Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan atau menceritakan suatu peristiwa atau kejadian di masa lalu yang memiliki nilai sejarah. Melalui teks cerita sejarah, kita dapat mengetahui asal usul atau latar belakang benda, fakta, atau peristiwa, sehingga memiliki nilai sejarah. Oleh karena itu, penyusunan dan penulisan teks cerita sejarah memuat fakta peristiwa sejarah.
Namun, apakah teks cerita sejarah dapat dikategorikan sebagai teks naratif? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami apa itu teks naratif dan bagaimana ciri-cirinya. Teks naratif adalah teks yang berisi cerita atau kisah fiktif atau nyata yang dihadirkan dengan gaya bahasa yang menarik. Tujuan utama teks naratif adalah menghibur, menggugah emosi, serta membawa pembaca atau pendengar ke dalam alur cerita yang disajikan.
Ciri-ciri teks naratif antara lain adalah:
- Berbentuk cerita ulang, yaitu menceritakan kembali suatu peristiwa atau kejadian yang sudah terjadi sebelumnya.
- Menyajikan fakta atau fiksi, yaitu bisa bersumber dari peristiwa nyata yang terjadi di dunia nyata atau dari imajinasi penulis yang dibuat-buat.
- Kronologis, yaitu menyusun urutan peristiwa atau kejadian sesuai dengan urutan waktu terjadinya.
- Menyajikan cerita masa lalu, yaitu menggunakan waktu lampau dalam penulisan kalimatnya.
- Berdasarkan imajinasi pengarang, yaitu penulis bebas menambahkan unsur-unsur seperti tokoh, latar, alur, konflik, dan penyelesaian yang sesuai dengan tujuan dan tema ceritanya.
Dari ciri-ciri di atas, kita dapat melihat bahwa teks cerita sejarah dapat dikategorikan sebagai teks naratif apabila:
- Teks cerita sejarah bersifat fiksi, yaitu penulis memvariasikan alur cerita menggunakan imajinasi, sehingga dapat menghibur pembaca. Contoh teks cerita sejarah fiksi adalah novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.
- Teks cerita sejarah memiliki unsur-unsur cerita, yaitu tokoh, latar, alur, konflik, dan penyelesaian yang jelas dan menarik. Contoh teks cerita sejarah yang memiliki unsur-unsur cerita adalah sejarah Cut Nyak Dien.
- Teks cerita sejarah menggunakan gaya bahasa yang menarik, yaitu menggunakan kata-kata yang dapat menggugah emosi dan imajinasi pembaca. Contoh teks cerita sejarah yang menggunakan gaya bahasa yang menarik adalah sejarah Danau Toba dan Pulau Samosir.
Jadi, teks cerita sejarah dapat dikategorikan sebagai teks naratif apabila teks tersebut memiliki ciri-ciri teks naratif, yaitu berbentuk cerita ulang, menyajikan fakta atau fiksi, kronologis, menyajikan cerita masa lalu, dan berdasarkan imajinasi pengarang. Teks cerita sejarah yang dikategorikan sebagai teks naratif memiliki tujuan untuk menghibur pembaca sekaligus memberikan pengetahuan sejarah.