spiritualitas seharusnya menggambarkan hubungan semacam itu ketika terjadi secara pribadi. Yang benar adalah bahwa perbedaan seperti itu tidak sepenuhnya valid.
Apa itu Animisme?
Animisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu di alam memiliki roh atau keilahiannya sendiri.
Apa itu Paganisme?
Paganisme mungkin panteistik atau politeistik, tetapi khas karena berhubungan dengan Tuhan atau dewa-dewa terutama melalui alam.
Apa itu Shamanisme?
Shamanisme adalah agama animisme dari orang-orang tertentu di Asia utara di mana mediasi antara dunia nyata dan dunia roh dilakukan oleh dukun.”