Surat At-Taubah adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki keistimewaan karena tidak memiliki bismillah pada awalnya. Surat ini diturunkan di Madinah dan merupakan salah satu surat terakhir yang diwahyukan oleh Allah SWT. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang sejarah, isi, dan kepentingan Surat At-Taubah dalam kehidupan Muslim.
Sejarah dan Konteks Surat At-Taubah
Surat At-Taubah dinamakan juga sebagai surat al-barā’ah (surat pembebasan) dan surat al-tawbah (surat taubat). Surat ini turun di Madinah pada tahun ke-9 H setelah peristiwa Fathul Makkah. Surat ini memiliki 129 ayat dan dikenal sebagai surat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad SAW.
Konteks sejarah turunnya Surat At-Taubah adalah pada saat Nabi Muhammad SAW melakukan perjanjian damai dengan pihak Makkah yang dikenal dengan nama Hudaibiyah. Setelah perjanjian tersebut, kaum kafir Quraisy tetap melanggar perjanjian tersebut dan melakukan serangan terhadap kaum Muslimin. Surat At-Taubah diturunkan untuk memberikan peringatan kepada kaum kafir dan memberikan tuntunan bagi kaum Muslimin dalam menghadapi perang.
Isi dan Tafsir Surat At-Taubah
Surat At-Taubah memuat ayat-ayat yang berbicara tentang hukuman bagi orang kafir, perintah Allah kepada orang mukmin, serta peristiwa penting dalam sejarah Islam. Berikut ini adalah beberapa ayat penting dalam Surat At-Taubah:
Ayat tentang Hukuman bagi Orang Kafir
– Ayat 5: “Maka apabila telah berlalu bulan yang diharamkan, maka bunuhlah orang-orang musyrik itu di mana saja kamu jumpai dan tangkaplah mereka, kepunglah mereka, dan siapkanlah untuk mereka segala perangkat perang.”
Ayat tentang Perintah Allah kepada Orang Mukmin
– Ayat 71: “Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ayat tentang Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam
– Ayat 29: “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak mempercayai hari kemudian, serta tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, dan tidak menetapkan agama yang benar menurut agama yang haq, di antara orang-orang yang diberikan Al-Kitab, sampai mereka membayar jizyah dengan suka rela sambil merasa diri tertekan.”
Selain itu, Surat At-Taubah juga memuat tafsir ayat-ayat penting yang sering menjadi perdebatan di kalangan ulama. Misalnya, ayat tentang perintah untuk berperang melawan orang kafir. Ada beberapa pandangan ulama yang berbeda dalam menafsirkan ayat tersebut.
Kepentingan Surat At-Taubah dalam Kehidupan Muslim
Surat At-Taubah memiliki kepentingan yang besar dalam kehidupan Muslim, di antaranya:
Memahami dan Mengamalkan Ajaran Islam
Surat At-Taubah memuat berbagai perintah dan larangan yang harus dipatuhi oleh setiap Muslim. Dengan mempelajari dan mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya, seseorang dapat meningkatkan kualitas iman dan akhlaknya.
Mendapatkan Pengampunan Allah
Surat At-Taubah juga mengajarkan tentang pentingnya taubat dan bertaubat kepada Allah SWT. Orang yang beristighfar dan bertaubat kepada Allah akan mendapatkan pengampunan dan rahmat dari-Nya.
Memperbaiki Akhlak dan Ibadah
Surat At-Taubah juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga akhlak yang baik dan melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh. Dengan memperbaiki akhlak dan meningkatkan ibadah, seseorang dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kesimpulan
Surat At-Taubah adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki keistimewaan karena tidak memiliki bismillah pada awalnya. Surat ini diturunkan di Madinah pada tahun ke-9 H dan memiliki 129 ayat. Surat At-Taubah memuat ayat-ayat tentang hukuman bagi orang kafir, perintah Allah kepada orang mukmin, serta peristiwa penting dalam sejarah Islam. Surat At-Taubah memiliki kepentingan yang besar dalam kehidupan Muslim, di antaranya untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam, mendapatkan pengampunan Allah, serta memperbaiki akhlak dan ibadah. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap Muslim untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran yang terkandung dalam Surat At-Taubah.
Mengapa Surah at-Taubah Tidak Ada Bismillah
Surat At-Taubah adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang tidak memiliki bismillah pada awalnya. Ada beberapa pendapat mengapa hal itu terjadi:
- Bismillah tidak dianggap sebagai bagian dari surat: Beberapa ahli tafsir berpendapat bahwa bismillah bukanlah bagian dari surat, melainkan merupakan pembukaan atau basmalah umum yang digunakan pada awal setiap surat di Al-Quran, kecuali Surat At-Taubah. Oleh karena itu, tidak ada bismillah pada awal surat ini.
- Bismillah tidak diberikan pada Surat At-Taubah karena tidak ada jeda: Ada juga pendapat bahwa bismillah tidak diberikan pada awal Surat At-Taubah karena tidak ada jeda atau tanda baca yang memisahkan antara surat sebelumnya (Surat Al-Anfal) dan Surat At-Taubah. Jadi, jika bismillah diberikan, itu akan terdengar seperti bagian dari Surat Al-Anfal.
- Surat At-Taubah disebut sebagai “surat pengampunan”: Beberapa ulama juga berpendapat bahwa Surat At-Taubah dikenal sebagai “surat pengampunan” dan bahwa tidak ada bismillah pada awalnya untuk menunjukkan bahwa surat ini tidak dimulai dengan bismillah seperti surat-surat lainnya.
Namun demikian, meskipun tidak ada bismillah pada awal Surat At-Taubah, masih dianjurkan untuk membaca bismillah sebelum membaca ayat-ayat Al-Quran, termasuk Surat At-Taubah, karena bismillah merupakan doa atau ucapan basmalah yang mengandung makna penting dalam Islam.